Scuderia Ferrari
44°31′59″N 10°51′47″E / 44.533124°N 10.863097°E
Nama resmi | Scuderia Ferrari Marlboro |
---|---|
Kantor pusat | Maranello, Modena, Italia |
Kepala tim | Stefano Domenicali |
Direktur teknis | Aldo Costa |
Sejarah dalam ajang Formula Satu | |
Gelar Konstruktor | 16 (1961, 1964, 1975, 1976, 1977, 1979, 1982, 1983, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2007, 2008) |
Gelar Pembalap | 15 (1952, 1953, 1956, 1958, 1961, 1964, 1975, 1977, 1979, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2007) |
Jumlah lomba | 792 |
Menang | 210[1] |
Posisi pole | 203 |
Putaran tercepat | 219[2] |
Lomba pertama | Grand Prix Monaco 1950 |
Lomba terakhir | Grand Prix Abu Dhabi 2024 |
Klasemen 2009 | ke-4 (70 poin) |
Scuderia Ferrari merupakan nama untuk Gestione Sportiva, salah satu divisi dari pabrikan mobil Ferrari yang bergerak dibidang balap mobil, khususnya Formula Satu. Selain dalam bidang itu, Scuderia Ferrari dan Ferrari Corse juga melayani kebutuhan para pelanggan untuk mobil kategori jalan raya. Scuderia Ferrari merupakan bahasa Italia untuk "Ferrari Stable", atau yang lebih terkenal dalam bahasa Inggris secara luas: "Team Ferrari." Tim balap ini (beserta pabrikan mobil untuk kategori jalan rayanya) merupakan anak perusahaan dari FIAT Group yang juga membawahi pabrikan sepeda motor Ducati, klub sepakbola Juventus, dan pabrikan mobil Maserati.
Ferrari pertama kali berkompetisi di F1 pada musim 1948, dimana saat itu mobil F1 pertama mereka adalah Tipo 125 F1, dan hal ini membuat Ferrari menjadi tim tertua dan paling sukses yang berlaga di kompetisi jet darat. Pembalap mereka saat ini yang akan turun penuh untuk musim 2010 adalah Fernando Alonso[3][4] dan Felipe Massa. Masa jaya Ferrari adalah pada tahun 2000-2004, dimana saat itu mereka diperkuat oleh legenda hidup F1 asal Jerman, Michael "Schumi" Schumacher. Presiden Ferrari saat ini adalah Luca Cordero di Montezemolo, dengan CEO Jean Todt, team principal Stefano Domenicali, yang merupakan kakak dari team principal Ducati MotoGP, Claudio Domenicali. Direktur teknik tim dipegang oleh Aldo Costa. Tim ini dijuluki sebagai "tim kuda jingkrak", dan di Italia, tim ini sudah seperti agama, yaitu tak memandang bulu dari mana mereka berasal, apakah dari Roma, Milan, atau Turin, semua hanya satu tujuan: demi kemenangan Ferrari.
Awal mula
Scuderia Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada 1929 sebagai sponsor untuk beberapa pembalap amatir dalam berbagai balapan. Enzo sendiri, yang juga menjadi pembalap pada saat itu menggunakan mobil Fiat sebagai alat balapannya. Ide ini datang pada malam hari tanggal 16 November di Bologna, ketika Enzo bersantap malam bersama dua bersaudara Augusto dan Alfredo Caniato, dan pembalap Mario Tadini. Mereka lantas membangun tim dengan mobil Alfa Romeo dimana Enzo terus membalap sampai akhirnya putranya yang bernama Dino lahir di 1932.
Enzo Ferrari lantas menjadi manajer untuk beberapa pembalap dan juga menjadi pencari bibit-bibit baru pembalap muda dari kantornya di Viale Trento e Trieste, Modena, Italia, sampai 1938, dimana saat itu Alfa Romeo memutuskan untuk menarik Enzo sebagai manajer untuk divisi balapnya yang dinamakan Alfa Corse. Pada 1939 Enzo keluar dari Alfa sambil kemudian ia mendirikan perusahaan balapnya yang dinamakan Auto Avio Costruzioni Ferrari, dengan alat-alat bekas yang ia dapatkan dari perjanjian dirinya dengan Alfa dimana ia bisa mendapatkan sisa-sisa mobil Alfa Romeo yang tidak mengikuti balapan.
Selain menandatangani kontrak dengan Alfa, Ferrari juga bekerja sendiri untuk memperbesar tim balapnya, dimana Enzo lantas merancang the Tipo 815 (V8 1500cc) bersama Alberto Massimino, yang kemudian mobil ini dikenal sebagai mobil Ferrari pertama. Tetapi setelah Alberto Ascari dan Marchese Lotario Rangoni Machiavelli di Modena mengemudikan mobil tersebut dalam ajang 1940 Mille Miglia, Perang Dunia II memutus semua kegiatan balapan, dan mobil 815 terpaksa diistirahatkan. Ferrari lantas ganti haluan memproduksi alat-alat suku cadang mobil balap, dan pada 1943 Enzo memindahkan markasnya ke Maranello, dimana pada 1944 tempat tersebut sempat kejatuhan bom PDII.
Peraturan untuk Grand Prix World Championship berubah sejak perang usai. Dan hal ini membuat Ferrari harus membuat lagi mobil baru, yang kemudian dinamakan Tipo 125 (V12, 1500cc), yang kemudian berhasil memenangi beberapa balapan. Mobil ini memulai debut di GP Italia 1948 dengan pembalap Raymond Sommer, dan meraih kemenangan perdananya di Circuito di Garda bersama Giuseppe Farina.
Sejarah Formula 1
1950-an
Secara resmi, Ferrari memulai debut diajang FIA Formula One World Championship pada GP Monaco 1950 dengan mobil 125 F1, dan pembalap Alberto Ascari dan Gigi Villoresi.[5] Perusahaan ini kemudian mengganti mobilnya dengan seri 275 F1, 340 F1, dan 375 F1. Alfa Romeo mendominasi F1 musim 1950, dengan memenangi seluruh seri lomba. Ferrari sendiri mulai memenangi balap F1 pada GP Inggris 1951 dengan pembalap José Froilán González.[6] Ferrari juga memenangi balapan 1950 dan 1951 di Mille Miglia. Sayangnya Ascari saat itu malah menabrakan mobilnya dan membuat seorang dokter lokal terbunuh dan menyebabkan Ferrari di DQ dari ajang tersebut.
Setelah Alfa Romeo pergi dari F1 di 1951 karena perbedaan pendapat tentang regulasi Formula Dua, Ferrari memperkenalkan mobil baru yang dinamai Ferrari Tipo 500, yang kemudian mendominasi musim 1952 dengan hasil juara dunia untuk Ascari. Di musim itu Ferrari diperkuat oleh Nino Farina dan Piero Taruffi. Pada 1953 Ascari yang menang lima balapan terpaksa harus menyerah pada konsistensi Juan Manuel Fangio diatas Maserati.
Peluncuran World Sportscar Championship pada 1953 membuat Enzo Ferrari tertarik untuk turun di balapan tersebut. Ia lantas meluncurkan mobil V12 166 MM dan 250 MM, mobil bertenaga besar V12 290, 340, dan 375 MM, 315, 335, 410 S, mobil empat silinder 500, 625, 750, seri 860 Monzas, dan mobil V6 118 dan 121 LM. Dengan potensi kekuatan tersebut, Ferrarui mendominasi WSC dengan memenangi gelar pada 1953, 1954, 1956, 1957, dan 1958.
Pada 1954, F1 membuat aturan baru dengan syarat mesin 2.5 liter. Ferrari yang menurunkan Tipo 625 dapat mengimbangi kekuatan Fangio dan Maserati, dan juga Mercedes-Benz W196 yang turun bulan Juli. Ferrari memenangi dua balapan, yaitu GP Inggris 1954 bersama Jose Gonzalez[7] dan GP Spanyol 1954 bersama Mike Hawthorn.[8] Pada musim F1 1955, Ferrari hanya mampu memenangi GP Monaco bersama pembalap Perancis, Maurice Trintignant.[9] Di musim 1955 juga, Ferrari harus mengalami masa pahit dimana mereka terpaksa membeli sasis dari Lancia setelah kematian tragis Ascari. Juan Manuel Fangio, Peter Collins, dan Eugenio Castellotti membalap dengan Lancia-Ferrari D50 dan mereka mampu memenangi kejuaraan F1 musim 1956 dengan gelar dunia untuk Fangio.
Musim 1957, kejuaraan dunia konstruktor diperkenalkan, dan sayangnya Ferrari dimusim tersebut kalah oleh Vanwall. Fangio kembali ke Maserati. Ferrari masih menggunakan Lancia, dan gagal memenangi satu balapan pun. Pembalap Luigi Musso dan Alfonso de Portago bersama Castellotti; Castellotti tewas saat ia melakukan testing, dimana Portago menabrak penonton di Mille Miglia, dan membunuh 12 penonton. Sebagai ganjarannya, Ferrari terkena denda akibat pembunuhan tidak sengaja.
Pada musim 1958, desainer Carlo Chiti masuk dan merancang mobil baru untuk Ferrari yang dinamakan Ferrari 246 Dino (didedikasikan untuk kematian putra Enzo Ferrari).[10] Tim masih mempertahankan lineup pembalap Collins, Hawthorn, dan Musso, ironisnya Musso tewas dalam balapan GP Perancis 1958, dan Collins tewas dalam GP Jerman 1958. Hawthorn lantas memenangi gelar juara dunia tahun 1958.
Musim berikutnya, Ferrari mendatangkan Tony Brooks, Jean Behra, Phil Hill, Dan Gurney, dan Cliff Allison.[11] Tetapi tim tidak mampu menjalani musim dengan baik. Behra dipecat setelah ia meninju manajer tim Romolo Tavoni. Brooks tampil luar biasa dalam beberapa balapan, tetapi ia kalah dalam balapan terakhir oleh Jack Brabham dengan mobil Cooper bermesin belakang.
1960-an
Musim 1960 berjalan dengan sedikit optimisme bagi Ferrari setelah gagal di 1959. Ferrari mempertahankan Phil Hill dan Cliff Allison, dan mereka juga mendatangkan Wolfgang von Trips dan kemudian Willy Mairesse ketika musim berjalan dan ditambah lagi dengan kedatangan Richie Ginther[12], yang menjadi pengetes mobil Ferrari pertama bermesin belakang. Apesnya, Allison mengalami kecelakaan dalam sebuah testing dan tim lagi-lagi gagal memenangi satu balapan pun. Sebuah Ferrari kemudian mampu memenangi 24 Hours of Le Mans, tetapi itupun melalui bantuan dua pembalap yaitu Paul Frere dan Olivier Gendebien.
Musim 1961 dengan regulasi baru untuk 1500cm³, Ferrari mempertahankan Hill, von Trips dan Ginther, dan meluncurkan mobil baru karya Chiti, yaitu Ferrari 156 yang berbasis dari mobil F2 tahun 1960 yang sangat dominan. Dua pembalap Ferrari yaitu Hill dan Von Trips bersaing memperebutkan kejuaraan dunia. Giancarlo Baghetti bergabung di pertengahan musim, dan menjai satu-satunya pembalap F1 sampai saat ini yang mampu memenangi lomba di debut balapannya (yaitu di GP Perancis 1961).[13] Tetapi di akhir musim, von Trips mengalami kecelakaan di GP Italia dan tewas beserta selusin tifosi.[14] Hill memenangi gelar dunia, Ferrari juga menang lagi di Le Mans dengan kombinasi Olivier Gendebien dan Phil Hill.
Di akhir 1961, dengan keluarnya Carlo Chiti dan manajer Romolo Tavoni yang membuat tim balap mereka sendiri, ATS, Ferrari lantas mempromosikan Mauro Forghieri sebagai direktur balap dan Eugenio Dragoni sebagai manajer tim.
Musim 1962, Hill dan Baghetti bertahan bersama dua pembalap baru yaitu Ricardo Rodriguez dan Lorenzo Bandini. Tim menggunakan mobil tahun 1961 dikarenakan Forghieri masih sibuk membenahi desain mobil barunya. Tim kembali gagal memenangi lomba. Tetapi lagi-lagi menang di Le Mans dengan kombinasi Hill dan Gendebien.
Ferrari kemudian menjalankan mobil 156 yang ringan dan kecil untuk musim F1 1963, kali ini kombinasi pembalapnya adalah Bandini, John Surtees, Willy Mairesse dan Ludovico Scarfiotti. Surtees memenangi GP Jerman 1963, dengan kecelakaan parah yang menyebabkan Mairesse tidak dapat melanjutkan karir balapnya. Gagal di F1, lain dengan di Le Mans, dimana lagi-lagi Ferrari mampu memenangi balapan Le Mans, kali ini dengan kombinasi Bandini dan Scarfiotti.
Model baru dari mobil 158 kemudian datang di pertengahan 1963, dan dikembangkan untuk musim 1964 dengan mesin V8 karya Angelo Bellei. Kali ini Surtess dan Bandini bergabung bersama debutan Pedro Rodriguez. Surtess memenangi dua balapan dan Bandini satu. Ferrari saat itu lebih lamban ketimbang Lotus milik Jim Clark, tetapi sangat kuat dalam hal reliabilitas, dan akhirnya mengantarkan Surtess menjadi juara dunia. Dua balapan terakhir di Amerika Utara, Ferrari mengikuti balapan dengan nama NART dan warna biru putih. Di ajang Le Mans, Ferrari kembali perkasa dengan memenangi Le Mans melalui pembalap Jean Guichet dan Nino Vaccarella.
Musim F1 1965, Ferrari mengembangkan dua jenis mesin, yaitu V8 yang sama dengan tahun sebelumnya, dan V12 yang diperlombakan di seri-seri akhir untuk menghadapi musim 1966. Sayangnya mereka gagal memenangi satu lomba pun, namun di Le Mans, Ferrari kembali berjaya dengan menjadi juara enam tahun berturut-turut, dan sekaligus pula menjadi kemenangan Ferrari terakhir di ajang Le Mans 24 Hours.
Pada musim 1966, sesuai peraturan baru, Ferrari 312 milik Surtess dilengkapi dengan mesin 3000cc V12. Sementara itu, Bandini membalap di Seri Tasman 2.4 L V6. Surtess lantas berhasil memenangi balapan di Belgia, tetapi ia berselisih paham dengan Eugenio Dragoni dan kemudian ia dipecat dan digantikan oleh Mike Parkes. Di sisi lain, Scarfiotti memenangi balapan GP Italia dengan mobil 36-valve engine.
Musim 1967, tim Ferrari memecat Dragoni dan menggantinya dengan Franco Lini. Chris Amon juga masuk menemani Bandini. Di GP Monaco, Bandini mengalami kecelakaan hebat, dan ia meninggal dunia beberapa hari kemudian. Ferrari lantas tetap mempertahankan pasangan Mike Parkes dan Scarfiotti, tetapi Parkes mengalami kecelakaan di GP Belgia dan Scarfiotti yang ketakutan setelah menyaksikan kecelakaan Parkes lantas memutuskan untuk beristirahat sementara dari arena balap mobil.
Pada musim 1968, Jacky Ickx masuk ke tim dan berhasil membawa tim memenangi balapan di Perancis dan posisi podium di beberapa balapan lain, dan membuatnya masuk ke dalam daftar kandidat juara dunia, sampai ia mengalami kecelakaan di Kanada. Chris Amon kemudian memimpin beberapa balapan yang sayangnya selalu gagal untuk ia menangi.[15] Di akhir musim, manajer Franco Lini berhenti dan Ickx pindah ke tim Brabham. Di musim panas 1968, Ferrari mengumumkan bahwa mereka akan melebur ke dalam grup otomotif FIAT. Di musim 1969, Enzo sempat mengungkapkan bahwa ia merasa kesulitan dalam membiayai biaya balapan yang semakin membengkak. Walaupun begitu Ferrari tetap berkompetisi penuh di musim tersebut. Kali ini Chris Amon ditemani oleh Pedro Rodriguez dan di akhir tahun Amon kemudian memilih untuk hengkang dari tim.
1970-an
Tahun 1970, Ickx kembali ke Ferrari, dan ia memenangi balapan di Austria[16], Kanada[17][18], dan Meksiko[19] sehingga menempatkan ia di posisi kedua klasemen pembalap tahun tersebut.
Era 1970-an menjadi dekade terakhir Ferrari berkompetisi di ajang sports car. Dengan diawali performa buruk mobil F1 Ferrari tahun 1973, Enzo lantas memutus segala urusan pengembangan Ferrari di ajang sports car. Saat itu juga, Enzo sebenarnya sempat melontarkan pernyataan bahwa ia juga akan menarik keluar Ferrari dari F1, namun pernyataan itu belakangan ia cabut kembali.
Setelah tiga tahun gagal dan sial, Ferrari mengontrak Niki Lauda di tahun 1974, dan setahun kemudian Lauda berhasil menjadi juara dunia dengan mobil Ferrari 312T. Pada 1976, Lauda juga nyaris saja mempertahankan gelar dunianya, kalau saja ia tidak terlibat kecelakaan hebat di GP Jerman.[20] Carlos Reutemann masuk menggantikan Lauda untuk sementara, dan Clay Regazzoni mengemudikan mobil lainnya[21][22], Ferrari lantas turun dengan tiga mobil di GP Italia[23] setelah Lauda kembali. Ia lantas merebut gelar keduanya di 1977 sebelum akhirnya hengkang di akhir musim.
Pada 1978 Ferrari diperkuat pembalap muda Gilles Villeneuve (GV) menemani Carlos Reutemann. Jody Scheckter masuk menggantikan Reutemann di GP Argentina 1979, dan di akhir musim Scheckter berhasil memenangi gelar juara dunia, dengan GV di P2 klasemen pembalap.
1980-an
Dekade 1980-an merupakan dekade buruk bagi tim Ferrari. Diawali kecelakaan yang menewaskan GV di GP Belgia 1982[24], dan kemudian disusul Didier Pironi[25] yang mengalami cedera hebat paska kecelakaan di babak latihan GP Jerman.[26] Namun dengan empat kemenangan yang diraih René Arnoux dan Patrick Tambay di musim 1983 akhirnya tim Ferrari berhasil meraup gelar juara dunia konstruktor.
Sebelumnya di musim 1982, tim Ferrari pindah markas ke Maranello yang dari sisi strategis sangat dekat dengan sirkuit tes mereka, Fiorano.
Pada 14 Agustus 1988, Enzo Ferrari meninggal dunia dalam usia 90 tahun. Setelah Enzo wafat, FIAT menjadi penguasa Ferrari dengan saham 90%. Seminggu setelah Enzo wafat, Gerhard Berger dan Michele Alboreto secara mengejutkan berhasil memenangi GP Italia[27], ditengah musim yang didominasi McLaren tersebut, nampaknya kemenangan di Italia memang sudah ditakdirkan untuk Ferrari dengan kejadian kerusakan mesin untuk Alain Prost dan Ayrton Senna yang malah menabrak backmarker Jean-Louis Schlesser (Williams) saat ia memimpin.
1990-an
Tahun 1990 Alain Prost membalap untuk Ferrari bersama Nigel Mansell.[28] Prost memenangi lima lomba, dan berpeluang merebut gelar juara dunia kalau saja ia tidak diseruduk Ayrton Senna di GP Jepang. Akibat kegagalan memenangi lomba satu pun di 1991, 1992, dan 1993, Alain Prost frustrasi dan mengatakan bahwa mobil Ferrari tunggangannya tidak lebih baik daripada truk[29], sebagai ganjarannya, Prost kemudian dipecat sebelum balapan akhir musim di Adelaide.[30] Gerhard Berger dan Jean Alesi masuk untuk musim 1994 dan 1995. Kegagalan Ferrari di lima tahun awal dekade 1990-an adalah karena mereka ngotot memakai mesin V12, disaat tim-tim lain sudah mulai menggunakan musim V10.
Musim 1996 Ferrari mendatangkan bintang Jerman, Michael Schumacher, dan setelah itu berturut-turut datang juga Ross Brawn, Rory Byrne[31], dan Jean Todt yang sudah menangangi Ferrari sejak pertengahan musim 1993. Mereka berempat kemudian menjadi penyelamat Ferrari[32], dengan mengantarkan tim besar yang sedang sakit tersebut menjuarai tiga balapan di musim 1996. Bahkan Schumi juga sempat masuk kandidat juara dunia 1997 sebelum akhirnya kandas oleh Jacques Villeneuve di balapan terakhir di Jerez.[33][34][35]
Musim 1998 Ferrari dan Schumi tetap jadi penantang serius untuk gelar juara dunia, tetapi lagi-lagi mereka gagal di balapan terakhir yang kali ini digelar di Jepang. Di musim 1999 Schumi mengalami patah kaki akibat kecelakaan di Silverstone.[36] Posisinya kemudian digantikan oleh Mika Salo. Eddie Irvine nyaris saja menjadi juara dunia 1999 sebelum akhirnya lagi-lagi gagal di balapan terakhir.[37] Meskipun begitu, Ferrari sukses menjadi juara dunia konstruktor di akhir musim 1999.
2000-an
Masa penantian Ferrari selama 21 tahun untuk meraih gelar juara dunia pembalap akhirnya terbayar di musim 2000. Schumi kali ini ditemani Rubens Barrichello. Lawan berat bagi Schumi adalah Mika Hakkinen dari McLaren. Schumi merebut gelar juara dunia ketiganya di Jepang saat ia mengalahkan Mika dengan kunci strategi pit bagus dari Ross Brawn. Rekan setimnya, Barrichello menjadi penyelamat di beberapa balapan bagi Schumi, seperti saat ia finish ketiga di Austria, dan kemenangan balapan pertamanya di Jerman.
Musim 2001 Ferrari masih tetap kuat, dimana Schumi masih mempertahankan gelarnya, dan Barrichello menempati P3 klasemen akhir pembalap. Sejarah kemudian di cetak oleh Schumi di GP Hungaria, dimana dirinya mencatatkan diri sebagai pemenang rekor kemenangan terbanyak dengan 52 kali menang, memecahkan rekor sebelumnya atas nama Alain Prost dengan raihan 51 kemenangan.
Tahun 2002 adalah tahun super bagi Ferrari. Mereka berhasil memenangi 15 dari 17 lomba (11 untuk Schumi, 4 untuk Barrichello). Bahkan gelar juara dunia bagi Schumi pun datang dengan cepat, dimana saat musim balap menyisakan enam seri lagi, Schumi telah pasti sebagai juara dunia di Perancis.[38] Namun di musim itu juga tim Ferrari harus menganggung malu. Akibat skandal team order di GP Austria, tim Ferrari dihukum denda 1 juta dollar AS, bahkan Schumi pun menjadi cemoohan oleh pihak media dan fans.
Musim 2003 dengan diawali start buruk dari tim[39][40][41], Schumi bangkit di balapan keempat di San Marino, dimana di saat yang bersamaan, ibunda Michael, Elizabeth meninggal dunia. Schumi menang di San Marino, dan kemenangannya tersebut didedikasikan untuk sang bunda. Sepanjang musim 2003 lawan terberat Schumi adalah Kimi Raikkonen. Bahkan andaikan saja Eddie Jordan/Giancarlo Fisichella tidak memprotes hasil balapan di Brazil dan Rubens Barrichello tidak menang secara dominan di Jepang, hampir bisa dipastikan Raikkonen akan menjadi juara dunia.
Musim 2004 adalah ulangan dari musim 2002, dimana Ferrari lagi-lagi memenangi 15 dari 18 lomba. Mereka hanya kalah di Monako, Belgia, dan Brazil. Michael Schumacher sendiri berhasil mempertajam rekornya menjadi tujuh kali juara dunia.[42]
2005 menjadi tahun revolusi bagi Ferrari. Akibat kegagalan Bridgestone menyediakan ban yang bagus untuk Ferrari, sepanjang musim 2005 Schumi hanya mampu menunjukan performa seadaanya. Ia memang berhasil menang di AS, tetapi itupun karena seluruh mobil Michelin mundur dari balapan.[43]
Pada 2006, dengan regulasi ban yang dikembalikan ke regulasi tahun 2004 dan sebelumnya[44], Ferrari kalah tipis dari Fernando Alonso dan Renault. Schumi bisa saja merebut gelar juara dunia, kalau saja mesin Ferrarinya tidak meledak di Jepang. Di akhir musim Schumi mengumumkan pengunduran dirinya dari ajang F1, dan posisinya di Ferrari akan digantikan oleh Kimi Raikkonen[45][46] yang akan menemani Felipe Massa.
Perang saudara di McLaren pada 2007 antara Fernando Alonso dan Lewis Hamilton di beberapa balapan menjelang akhir musim berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Kimi Raikkonen yang akhirnya merebut gelar juara dunia di balapan pamungkas di GP Brazil. Di musim itu pula, Ferrari dan McLaren sempat bersitegang soal gambar rancangan mobil F2007 yang berada di tangan Mike Coughlan dari McLaren.[47] Diselidiki, ternyata baik Mike Coughlan dan Nigel Stepney[48][49] dari Ferrari mencoba bersekongkol. Dicurigai juga ada pihak ketiga diluar Ferrari dan McLaren yang mencoba memperkeruh suasana, dimana pada bulan Juli 2007, Stepney dan Coughlan sempat dihubungi oleh pihak Honda seputar lowongan kerja untuk musim 2008.[50] Sebagai hukumannya, tim McLaren harus rela didiskualifikasi dari kejuaraan konstruktor musim 2007[51] meskipun Fernando Alonso dan Lewis Hamilton masih diperbolehkan untuk bertarung memperebutkan gelar dunia pembalap.
Pada musim balap 2008 penampilan Raikkonen sebagai juara dunia bertahan memburuk, ditengah hebatnya performa Felipe Massa yang luar biasa sepanjang 2008 dimana ia kalah tipis dari Lewis Hamilton di balapan terakhir di Brazil.
Musim 2009 Ferrari kembali tampil buruk. Kecelakaan hebat yang menimpa Felipe Massa di Hungaria menyebabkannya harus absen sampai akhir musim. Posisinya digantikan oleh Luca Badoer dan kemudian Giancarlo Fisichella. Tiga hari setelah GP Singapura, Ferrari mengumumkan bahwa kontrak Kimi di Ferrari untuk 2010 akan diputus. Posisi Kimi di Ferrari digantikan jagoan Spanyol yang telah menjadi juara dunia dua kali yang sebenarnya telah diincar Ferrari sejak 2004, Fernando Alonso.[3] Felipe Massa sendiri dipastikan akan kembali di musim 2010.
Serba-serbi tim
Logo
Logo Ferrari yang bernama (dalam bahasa Italia) "Cavallino rampante" (alias rampant little horse), yang merupakan sebuah kuda jantan sedang berjingkrak dalam area warna kuning. Logo ini konon diambil Enzo Ferrari dari logo resmi kota Stuttgart Jerman, yang merupakan rumah dari Porsche yang dulu sempat menjadi rival abadi Ferrari. Gambar kuda yang muncul dalam logo Ferrari merupakan ciri khas dari Francesco Baracca, seorang pilot Perang Dunia I yang tewas dalam perang tersebut. Ibu Baracca lantas menyerahkan gambar kuda tersebut pada Enzo setelah Baracca meninggal. Enzo lantas mengabadikannya sebagai logo untuk tim balapnya, dengan ditambahkan sebuah area perisai berwarna kuning, yang merupakan warna khas kota Modena, dengan huruf S dan F yang menandakan inisial Scuderia Ferrari. Rampate sendiri dalam bahasa Italia berarti ketangguhan dari singa dan kuda. Simbol dari kekuatan, vitalitas, dan tenaga.
Markas
Tim Scuderia Ferrari berbasis di kota Maranello, Italia, 18km dari kota Modena, bersebelahan dengan pabrik mobil jalan rayanya. Enzo Ferrari lahir di kota ini, dan menghabiskan masa remajanya di kota tersebut. Selain markas di Maranello, tim Ferrari juga memiliki sebuah sirkuit tes pribadi, yaitu Fiorano yang dibangun sejak tahun 1972, dan sampai saat ini masih tetap digunakan sebagai tempat tes baik untuk mobil jalanan ataupun untuk mobil balap. Modena sendiri merupakan sebuah kota di region Emilia-Romagna di Italia.
Balapan Grand Prix Italia di sirkuit Monza, Milano merupakan balapan kandang bagi tim Ferrari, setiap kali balapan digelar disana, seluruh fans Ferrari dari seantero Italia dating memenuhi sirkuit, dan mereka kerap membuat fans-fans tim lain ketakutan atau terlibat dalam kerusuhan layaknya pendukung sepakbola dengan beragam aksi dan tindakan-tindakan fanatisme yang tidak ada tandingannya di negara-negara lain.
Selain Monza, Ferrari juga memiliki penuh sirkuit Mugello (yang saat ini digunakan sebagai tempat berlangsungnya balapan MotoGP Italia), dan sirkuit Autodromo Dino e Enzo Ferrari (Imola) di dekat kota Bologna (markas Ducati) yang sempat menjadi tuan rumah GP San Marino sampai tahun 2005. Kedua sirkuit tadi kerap digunakan Ferrari sebagai tempat tes pribadi untuk mobil F1 mereka.
Skuad saat ini
|
|
Mantan personil tim
|
|
Pembalap-pembalap terkenal
Sponsorship
Sejak tahun 1950 sampai awal tahun 1977, seluruh mobil F1 Ferrari sama sekali polos, alias tidak dipenuhi logo sponsor. Musim 1977 menjadi musim awal bagi sejarah sponsorship Ferrari, dimana mereka saat itu disponsori oleh FIAT Group (yang telah menjadi pemilik Ferrari sejak 1969). Sampai dekade 1980-an, hanya Magneti Marelli dan Agip yang setia menjadi sponsor Ferrari, itupun hanya dalam sebatas pemasok alat-alat teknis dan pemasok bahan bakar.
Satu hal yang menarik, perusahaan-perusahaan yang ada di atas mobil F1 Ferrari (atau menjadi sponsor dari tim Ferrari) juga akan kita temui pada badan dari sepeda motor Ducati MotoGP, dikarenakan kedua tim ini memang masih satu induk yaitu dari FIAT Group, yang lucunya malah menjadi sponsor utama dari tim Yamaha MotoGP.
Sponsor utama
Tim Ferrari pertama kali disponsori oleh merek rokok Marlboro sejak musim 1984, dimana Marlboro juga menjadi sponsor bagi tim McLaren. Marlboro secara resmi menjadi sponsor utama Ferrari sejak musim 1997. Pada akhir 2005, Ferrari mengumumkan bahwa mereka telah memperpanjang kontrak sponsorship dengan Marlboro (Philip Morris) sampai musim 2011. Di saat itu juga, pelarangan semua bentuk sponsorship berbau rokok mulai diterapkan di Eropa, dan beberapa tim F1 memutuskan untuk mengakhiri kontrak sponsor mereka dengan pabrikan rokok (seperti McLaren dengan West dan Renault dengan Mild Seven). Diperkirakan setiap tahunnya, Ferrari mendapatkan suntikan dana segar sebesar 1 miliar dollar dari Marlboro.
Meskipun secara resmi kontrak dengan Marlboro akan berakhir di 2011, tim Ferrari saat ini telah berhasil mendapatkan sponsor lain yang tak kalah besarnya. Mulai 2010 seiiring duduknya Fernando Alonso di kursi pembalap, Grupo Santander akan menjadi sponsor besar kedua Ferrari setelah Marlboro. Kesepakatan kontrak Ferrari dan Santander akan berlangsung selama lima musim.[65] Setiap tahunnya, Ferrari akan mendapatkan dana sebesar hampir 40 juta dollar.
Pada Desember 2005, Vodafone mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjadi sponsor Ferrari karena tergiur dengan tawaran menjadi sponsor utama McLaren mulai tahun 2007. Inti dari mundurnya Vodafone sebagai sponsor Ferrari adalah karena Ferrari lebih mengistimewakan Marlboro sebagai sponsor utama dengan cara memperbanyak lahan stiker mereka diatas mobil.[66] Sebagai pengganti Vodafone, Ferrari lantas mengumumkan bahwa Alice akan menjadi sponsor Ferrari mulai musim 2007
Sponsor lain
Perusahaan-perusahaan lain yang juga saat ini menjadi sponsor Ferrari antara lain: Shell - Royal Dutch/Shell Group, Bridgestone, Acer, Etihad Airways, dan beberapa lainnya termasuk Mubadala Development Company (sebuah perusahaan investasi asal Abu Dhabi yang juga memiliki 5% saham Ferrari sejak 2007). Sebagai bagian dari kesepakatan dengan Acer, Ferrari lantas memperbolehkan Acer untuk meluncurkan paket PC desktop dan laptop dengan logo resmi Ferrari. Perusahaan prosesor komputer terbesar kedua di dunia, AMD juga menjadi sponsor Ferrari, tetapi kemitraan mereka akan segera berakhir, menyusul mundurnya wakil presiden AMD yang juga merupakan fans berat dari ajang balapan.[67]
Selain sponsor, Ferrari juga memiliki beberapa pemasok resmi, yaitu: Magneti Marelli, OMR, SKF, Europcar, Iveco, NGK, Puma, Tata Consultancy Services, Brembo, BBS Kraftfahrzeugtechnik AG, SELEX Communications, Technogym, Schuberth dan Microsoft.
Rekor
Secara umum, Ferrari merupakan tim tersukses dalam sejarah Formula 1. Di luar F1, Ferrari juga berhasil memenangi Mille Miglia 8 kali, Targa Florio 7 kali, dan sembilan kali juara balapan ketahanan Le Mans 24 Hours. Di F1 sendiri, rekor-rekor Ferrari adalah sebagai berikut (sampai GP Abu Dhabi 2009):
Rekor | Raihan |
---|---|
Juara dunia konstruktor | 16 kali (1961, 1964, 1975, 1976, 1977, 1979, 1982, 1983, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2007, dan 2008) |
Juara dunia pembalap | 15 kali (1952, 1953, 1956, 1958, 1961, 1964, 1975, 1977, 1979, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2007) |
Ikut balapan | 793 kali |
Jumlah kemenangan balapan | 210 kali |
Jumlah kemenangan dalam satu musim | 15 kali (2002 dan 2004)[1] |
Raihan podium | 628 kali |
Podium terbanyak dalam satu musim | 29 kali |
Finish 1-2 | 79 kali |
Raihan pole | 203 kali |
Total poin | 4.987,27 pts |
Poin terbanyak dalam satu musim | 262 pts (2004) |
Raihan lap tercepat | 219 kali |
Prosentase kemenangan | 26%[2] |
Raihan kegagalan fatal | 7 kali[3] |
McLaren yang memenangi 15 lomba di musim 1988.
^ Catatan tersebut untuk tim yang meraih kemenangan diatas 10 kali.
^ Rinciannya: 4 balapan, 1 kualifikasi, dan 2 testing.
Pada 2004 Ferrari juga memecahkan rekor sebagai pemasok mesin tersukses, dengan jumlah kemenangan 182 kali, menyingkirkan Ford-Cosworth ke posisi dua dengan jumlah kemenangan 176 kali. Sebagai perbandingan, sejak 1967 telah ada 6.639 mesin Ford yang meluncur di ajang F1, sementara Ferrari hanya memasok 2257 mesin sejak awal dekade 1990-an (termasuk mesin atas nama Petronas untuk tim Sauber, Acer untuk tim Prost, dan nama Ferrari penuh untuk RBR, STR, Midland/Spyker, dan Force India).
Lihat pula
- FIAT – induk perusahaan dari Ferrari, Maserati, Ducati, dan Juventus F.C.
- Ferrari – pabrikan mobil jalan raya mewah dari Italia.
- Maserati – "adik" perusahaan dari Ferrari yang sempat jadi kompetitor di ajang F1 pada era 1950-an.
- Juventus F.C. – klub sepakbola legendaris dari Turin, "saudara tua" dari Ferrari.
- Ducati – pabrikan sepeda motor dari Bologna, kerap dijuluki "Ferrari Roda Dua".
- A1GP – balap mobil dimana Ferrari menjadi pemasok resmi sasis dan mesinnya.
Catatan kaki
- ^ Includes Giancarlo Baghetti's win in the 1961 French Grand Prix in a privately-entered Ferrari.
- ^ This is the number of different World Championship races in which a Ferrari car has set the fastest lap time. In both the 1954 British Grand Prix and 1970 Austrian Grand Prix, two drivers each set equal fastest lap time in Ferraris. This number includes Giancarlo Baghetti's fastest lap in the 1961 Italian Grand Prix in a privately-entered Ferrari.
- ^ a b c d Alonso terbang ke Italia untuk tiga musim kedepan, AntaraNews.com – Kantor Berita Nasional Indonesia Antara; URL diakses: 1 Oktober 2009
- ^ Official: Fernando Alonso Joins Ferrari For 2010
- ^ Henry, Alan (1989). Ferrari - The Grand Prix Cars (edisi ke-2nd). Hazleton. hlm. 340. ISBN 0-905138-61-9.
- ^ Hasil Grand Prix Inggris 1951, Grandprix.com
- ^ Hasil Grand Prix Inggris 1954, Grandprix.com
- ^ Hasil Grand Prix Spanyol 1954, Grandprix.com
- ^ Perjalanan karir Maurice Trintignant, gpracing.net; URL diakses: 9 Oktober 2009
- ^ Jenius Ferrari: Carlo Chiti
- ^ 75 Cars To Start At Nürburgring, New York Times, June 7, 1959, Page S6.
- ^ Richie Ginther, Grand Prix Racing. Retrieved 2007-08-20.
- ^ Baghetti Of Italy Takes Auto Race, New York Times, July 3, 1961, Page 11.
- ^ Von Trips, 11 Monza Fans Killed; Hill Wins", Los Angeles Times, September 11, 1961, Page C1.
- ^ Jim Clark vs. Chris Amon, grandprix.com
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2008-01-17.
- ^ Lang, Mike (1982). Grand Prix! Vol 2. Haynes Publishing Group. hlm. 134–135. ISBN 0-85429-321-3.
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2008-01-17.
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2008-01-17.
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-06-16.
- ^ Kisah Clay Regazzoni di Ferrari, Autosport.com, Retrieved 2007-01-17.
- ^ Cruickshank, Gordon (November 2006). "Ferrari 312PB". Motorsport LXXXII: 43 - 50.
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-06-16.
- ^ Donaldson, Gerald (2003). Gilles Villeneuve. London: Virgin. ISBN 0753507471.
- ^ Lang, Mike (1992). Grand Prix! Vol 4. Haynes Publishing Group. hlm. 123. ISBN 0-85429-733-2.
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-06-17.
- ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-07-12.
- ^ Mansell, Nigel My Autobiography page 222 Collins Willow ISBN 0-00-218497-4
- ^ a b Zapelloni, Umberto. Formula Ferrari. Hodder & Stoughton. hlm. 17. ISBN 0-340-83471-4.
- ^ a b Murray Walker & Simon Taylor, Murray Walker's Formula One Heroes p. 115, lines 6–9. Virgin Books, ISBN 1-85227-918-4
- ^ Bewers, Matthew. "Ross Brawn Profile". theScuderia.net.
- ^ Benson, Andrew (2006-10-18). "Schumacher 'made Ferrari great'". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-11-06.
- ^ Benson, Andrew (2006-05-28). "Schumacher's chequered history". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-11-08.
- ^ "FIA World Motor Sport Council - 11 November 1997" (PDF). FIA. 1997-11-11. Diakses tanggal 2006-10-29.
- ^ "The lost honor of Michael Schumacher". GrandPrix.com. 1997-11-03. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ "Schumacher out of action". GrandPrix.com. 1999-07-12. Diakses tanggal 2006-10-25.
- ^ "DRIVERS: MICHAEL SCHUMACHER". www.grandprix.com. Diakses tanggal 2006-11-30.
- ^ Majalah F1 Racing Indonesia September 2002, artikel: Lima Kali! – halaman 34-39
- ^ "Coulthard takes Melbourne thriller". BBC Sport. 2003-03-09. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ "Raikkonen claims maiden win". BBC Sport. 2003-03-23. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ "Raikkonen wins chaotic race". BBC Sport. 2003-04-06. Diakses tanggal 2006-11-03.
- ^ "A tribute to Michael Schumacher". f1technical.net. 2006. Diakses tanggal 2007-12-01.
- ^ "Schumacher takes hollow USGP victory". Crash.net. 2005-06-19. Diakses tanggal 2007-06-19.
- ^ "FIA announce rule changes for 2005 and 2006". The Official Formula 1 Website. 2004-10-22. Diakses tanggal 2007-04-13.
- ^ "Michael Schumacher will retire from race driving at the end of the 2006 World Championship" (PDF) (Siaran pers). Ferrari S.p.A. 2006-09-10. Diakses tanggal 2006-10-24.
- ^ Kecepatan Tidaklah Cukup, majalah F1 Racing Indonesia, November 2006, halaman 36-42
- ^ Noble, Jonathan (2007-07-03). "McLaren suspect is Mike Coughlan". www.autosport.com. Haymarket. Diakses tanggal 2007-07-03.
- ^ "Stepney dismissed by Ferrari". autosport.com. 2007-07-03. Diakses tanggal 2007-07-03.
- ^ "Stepney 'Astonished' During Formula One Three-Hour Espionage Interrogation". paddocktalk.com. 2007-07-06. Diakses tanggal 2007-07-06.
- ^ "Honda was approached by spy suspects". www.itv-f1.com. ITV Network. 2007-07-06. Diakses tanggal 2007-07-06.
- ^ "McLaren hit with constuctors' ban". news.bbc.co.uk. 2007-09-13. Diakses tanggal 2007-09-13.
- ^ Autosport Article: Ferrari Announce Change in tech structure
- ^ Marmorini keluar dari tim Toyota, Guardian.co.uk
- ^ Nigel Stepney dipecat tim Ferrari pada pertengahan 2007 setelah dirinya terbukti bersalah membocorkan dokumen rancangan mobil Ferrari F2007 kepada Mike Coughlan dari tim McLaren.
- ^ Alberto Ascari merupakan juara dunia Formula Satu musim 1952 dan 1953 bersama tim Ferrari.
- ^ a b Juan Manuel Fangio merupakan juara dunia Formula Satu musim 1956 bersama tim Ferrari. Gelar tersebut diperolehnya setelah rekan setimnya, Peter Collins rela menukar mobilnya untuk mengantar Fangio juara.
- ^ José Froilan Gonzalez merupakan pembalap pertama yang berhasil membawa tim Ferrari meraih kemenangan di GP Inggris 1951.
- ^ Phil Hill merupakan juara dunia Formula Satu musim 1961 dan 1953 bersama tim Ferrari, dan juga juara dunia F1 pertama yang berasal dari Amerika Serikat.
- ^ John Surtess adalah juara dunia Formula Satu musim 1964 bersama Ferrari, sekaligus pula sebagai pembalap satu-satunya yang berhasil menjadi juara dunia di ajang F1 dan MotoGP.
- ^ Niki Lauda menjadi juara dunia 1975 dan 1977 bersama Ferrari, sementara gelarnya di tahun 1984 ia raih bersama tim McLaren.
- ^ a b Gilles Villeneuve (GV) tewas dalam sebuah kecelakaan di sesi latihan GP Belgia 1982 di Zolder. Posisinya di tim Ferrari kemudian digantikan oleh Patrick Tambay.
- ^ Jody Schekter merupakan juara dunia Formula Satu musim 1979 bersama tim Ferrari.
- ^ Nigel Mansell merupakan pembalap Ferrari terakhir yang langsung dipilih dan dihubungi oleh Enzo Ferrari sebelum wafat pada Agustus 1988.
- ^ Mika Salo masuk selama enam balapan menggantikan Michael Schumacher yang mengalami patah kaki akibat kecelakaan di GP Inggris 1999.
- ^ "New Ferrari Sponsorship from Santander". ITV. 10 September 2009. Diakses tanggal 2009-09-10.
- ^ Eason, Kevin (2005-12-15). "Ferrari left stunned by Vodafone defection". The Times. Times Newspapers. hlm. 77. Diakses tanggal 2007-04-09.
- ^ "AMD drops Ferrari F1 sponsorship". fudzilla.com. Diakses tanggal 2009-01-11.
Pranala luar
- (Inggris)(Italia) Situs resmi tim Ferrari
- (Inggris) The Scuderia - Forum fans tim Ferrari
- (Inggris) Statistik tim Ferrari dalam ajang Formula 1
- (Inggris) Situs un-official tim Ferrari
- (Inggris) Situs tim Ferrari oleh Shell