Brihadratha Maurya

Revisi sejak 12 Januari 2010 08.21 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (Membuang kategori Penguasa monarki India; Menambahkan kategori Raja India (HotCat))

Brihadratha Maurya adalah penguasa/penggaris terakhir (menyangkut) Mauryan dinasti. Ia menguasai dari c. 187–180 BCE. Ia dibunuh oleh senapati nya ( Panglima), Pusyamitra Sunga

Pemerintahan

Menurut Puranas, Brihadratha berhasil;menggantikan S'Atadhanvan dan ia menguasai untuk tujuh years.[1] Mauryan daerah, memusatlah di sekitar modal Pataliputra, telah menyusutkan dengan sangat dari waktu (menyangkut) Emperor Ashoka besar manakala Brihadratha datang singgasana.

Invasi Demetrius I

Di (dalam) 180 BCE, northwestern India ( komponen dari hari Afghanistan modern dan Pakistan) diserang oleh Greco-Bactrian raja Demetrius. Ia mendirikan;tetapkan aturan nya dalam Kabul Lembah dan komponen dari Punjab di (dalam) Pakistan jaman modern. Yuga Purana bagian (menyangkut) Gargi Samhita katakan bahwa Yavana ( Greco-Bactrian) angkatan perang yang dipimpin oleh Kinglah Dhamamita ( Demetrius) yang diserbu Mauryan daerah selama Pemerintahan Brihadratha's dan setelah menduduki Panchala daerah dan kota Saketa dan Mathura, mereka akhirnya menangkap Pataliputra. Tetapi segera mereka harus lebih dulu me/tinggalkan ke Bactria untuk berjuang/ berkelahi suatu pertempuran [yang] sengit/galak ( mungkin antar[a] Eucratides dan Demetrius).[2]

Usurption kekuatan [oleh/dengan] Pushyamitra Sunga

Ia dibunuh di (dalam) 180 BCE dan kekuatan yang merebut kuasa oleh Panglima nya, Brahmin Pusyamitra Sunga [yang] umum, siapa kemudian mengambil alih singgasana dan mendirikan;tetapkan Sunga dinasti. Banabhatta di (dalam) Harshacharita nya katakan, Pushyamitra, [selagi/sedang] berpawai keseluruhan Mauryan angkatan perang [sebelum/di depan] Brihadratha pada [atas] alasan palsu dalam mempertunjukkan dia kekuatan (menyangkut) angkatan perang, menghancurkan master nya, Brihadratha Maurya, sebab ia adalah nilai uang yang telah turun [yang] terlalu untuk menepati janji nya ( mungkin untuk memukul mundur Yavanas).[3]