Tridarma
Tridarma (tri: tiga dan darma: pengabdian) adalah filosofi sikap yang pernah dicanangkan oleh Mangkunagara I (Said) untuk dipegang setiap warganegara maupun pemimpin apabila ingin wilayahnya makmur. Motto ini populer di kalangan warga Surakarta dan menjadi pegangan pemerintahan Praja Mangkunegaran hingga sekarang.
Secara lengkap Tridarma berbunyi
- Rumangsa mèlu handarbèni ("merasa ikut memiliki")
- Wajib mèlu hanggondhèli (("berkewajiban ikut membela/mempertahankan")
- Mulat sarira hangrasa wani ("berani berintrospeksi/mawas diri")
Pada awalnya, motto ini dipakai oleh Said untuk membina kesatuan gerakan pemberontakan yang dipimpinnya. Setelah ia menjadi Mangkunagara I Tridarma diterapkannya pula kepada warganya.
Baris terakhir Tridarma sekarang dipakai sebagai motto Kota Surakarta. Soeharto, presiden kedua Indonesia, diketahui juga berusaha mempraktekkan petuah ini meskipun dianggap tidak berhasil.
Lihat pula
- Tridharma, istilah yang sama namun merujuk kepada ajaran sinkretis masyarakat Tionghoa.