Kisah Nyata Dukun AS (Misteri Kebun Tebu)
Misteri Kebun Tebu adalah film Indonesia tahun 1997 dengan disutradarai oleh Joko Supriyono dan dibintangi oleh Wawan Wanisar dan Devi Ivonne.
Misteri Kebun Tebu | |
---|---|
Sutradara | Joko Supriyono |
Produser | Handi Muljono |
Pemeran | Wawan Wanisar Devi Ivonne Linda Latief Rina Martina Chichi Sisca Ratulangi Luciana Gress Denny Sumlang Hengky Siregar Candra Sundawa |
Penata musik | Musya Joenoes |
Sinematografer | Hadi Artomo |
Penyunting | Nasir Degol |
Tanggal rilis | 1997 |
Durasi | 83 menit |
Negara | Indonesia |
Film ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di PT. Perkebunan Nusantara II, Dusun I, Kelurahan Aman Damai, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1997. Terbongkar pembunuhan berantai terhadap 26 perempuan. Pembunuh dengan inisial AS mengaku telah membunuh 42 orang. Dalam film ini disisipkan pengakuan Datuk asli dalam bentuk suara.[1]
Sinopsis
Templat:Spoiler Sepasang suami-istri bertengkar dan sang istri akhirnya pulang ke rumah orangtuanya. Seorang dukun, Datuk (Wawan Wanisar), tinggal bersama tiga istrinya, sering didatangi tamu yang minta tolong. Termasuk istri yang bertengkar tadi. Ia tidak ingin bercerai. Suatu hari seorang tukang rumput menemukan gundukan tanah berisi mayat di kebun tebu. Desa pun geger, karena mayat itu mayat manusia, yang ternyata adalah mayat sang istri yang pernah ke dukun Datuk. Suami sang istri yang telah meninggal itu lalu ditahan dan dipaksa mengaku sebagai pembunuh.
Saudara sang suami menemui saudaranya yang bekerja sebagai seorang polisi di kota Medan. Polisi ini bersama timnya yang membongkar bahwa pembunuhnya adalah Datuk. Polisi juga menggunakan jasa paranormal. Datuk adalah residivis, dan beberapa tahun sebelumnya pernah ditemukan pula mayat di kebun tebu itu. Datuk mengaku berusaha mendapat ilmu sakti warisan ayahnya. Caranya membunuh perempuan dan menghirup air liurnya.[2]
Referensi
- ^ Laman Misteri Kebun Tebu, diakses pada 20 April 2010
- ^ Laman Misteri Kebun Tebu, diakses pada 20 April 2010
Pranala luar
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri