Ilmu kesejahteraan sosial
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Ilmu kesejahteraan sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang kondisi kesejahteraan masyarakat baik dari sisi kesempatannya, kegiatan yang dilakukan, maupun upaya sistematis yang terorganisir yang sengaja rancang untuk mencapai standar hidup kesehatan yang memuaskan. [1] [2]
Ilmu kesejahteraan sosial mulai dikembangkan di Amerika Serikat sejak pekerjaan sosial berkembang menjadi suatu disiplin melalui berdirinya Sekolah Pelatihan Filantropi Terapan di New York pada tahun 1898.[butuh rujukan] Walau berkembang dari perluasan pembahasan pekerjaan sosial, ilmu kesejahteraan sosial tetap memiliki kekhasan dimana sebagai disiplin ilmu ia mencakup fokus, ruang lingkup, dan pendekatan dalam mengembangkan metode-metode penyelesaian permasalahan sosial. [butuh rujukan]
Permasalahan sosial ini diantaranya, terdiri dari masalah kemiskinan, kesehatan, pengangguran, anak, wanita, dan lansia.[butuh rujukan] Berbeda dengan ilmu kedokteran yang menekankan pada diagnosis dan penyembuhan, disiplin ini menekankan pada bantuan (‘’assessment’’) dan intervensi sosial sebagai metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat.[butuh rujukan]
Ilmu kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup , yaitu mikro, mezzo, dan makro.[butuh rujukan] Level mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok kecil; level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas; dan level makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas.[butuh rujukan]
Sejarah
Sebelum abad ke-16 usaha-usaha kesejahteraan sosial dilakukan oleh kelompok keagamaan.[butuh rujukan] Secara umum, usaha-usaha kesejahteraan yang dilakukan merupakan pelayanan sosial yang bersifat amal.[butuh rujukan] Sebagaimana yang dituliskan Canda dan Furman dalam bukunya, Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial (Spiritual Diversity in Social Work Practice: The Heart of Helping), bahwa setiap agama (Budha, Hindu, Islam, Konghucu, Kristen, dan Yahudi) memiliki kepercayaan dan nilai dasar yang berimplikasi pada penerapan atau praktek kerja sosial.[butuh rujukan]
Akar sejarah dari bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial seringkali dikaitkan pula dengan kondisi Eropa pada abad 13-18.[butuh rujukan] Pada periode tersebut pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan [3] Undang-undang Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth (Elizabethan Poor Law) merupakan salah satu undang-undang yang paling terkenal saat itu. Undang-undang tersebut dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap kesejahteraan warga negaranya karena usaha kesejahteraan sosial sebelumnya lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan, seperti pihak gereja. [4]
Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada dasarnya berasal dari nilai-nilai humanitarianisme yang percaya bahwa kondisi kemiskinan yang terjadi di tengah masyarakat adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.[butuh rujukan] Kemudian muncul kelompok-kelompok (relawan) yang mengupayakan pengembangan usaha kesejahteraan sosial untuk memperbaiki kondisi tersebut.[butuh rujukan] Usaha kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh relawan yang didasari semangat filantropis selanjutnya berkembang menjadi lebih terarah dan terorganisir.[butuh rujukan] Karena itu, baik di Inggris maupun Amerika, sejarah pekerjaan sosial sangat terkait dengan para relawan dan organisasi para relawan.[butuh rujukan] Organisasi para relawan inilah yang kemudian mendorong terciptanya beragam usaha kesejahteraan sosial.[butuh rujukan]
Pada tahun 1896, organisasi relawan bernama COS (Charity Organization Society) didirikan di London, Inggris.[butuh rujukan] Organisasi relawan tersebut dikembangkan untuk menggalang dan mengkoordinasikan bantuan dana dan material dari berbagai gereja serta kurang lebih 100 lembaga amal.[butuh rujukan] Perkembangan organisasi relawan di Inggris berpengaruh pula terhadap perkembangan organisasi relawan di Amerika.[butuh rujukan] Pada tahun 1877, COS kemudian di kembangkan di Buffalo, New York. Dalam jangka waktu 10 tahun kemudian, terbentuk 25 organisasi sosial di Amerika Serikat [3]
Berkembangnya berbagai COS di Amerika membuat para relawan aktif yang terlibat di dalamnya merasa perlu suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang berhubungan dengan perilaku individu, serta permasalahan sosial dan ekonomi.[butuh rujukan] Oleh karena itu, Mary Richmond berencana untuk mengembangkan Sekolah Pelatihan Filantropi Terapan.[butuh rujukan] Lembaga ini menjadi cikal bakal kelas pekerjaan sosial di New York pada tahun 1898.[butuh rujukan]
Perluasan pokok bahasan dalam sejarah perkembangan bidang pekerjaan sosial telah memunculkan suatu kajian kesejahteraan sosial yang lebih luas [3]. Munculnya kajian kesejahteraan sosial ini kemudian mendorong terbentuknya disiplin baru bernama ilmu kesejahteraan sosial.[3]
Pendekatan
Ada empat pendekatan dalam mengupayakan kesejahteraan sosial :
Filantropi sosial
Filantropi terkait erat dengan upaya-upaya kesejahteraan sosial yang dilakukan para agamawan dan relawan, yakni upaya yang bersifat amal (charity) dimana orang-orang ini menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain.[butuh rujukan] Pelaku dari filantropi disebut sebagai filantropis.
Filantropi sosial bertujuan mempromosikan kesejahteraan sosial dengan mendorong penyediaan barang pribadi dan pelayanan kepada orang yang membutuhkan [2]. Ada beberapa karakteristik pendekatan filantropi sosial, di antaranya[butuh rujukan]:
- Amal, dimana pendekatan ini tidak memiliki kesinambungan. Artinya, tidak ada lagi interaksi dengan penerima bantuan ketika bantuan selesai diberikan.
- Penerima pasif, menggunakan pandangan bahwa masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka, sehingga dalam penyelenggaraannya tidak melibatkan partisipasi penerima.
- Acak, tidak memiliki metode atau tahapan khusus dalam pelaksanaannya.
- Kemauan, ketergantungan upaya pada kemauan baik dari para donor dan kemauan pemerintah untuk menggunakan uang pembayar pajak untuk mendukung kegiatan-kegiatan amal.
Seiring dengan perkembangan filantropi, filantropi tidak lagi hanya berkaitan dengan penyediaan bantuan kepada yang membutuhkan. [butuh rujukan]
Selama abad ke-19, ketika kegiatan amal berkembang dengan cepat di Eropa dan Amerika utara, beberapa pemimpin filantropis berusaha membawa isu reformasi sosial dan peningkatan kondisi sosial.[butuh rujukan] Para pemimpin, yang sering berhubungan baik dengan anggota kelas menengah atas, berusaha untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menjaring dukungan dari para pemimpin politik dan bisnis.[butuh rujukan] Mereka menggunakan koneksi yang mereka miliki untuk membujuk pemerintah agar memperkenalkan layanan sosial yang baru, membuat undang-undang yang mencegah eksploitasi dan diskriminasi, atau untuk tindakan perlindungan terhadap kelompok rentan [2].
Pekerja sosial
Berbeda dengan pendekatan filantropi, pekerjaan sosial merupakan pendekatan yang terorganisir untuk mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menggunakan tenaga profesional yang memenuhi syarat untuk menangani masalah sosial.[butuh rujukan] Namun, perkembangan pekerjaan sosial tidak lepas dari perkembangan filantropi.[butuh rujukan] Sejak abad ke-19, pekerjaan sosial telah mengalami pengembangan profesional dan akademik yang cukup pesat dan telah menyebar di seluruh dunia [2].`
Administrasi sosial
Pendekatan administrasi sosial berusaha mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menciptakan program sosial pemerintah yang meningkatkan kesejahteraan warga negaranya melalui penyediaan berbagai pelayanan sosial [2]. Pendekatan ini diselenggarakan langsung oleh pemerintah. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah Undang-Undang tentang Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth I.
Pembangunan sosial
Pembangunan sosial adalah konsepsi baru dari pembangunan, karenakan efek negatif dari pembangunan ekonomi yang berjalan selama ini telah menimbulkan kritik dari para tokoh. [butuh rujukan] Mereka berpandangan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengakomodasi aspek sosial sehingga pembangunan justru menciptakan jurang antara kelompok berpunya dan tidak punya.[butuh rujukan] oleh karena itu, pendekatan pembangunan sosial ini berusaha mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menyelaraskan pembangunan di bidang ekonomi dan sosial.[butuh rujukan]
Referensi
- ^ Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 17
- ^ a b c d e (Inggris) Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 14-21
- ^ a b c d Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10.
- ^ (Inggris) Zastrow, Charles. 1996. Introduction to Social Work and Social Welfare. Sixth Edition. Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company. Page 15.
- Adi,Isbandi Rukminto.2005.Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial:Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta:FISIP UI Press.
- Adi, Isbandi Rukminto.2008.Intervensi Komunitas:Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
- Canda,Edward R.,Leola Dyrud Furman.1999.Spiritual Diversity in Social Work Practice:The Heart of Helping.New York:The Free Press.
- Midgley,James.1995.Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare.London:Sage Publications Ltd.
- Pincus,Allen, Anne Minahan.1973.Social Work Practice:Model and Method.Madison:F.E.Peacock Publishers,Inc.
- Zastrow,Charles.1996.Introduction to Social Work and Social Welfare.Sixth Edition.Pasific Grove:Brooks/Cole Publishing Company.