Bajing Ireng dan Jaka Sembung

film Indonesia

Jaka Sembung dan Bajing Ireng (Internasional: The Warrior 3) adalah film aksi laga epos dewasa tahun 1985 dari Indonesia yang disutradarai oleh Tjut Djalil dan dibintangi oleh Barry Prima dan Alex Kalangi. Film ini merupakan sekuel dari film Jaka Sembung Sang Penakluk tahun 1981 yang sangat sukses kala itu.

Jaka Sembung dan Bajing Ireng
Berkas:Jaka Sembung vs BajingIreng small.jpg
SutradaraTjut Djalil
ProduserGope T. Samtani
Sabirin Kasdani
Ditulis olehDjair Warniponakanda
PemeranBarry Prima
Alex Kalangi
El Manik
Godfried Sancho
Piet Pagau
Rita Zahara
Syamsuddin Syafei
Syamsuri Kaempuan
Tizar Purbo
Zurmaini
Penata musikGatot Sudarto
SinematograferThomas Susanto
PenyuntingJanis Badar
Tanggal rilis
1985
Durasi98 menit
NegaraIndonesia

Film ini memperoleh nominasi untuk pemeran pembantu pria terbaik (El Manik) dalam Festival Film Indonesia 1984.

Sinopsis

Templat:Spoiler Bajing Ireng, pendekar wanita yang bernama asli Roijah dari desa Kandang Haur, merampok harta orang-orang kaya untuk didermakan kepada rakyat jelata yang menderita. Penderitaan rakyat bukan saja dari penjajah Kompeni, tetapi juga akibat bencana alam yang bertubi. Ketika pulang merampok di rumah Demang Asmara, Bajing Ireng dicegat oleh Jaka Sembung (Barry Prima). Mengira sebagai orang bayaran Demang, Bajing Ireng terus saja menyerang Jaka Sembung. Setelah berhasil menjelaskan siapa dirinya sebenarnya, Bajing Ireng berbalik mengagumi ketangkasan Jaka Sembung yang bernama asli Parmin itu. Komandan Kompeni menjanjikan kedudukan Bupati kepada Demang Asmara, bila ia berhasil membekuk Jaka Sembung. Dengan licik Demang menangkap tetua rakyat Kandang Haur. Terpaksa Jaka Sembung tampil menyerahkan diri. Demang Asmara yang dilingkupi kekuatan para pengawalnya, tidak mudah dikalahkan. Belum lagi kekuatan dari Kompeni. Bajing Ireng tak gentar dan menerobos ke dalam penjara untuk membebaskan Jaka Sembung dari siksaan. Bersama rakyat menyerbu Kademangan , satu persatu para pengawal Demang dapat dikalahkan. Komandan Kompeni tewas dalam pertempuran sengit, sementara Demang Asmara menemui ajalnya di ujung keris kujangnya sendiri.[1]

Versi luar negeri

Di beberapa negara lain, film ini juga dirilis dengan judul "Jaka Sembung vs Bergola Ijo" atau "The Warrior and The Ninja" untuk judul rilis internasionalnya.

Referensi

  1. ^ Laman Jaka Sembung dan Bajing Ireng, diakses pada 17 Januari 2010

Pranala luar