Insiden 13 Mei
Insiden 13 Mei adalah sebuah istilah untuk kerusuhan rasial antara etnik China dan orang Melayu yang terjadi di Kuala Lumpur, Malaysia pada 31 Mei 1969 yang menyebabkan sedikitnya 184 orang meninggal.
Penyebab Kerusuhan
Pada 1963, Malaysia menderita perbedaan penyebaran kekayaan antara suku China yang pebisnis, yang mengontrol sejumlah besar ekonomi Malaysia, dan golongan miskin, penduduk Malay. Dan juga, orang China juga mengontrol sebagian besar kekayaan nasional.
Kerusuhan rasial di Singapura pada 1964 juga merupakan salah satu penyumbang keluarnya negara itu dari Malaysia (dulunya Singapura merupakan bagian dari Malaysia), dan ketegangan rasial terus berlangsung, kebanyakan orang Malay tidak puas dengan pemerintahan yang baru saja merdeka itu yang berkeinginan untuk menenangkan etnik China dengan pengeluaran mereka.
Pada pemilihan umum 10 Mei 1969, koalisi Alliance yang memerintah dikepalai oleh United Malays National Organization (UMNO) menderita kekalahan besar suara. Partai oposisi China yang besar Democratic Action Party dan Gerakan mendapat suara dalam pemilihan, dan mendapatkan ijin polisi untuk mengadakan parade kemenangan melalui jalur yang telah ditetapkan di Kuala Lumpur. Namun, prosesi yang berisik dan kasar dan menyimpang dari jalurnya dan mengarah ke distrik Malay Kampong Bahru, mengolok penduduknya.
bersambung
Lihat juga
Pranala luar
- Kakiseni's review of Dato Jin Shamsuddin’s Kota Idaman 13 Sempadan play in 2004.
- Marina Yusof's "Seditious" Act reported in 1999 general election.
- A History of Race Relations in Malaysia from www.huaren.org.