Bawak, Cawas, Klaten

desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Revisi sejak 28 Oktober 2009 07.17 oleh Sabudis (bicara | kontrib)


Kelurahan Bawak adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cawas. Kebanyakan masyarakat yang hidup di daerah Bawak mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Bawak terletak di sebelah barat ibu kota Kecamatan Cawas.

Bawak
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKlaten
KecamatanCawas
Kode Kemendagri33.10.05.2007 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°46′10″S 110°41′11″E / 7.76944°S 110.68639°E / -7.76944; 110.68639

Pada hari Sabtu tanggal 29 Mei 2006 pukul 05.55 pagi terjadi bencana gempa berkekuatan 5,9 skala Richter yang meluluh lantakkan kawasan Yogyakarta dan sebagian daerah Jawa Tengah, dan Bawak adalah salah satu daerah yang terkena dampak dari bencana gempa tersebut (lihat artikel Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006). Sekitar 300 rumah yang berdiri di Bawak hancur akibat dari bencana tersebut.

Fasilitas umum yang ada di Bawak antara lain: satu Madrasah Tsanawiyah, tiga sekolah dasar, satu sekolah menengah tingkat pertama di bawah yayasan Muhammadiyah, satu pusat kesehatan umum di bawah yayasan yang sama serta satu kantor pemerintahan.

KALIJARAN

Di salah satu dusun di Desa Bawak tepatnya di Dusun Kalijaran terdapat pintu air yang dibangun sejak zaman kemerdekaan, sampai sekarang masih terawat dan digunakan untuk mengairi sawah-sawah di sekitarnya. Di dusun Kalijaran juga terdapat saluran air peninggalan Belanda yang terhubung ke Waduk/Rowo Jombor di Kecamatan Bayat. Saluran air tersebut bermuara di pintu air di Kalijaran dan masih bisa difungsikan. Di Dusun Kalijran juga terdapat waduk kecil, warga setempat menyebut "mblumbang" yang konon memiliki sumber air yang sangat bagus, tapi karena dahulu sumber air tersebut sangat besar sehingga airnya membanjiri desa maka justru sumber air tersebut ditutup. Dari "mblumbang" tersebut pernah dibangun pompa air untuk menyedot airnya dan digunakan untuk mengairi sawah-sawah di Desa Bawak, namun sayang saat ini sudah dibongkar dan "mblumbangnya" dangkal dan kurang terpelihara.

Di Dusun Kalijaran juga pernah ditambang batu kapur untuk keperluan bahan campuran pembuatan gula pasir di Pabrik Gula Ceper, sebagai bahan pengecoran logam di Batur-Ceper dan sebagai bahan pondasi rumah. Sampai saat ini perbukitan kapur di dusun tersebut sudah hampir rata dengan tanah, tetapi perbukitan yang masuk wilayah tetangga masih ada dan sebagai tempat belajar mahasiswa dari UGM dan UPN Yogyakarta.