Senapan serbu

Tipe senapan dengan pilihan tembakan
Revisi sejak 19 September 2010 09.37 oleh 121.52.87.31 (bicara)

Senapan serbu atau biasa dikenal dunia sebagai Assault Rifle adalah salah satu tipe dari sebuah senjata perseorangan. Sebelum mengenal assault rifle dunia baru mengetahui tipe persenjataan perseorangan yaitu SMG (sub-machine guns), rifle, dan senapan mesin (machine guns). Penyebab dibuatanya assault rifle adalah perbedaan yang tinggi antara SMG dan rifle dan tiap tiikal senjata memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. SMG adalah senjata yang memiliki daya sembur tinggi (rate of fire) dan cukup akurat dengan kaliber pistol. Karena kaliber pistol itulah yang membuat kekuatan serang menjadi kecil dan jarak efektifnya menjadi pendek berkisar antara 100 m sampai 200 m (meski ada yang mencapai 300 m ternyata tipenya lain lagi, itu adalah PDW alias personal defense rifle) Sehingga dalam jarak elbih dari 200m kekuatan peluru akan berkurang dan tidak terlalu fatal jika terkena tubuh yang diberi proteksi awal. Sedangkan rifle atau kadang disebut senapan, memiliki jarak tembak yang jauh sampai satu km pun bisa dicapai. Yang menjadi kelemahannya adalah pada bagian bobot. Berat sebuah senapan bisa berkisar antara 3 dan 5 kg. Itupun belum termasuk peluru yang dibawa oleh prajurit, bisa dibayangkan lelahnya berlari-lari di medan pertempuran harus membawa amunisi yang cukup jika tidak mau mati konyol akibat kehabisan peluru. Dan satu kelemahan yang paling umum adalah kecepatan tembaknya, umumnya senapan setelah ditembakkan harus dikokang untuk mengeluarkan kelongsong dan memasukkan peluru baru, merupakan perkerjaan yang menjemukan dan membuat lelah. Nah karena itu assault rifle diciptakan untuk menyatukan kelebihan antara SMG dan rifle. Yaitu kecepatan tembak yang tinggi dengan jarak dan akurasi yang jauh. Beberapa mengatakan bahwa senapan serbu masuk kategori senapan mesin ringan. Ciri-ciri utama yang ada di setiap assault rifle adalah sebagai berikut:  Jarak efektif berkisar 300m-600m.  Kapasitas magasin berukuran sedang (untuk 30 sampai 50 peluru per magasin standar)  Kecepatan tembak tinggi (600-900 peluru per menit, tergantung senapan serbunya sendiri)  Bobot yang tidak lebih berat dari battle rifle (4.5 – 3.5kg jika tidak terisi)  Memiliki pilihan tembakan berupa semi-atomatis dan full-otomatis  Kaliber peluru menengah (di antara kaliber senapan dan kaliber pistol, contoh 5,56mm dan 7,62mm) 1. Sejarah Assault rifle mulai diciptakan oleh para ilmuwan Jerman pada masa Perang Dunia 2, tepatnya pabrik bernama Hanel. Dimana Hugo Schemeisser menjadi pemimpin desainnya. Dengan nama awal Maschinenkarabiner 1942 (MKb-42). Senjata ini digunakan secara massal pada saaat pertempuran Kessel von Demjanks dekat Leningrad. Lalu terjadi perubahan nama beberapa kali seperti MP-43, lalu MP-44 saat mulai diproduksi secara massal, hingga Hitler, pemimpin Jerman saat itu mengubah namanya menjadi Sturmgewehr 44 (StG-44). Berakhirnya Perang Dunia 2 negara pemenang perang (Amerika Serikat+Sekutu dan Uni Soviet) mengambil senjata tersebut untuk dijadikan riset. Bisa dibilang bahwa StG-44 merupakan nenek moyang dari semua senapan serbu yang beredar di dunia ini. Perubahan besar pada senapan serbu ada beberapa tahap: • Perubahan kaliber peluru dari 7,62mm menjadi 5,56 mm. Meskipun secara kaliber berkurang tapi kekuatannya bisa dianggap sama. Sehingga bobot bisa ditekan optimal. • Perubahan bahan material senapan yang berbahan kayu dan baja menjadi plastik, polimer dan bahan komposit lainnya. Hal ini juga sama untuk mengurangi beban. • Perubahan penempatan magasin yang biasanya berada di depan ganggang senapan menjadi dibelakangnya. Dan biasa disebut bullpup. Dengan mekanisme baru ini akurasi dan jarak tembak bisa lebih unggul tanpa perubahan panjang laras 2. Mekanisme Pada dasarnya dunia masih mengenal 3 tipe makenisme pada senapan serbu modern, yaitu • Direct gas impingement milik M-16 • Gas operated-piston actuated(long stroke) milik Ak-47 • Gas operated-piston actuated(short stroke)milik AR-18 Mungkin memang banyak senapan serbu yang beredar dan dibuat oleh berbagai pabrik tapi pada akhirnya mekanisme mereka tetap pada di antara ketiga diatas dan meskipun bullup mekanisme dasarnya tetap dipegang pada tiga garis besar ini. 3. Doktrin Pagelaran Senapan serbu adalah senjata perseorangan sehingga pegelaran tidak perlu hal yang cukup neko-neko. Tapi pagelaran antara Blok Barat dan Blok Timur amat bertolak belakang. Blok Barat Blok barat seperti Amerika Serikat, NATO dan teman-temannya memiliki pergelaran pasukan yang bersifat fleksibel sehingga untuk angkutan dan pegelaran senjata berat memiliki kesatuan yang terpisah. Tapi dalam hal akurasi dan jarak tembak terbilang superior karena jarak tembak bisa sampai 600 m tanpa bantuan alat optik. Sebagai contoh adalah M-16, FN FAL, dan Styer AUG adalah senapan serbu dengan akurasi dan jarak tembak yang jauh. Hal ini karena memang jiwa marksmanship (kemampuan menembak jauh) sudah mendarah daging dalam kehidupan mereka. Sebagai contoh jaman dulu, Lee Enfiled, Springfiled 1903, dan bahkan Long Bow bisa dianggap sebagai senjata dengan akurasi dan jarak tembak yang jauh pada jamannya. Blok Timur Blok timur yang beranggotakan Rusia (dulu Uni Soviet), pakta Warsawa dan sekutu-sekutu lainnya berbeda dengan pagelaran tentara di Blok barat. Doktrin mereka adalah pasukan mekanis, atau pergerakan regu selalu didukung kedaraan tempur seperti varian BMP atau BTR dan merupakan kesatuan organik dari regu yang ada di bawah kendali kepala regu. Karena memang senapan serbu buatan mereka tidak memiliki akurasi yang baik. Jarak efektif mereka hanya 300 m. Peran kendaraan tempur adalah menghacurkan musuh di luar jangkauan tembakan musuh. Lalu setelah musuh mulai melemah baru senapan serbunya memegang peranan. Keandalan senjatanya berupa tahan banting dan daya penetrasi peluru merupakan nilai plus untuk tipikal senjata blok ini. Contoh senapan serbu timur sudah pasti Ak-47 bersama turunannya dan model lainnya seperti AN-94. Satu-satunya senjata berakurasi tinggi hanya dipegang oleh SVD Dragunov. 4. Senapan serbu saat ini Berbagai pihak beranggapan bahwa senapan serbu sudah dapat mewakili semua small arms yang beredar sekarang. Faktanya, kaliber senapan serbu 5.56 masih dianggap underpowered untuk melawan musuh yang berada pada jarak jauh dengan perlindungan hidup seperti warga sipil (sebagai contoh adalah Irak dan Afganistan, dimana pejuang di sana memakai warga sipil sebagai perisai hidup mereka). Yang menjadi tren perang kota. Karena ternyata kaliber 5.56 dianggap kurang pas untuk menjangkau target yang berjarak 400 m ke atas. Selain itu daya bunuhnya juga kurang letal karena proyektil yang kecil. Sehingga senapan berkaliber 7.62mm NATO digunakan kembali, dalam hal ini senapan serbu diganti dengan battle rifle. Bukan artinya peluru M43 (kal. 7.62x39) dari AK-47 bisa dipakai untuk hal seperti diatas. Biarpun kalibernya setara dengan 7.62x51 NATO tapi dalam hal peforma beda jauh. M43 hanya efektif pada jarak pendek. Peluru ini hanya akurat sampai jarak 300, selebihnya sudah nyasar ke berbagai arah. Bergantinya pemakaian small arms dari senapan serbu ke senapan runduk yang berkaliber lebih besar. Bukan artinya senapan serbu tamat. Tren perang kota yang perlu pergerakan dinamis dari satu tempat ke tempat lain yang berukuran sempit membuat sulit senapan serbu untuk bermanuver. Hal ini dijawab dengan memotong laras senapan menjadi lebih pendek sehingga mendapat julukan karbin (istilah kerennya carbine) Karena jika memakai SMG yang memang ringkas seperti yang disebut di atas, performanya tidak pas. Contoh terkenal senapan serbu carbine adalah M4 QBC dan HK416. 5. Senapan serbu masa akan datang Bull up (lanjutin!!!)