Satrajit

Revisi sejak 21 Agustus 2010 07.52 oleh M. Adiputra (bicara | kontrib) (n)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Satrajit (Dewanagari: सत्रजित्; ,IASTSatrājit, सत्रजित्) adalah tokoh dalam mitologi Hindu, seorang kesatria Wangsa Yadawa, klan kesatria keturunan Yadu. Ia merupakan putra Nigna.

Satrajit senantiasa memuja Dewa Surya – sang dewa matahari – dengan khusyuk sehingga ia memperoleh berkah berupa permata yang disebut Syamantaka. Ia memakai permata tersebut sebagai perhiasan di lehernya. Permata tersebut bersinar seperti sinar matahari dan membuat kerajaan para Yadawa bebas dari penyakit. Kresna yang bijaksana menyarankan agar ia menyerahkannya kepada Ugrasena, raja para Yadawa. Tetapi Satrajit enggan untuk menyerahkannya, karena ia menganggap saran tersebut sebagai alasan untuk menutupi niat licik Kresna, yaitu mendapatkan permata Syamantaka, padahal Kresna tidak bermaksud demikian.

Satrajit menitipkan permata Syamantaka kepada Prasena, adiknya. Pada suatu hari, Prasena memakai permata tersebut untuk berburu ke tengah hutan. Semenjak saat itu, Prasena tidak pernah kembali lagi, bersama dengan permata Syamantaka yang dipakainya. Dalam kasus tersebut, Satrajit mencurigai Kresna. Ia menganggap Kresna telah membunuh Prasena demi mendapatkan permata Syamantaka. Akhirnya kabar yang tidak jelas itu menyebar di kalangan para Yadawa. Untuk membersihkan nama baiknya, Kresna mengikuti jejak Prasena di tengah hutan. Di sana ia mendapati Prasena sudah tak bernyawa, dengan jejak singa di sekitarnya. Kemudian ia mengikuti jejak tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Kresna datang membawa permata Syamantaka ke hadapan Satrajit untuk membuktikan bahwa ia tidak pernah berupaya licik demi mendapatkan permata Syamantaka. Ia berkata bahwa permata tersebut direbut dari seekor beruang bernama Jembawan. Jembawan mendapatkan permata tersebut setelah membunuh seekor singa. Akhirnya disimpulkan bahwa singa tersebut yang membunuh Prasena lalu membawa permata Syamantaka. Karena merasa malu atas kecurigaannya terhadap Kresna, maka Satrajit menikahkan putrinya yang bernama Satyabama kepada Kresna. Sementara itu, ada tiga kesatria Yadawa yang jatuh cinta kepada Satyabama, yaitu Akrura, Satadanwa, dan Kertawarma. Atas saran Akrura dan Kertawarma maka Satadanwa membunuh Satrajit saat sedang tidur lalu merebut permata Syamantaka.

Pranala luar