Eclipse (perangkat lunak)
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.
Eclipse | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:EclipseOnMac.jpg | |||||||||||||
Tipe | Lingkungan pengembangan terpadu | ||||||||||||
Berdasarkan | Equinox (mul) , OSGi (en) , Java dan Eclipse RCP (en) | ||||||||||||
Versi pertama | 7 November 2001 | ||||||||||||
Versi stabil | |||||||||||||
Genre | Java SDK | ||||||||||||
Lisensi | Eclipse Public License | ||||||||||||
Eponim | gerhana | ||||||||||||
| |||||||||||||
| |||||||||||||
| |||||||||||||
Bagian dari
| |||||||||||||
Sejarah
Eclipse awalnya dikembangkan oleh IBM untuk menggantikan perangkat lunak IBM Visual Age for Java 4.0. Produk ini diluncurkan oleh IBM pada tanggal 7 November 2001, yang menginvestasikan sebanyak US$ 40 juta[1] untuk pengembangannya. Semenjak itu konsursium Eclipse Foundation mengambil alih untuk pengembangan Eclipse lebih lanjut dan pengaturan organisasinya.
Callisto
Seiring dengan peluncuran Eclipse Platform versi 3.2, Eclipse Foundation memperkenalkan Callisto Release, yang terdiri dari 10 proyek untuk meningkatkan produktivitas pengembang yang menggunakan Eclipse, terutama dalam koordinasi siklus dan konflik versi.
Arsitektur
Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform (RCP). Berikut ini adalah komponen yang membentuk RCP:
Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT (Java Development Tools), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan program Java, dan PDE (Plug-in Development Environment) untuk mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java.
Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka (open), mudah diperluas (extensible) untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik[2]. Jadi, Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Java, akan tetapi dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program C/C++ terdapat plug-in CDT (C/C++ Development Tools). Selain itu, pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin oleh Eclipse, plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan menggunakan PDE setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan keinginannya. Salah satu situs yang menawarkan plug-in secara gratis seperti Eclipse downloads by project.
Kontroversi Eclipse
Hadirnya Eclipse di tengah-tengah persaingan IDE, terutama Java IDE, menimbulkan banyak kontroversi. Salah satunya adalah penggunaan user interface Eclipse. Sun Microsystems sebagai perusahaan yang membuat Java, selama ini mengeluarkan dua library untuk pengembangan Graphical User Interface (GUI), yaitu Abstract Window Toolkit (AWT) dan Swing. Akan tetapi dalam pembuatan Eclipse, dua library ini ditinggalkan karena berbagai alasan, yang salah satunya adalah kedua library ini tidak memberikan look and feel yang baik. Sehingga untuk hal ini dikembangkanlah GUI-library yang baru, SWT.
Selain itu, Sun yang mempunyai IDE sendiri untuk pengembangan Java bernama NetBeans, menjadi gerah atas kehadiran Eclipse yang sampai saat ini komunitasnya cukup besar[3]. Hal ini terlihat dengan menolaknya Sun untuk bekerja sama dalam Eclipse Foundation, walau telah diundang [4].
Nama Eclipse seolah-olah memberi pesan explisit: cahaya Sun (matahari) yang dihalangi pancarannya oleh Eclipse (gerhana).