Tim nasional sepak bola Malaysia
Tim nasional sepak bola Malaysia adalah tim sepak bola yang mewakili Malaysia dan dibina oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (Football Association of Malaysia). Tim ini belum pernah lolos kualifikasi untuk putaran final Piala Dunia FIFA, tetapi pernah lolos kualifikasi untuk bermain dalam Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskwa, namun kemudian tidak ambil bagian karena mengikuti anjuran Amerika Serikat memboikot olimpiade tersebut oleh sebab invasi Uni Soviet ke Afghanistan.
Lencana kaos/Lambang Asosiasi | |||
Julukan | Sang Harimau Harimau Malaya Pak Belang | ||
---|---|---|---|
Asosiasi | Asosiasi Sepak Bola Malaysia (Football Association of Malaysia, FAM) | ||
Konfederasi | AFC (Asia) | ||
Sub-konfederasi | AFF (Asia Tenggara) | ||
Pelatih | K. Rajagopal | ||
Penampilan terbanyak | R Arumugam (196) | ||
Pencetak gol terbanyak | Mokhtar Dahari (125) | ||
Stadion kandang | Stadion Nasional, Bukit Jalil | ||
Kode FIFA | MAS | ||
Peringkat FIFA | |||
Terkini | 149 | ||
Tertinggi | 75 (Agustus 1993) | ||
Terendah | 157 (Januari 2007) | ||
Peringkat Elo | |||
Terkini | 153 | ||
| |||
Pertandingan internasional pertama | |||
Korea Selatan 3 - 2 Malaya (Singapura; 13 April 1953) | |||
Kemenangan terbesar | |||
Malaya 15 - 1 Filipina (Jakarta, Indonesia; 27 Agustus 1962) | |||
Kekalahan terbesar | |||
2 - 8, satu kali; 1 - 7, satu kali; 0 - 6, empat kali | |||
Penampilan | (Pertama kali pada -) | ||
Hasil terbaik | - | ||
Piala Asia AFC | |||
Penampilan | 3 (Pertama kali pada 1976) | ||
Hasil terbaik | Babak 1, 1976, 1980 dan 2007 |
Sebelumnya, keikutsertaan pertama tim Malaysia dalam olimpiade terjadi pada Olimpiade Musim Panas 1972 di München. Walaupun mengalami kekalahan 0-3 dari tuan rumah Jerman dan 0-6 dari Maroko, tim Malaysia mengalahkan Amerika Serikat 3-0. Tahun-tahun terbaik persepak bolaan Malaysia terjadi dari awal 1970-an hingga awal 1980-an, yang bersama dengan Korea Selatan merupakan rival utama di kawasan Asia Timur.
Sejarah
Era Allan Harris
Pada Desember 2000, Allan Harris adalah nama besar kedua yang menjadi pelatih tim nasional Malaysia setelah pelatih berkebangsaan Perancis, Claude LeRoy. Harris datang dengan mandat besar, setelah menjadi asisten Terry Venables di FC Barcelona, tetapi segera disadarinya bahwa harapan terlalu besar dibebankan padanya. Harris hanya memiliki sumber daya yang terbatas dan kebanyakan pemain kurang pengalaman internasional. Ia juga dibebankan tanggungjawab untuk menukangi tim nasional U-23.
Ketika memimpin Malaysia meraih medali perunggu pada SEA Games, ia dikritik sebagian pers lokal karena pencapain yang kurang. Walaupun dengan sumber daya terbatas, dan berada di bawah tekanan, Harris masih mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Tugasnya yang terakhir adalah ketika pasukannya kalah 4-0 pada Tiongkok pada babak pra-kualifikasi Piala Dunia FIFA. Kontraknya tidak diperbarui ketika habis pada 2004.
Ketika akhirnya ia meninggalkan posnya, Harris memberikan komentarnya yang terakhir pada pers lokal bahwa ia sulit melakukan tugasnya dengan baik ketika "para pemain bahkan tidak tahu sepatu mana yang harus dipakai untuk suatu lapangan".
Kepelatihan Bertalan Bicskei
Pada tengah tahun 2004, FAM memutuskan untuk mengontrak Bertalan Bicskei, mantan penjaga gawang dan pelatih nasional Hongaria, sebagai pelatih menggantikan Allan Harris. Pelatih-pelatih seperti Bobby Houghton dan Dragoslav Stepanovic adalah pesaing-pesaing serius untuk posisi tersebut sebelum akhirnya diserahkan pada Bicskei.
Bicskei berhasil membawa timnas menjadi juara ke tiga pada pagelaran Tiger Cup, walaupun memiliki skuad yang dikatakan "tidak cukup kuat" oleh pers lokal. Pers lokal mengkritik pemilihan striker Amri Yahyah dan Khalid Jamlus, yang bukan merupakan pemain kunci selama masa kepelatihan Allan Harris. Bicskei diturunkan pangkatnya hanya melatih tim yunior setelah aksinya pada pertandingan persahabatan melawan Singapura di Penang, yaitu melempar botol ke arah bangku cadangan Singapura sebelum berkonfrontasi dengan salah seorang pemain Singapura. Ia dipecat pada 15 Desember 2005.
Perkembangan terakhir
Tim nasional Malaysia terakhir ditukangi oleh Norizan Bakar, yang sebelumnya merupakan pelatih Penang. Meskipun FAM telah berusaha mendatangkan tim-tim berkelas tinggi, seperti Manchester United dan Brasil, minat masyarakat terhadap timnas umumnya tetap rendah.
Tim nasional Malaysia mencapai babak semifinal pada pementasan kejuaraan sepak bola ASEAN 2007, kalah dari Singapura melalui adu penalti setelah bermain imbang 2-2 melalui perpanjangan waktu.
Bakar kemudian dipecat setelah Malaysia mengalami kekalahan telak di ajang Piala Asia 2007, masing-masing 1-5 dari RRC dan 0-5 dari Uzbekistan.
Rekor Piala Dunia
Rekor Piala Asia
Rekor Tiger Cup/kejuaraan sepak bola ASEAN
Skuad Piala Asia 2007
Berikut adalah skuad yang dipersiapkan untuk Piala Asia AFC 2007 (7 Juli 2007 - 29 Juli 2007).
Pelatih kepala: Norizan Bakar