Bintang

benda astronomi yang terdiri dari bola plasma bercahaya yang diikat oleh gravitasinya sendiri
Revisi sejak 13 Juni 2005 21.46 oleh RobotQuistnix (bicara | kontrib) (robot Adding:zh,th,lb,et,sk,io,sr,fa,bs,hr,hu Modifying:nah,da)

Bintang merupakan bola gas yang terbentuk karena tarikan gravitasi mereka sendiri. Cahaya bintang berasal dari hasil peleburan nuklir di bahagian terasnya, di mana unsur hidrogen digabungkan untuk menghasilkan unsur helium, gelombang eletromagnetik, dan tenaga. Awal mula kelahiran bintang dipercayai berasal dari kepulan gas hidrogen dan debu angkasa yang membentuk Nebula.

Kumpulan bintang Pleiades

Terbentuknya bintang

Ketika debu dan gas berkumpul, daya gravitasinya meningkat dan menarik lebih banyak debu dan gas daripada Nebula sehingga termampat dan membentuk bebola gas. Ketika bola gas mempunyai daya tarikan graviti cukup tinggi yang tinggi, tekanan meningkat menghasilkan suhu tinggi sehingga berlaku peleburan nuklir gas hidrogen yang membebaskan helium, panas dan cahaya.

Bintang terdekat dengan bumi adalah matahari pada jarak sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam rasi bintang Sentaurus kira-kira empat tahun cahaya.

Jenis

Bintang dikelaskan melalui melalui spektrum cahaya yang dihasilkan yang menentukan warna nyala bintang, suhu, kecerahan, ukuran, kepadatan, dan komposisi kimianya.


Warna Suhu Permukaan °C Contoh
Biru > 25,000 Spica
Putih-Biru 11.000 - 25.000 Rigel
Putih 7.500 - 11.000 Sirius
Putih-Kuning 6.000 - 7.500 Procyon A
Kuning 5.000 - 6.000 Matahari
Jingga 3.500 - 5.000 Arcturus
Merah <3,500 Betelgeuse

Magnitudo Kecerahan

Kecerahan bintang dibagi dari 1 hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup. Terdapat juga kecerahan yang diukur secara mutlak yang dikenal sebagai magnitudo mutlak antara +26.0 sampai -26.5 Ukuran bintang darin kecil ke besar adalah

Neutron < Kerdil (0.01 ukuran Matahari) < Matahari < Raksaksa < Superaksaksa (berukuran 400 kali matahari).

Kepadatan bintang bergantung kepada ukuran bintang yang memberi kesan kepada gravitasi bintang.

Kandungan kimia bintang dapat di cari menggunakan peralatan spektroskop.

Akhir sebuah bintang

Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang mengecil dan membebaskan banyak panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan bertukar warna merah dan disebut bintang raksaksa merah yang dapat mencapai 100 kali ukuran matahari sebelum membentuk bintang kerdil putih. Sekiranya bintang tersebut berukuran lebih besar dari matahari, bintang tersebut akan membentuk superraksaksa merah. Superraksaksa merah ini kemudiannya membentuk Nova atau Super nova dan kemudiannya membentuk bintang neutron atau Lubang hitam.