James Hal Cone

teologi pembebasan

James Hal Cone adalah seorang teolog kulit hitam dari Amerika Serikat.[1] Teologi yang diangkat oleh Cone adalah Teologi hitam.[1] Pada saat pasca-1960an Cone sangat aktif menulis buku dan menjadi dosen di Seminari Teologi Union di New York.[1]

Konsep Teologi Cone

James Cone menyinggung soal realitas Allah.[2] Ia menyatakan bahwa Allah tidaklah dimiliki oleh manusia, tetapi Allah yang memiliki manusia. Allah bukan milik orang kulit putih tetapi Allah milik semua orang.[2] Dikatakan juga bahwa Injil itu adalah Injil yang membebaskan, Injil itu adalah pesan Tuhan, untuk mengetahui Injil itu tidak hanya melalui pengetahuan saja, tapi harus melalui iman juga, sehingga Injil berisi soal pesan pembebasan yang dilakukan Tuhan di dunia.[2]

Dalam Tulisannya yang berjudul Black Theology Documentary, Cone menulis: Kristus Amerika itu tidak memiliki ciri-ciri rasial, Ia berkulit langsat, berambut ikal warna coklat dan kadang-kadang sungguh ajaib-memiliki mata biru..[2] Orang-orang kulit putih berkeberatan jika ia berbibir tebal, sama seperti orang Farisi berkeberatan, jika mereka melihat Dia di suatu ”pesta” bersama dengan orang-orang pemungut cukai.Namun apakah orang kulit putih setuju atau tidak, Kristus berkulit hitam. Memperkirakan, bahwa Kristus memilih kulit hitam, bukanlah suatu gagasan teologi emosional,… membayangkan Kristus tidak berkulit hitam dalam abad ke-20, secara teologis sama mustahil dengan bila ia dibayangkan bukan orang Yahudi di abad pertama.

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris) William Carl Placher. Readings in the History of Christian Theology: From the Reformation to the present. 1988. USA: Westminster John Knox Press. Hal. 191-192.
  2. ^ a b c d (Inggris) James H. Cone. The Cross and the Lynching Tree. 2006. USA: Harvard Divinity Buletin. Hal. 47-55. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Cone" didefinisikan berulang dengan isi berbeda