Monofisitisme
Bagian dari serial tentang |
Kekristenan Timur |
---|
Monofisitisme (berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu mono yang berarti satu dan phusis yang berarti tabiat). Jika disatukan nama ini berarti persatuan tabiat dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Monophysitism. Monofisit adalah posisi kristologis yang memahami bahwa Kristus hanya memiliki satu tabiat, yaitu tabiat ilahi. Dengan kata lain, tabiat kemanusiaannya telah terserap oleh tabiat ketuhanannya.
Sejarah Lahirnya Monofisit
Perkembangan Monofisit
Monofisit menuai kontroversi pada abad ke-5, selama dasawarsa terakhir Kekaisaran Romawi Barat, yang ditandai dengan perubahan politik ke Romawi Timur, ketika pandangan ini banyak diyakini di Suriah, Levant, dan Anatolia.
Terdapat dua doktrin utama dalam monofisit:
- Eutychianisme meyakini bahwa kodrat manusiawi dan ilahi pada Kristus tergabung menjadi suatu kodrat yang tunggal: kodrat kemanusiannya telah hilang seperti memasukan madu ke dalam laut.
- Apollinarisme mempercayai bahwa Kristus memiliki tubuh dan dasar hidup manusiawi, tetapi Logos Ketuhanan telah mengambil tempat nous, atau "dasar pemikiran", dapat dianalogikan tetapi tidak identik dengan akal.
Miafisitisme kerap dipandang oleh umat Kristen Khalsedon sebagai varian dari monofisitisme, tetapi Gereja-Gereja Ortodoks Oriental menampik karakterisasi tersebut.[1][2]
Lihat Pula
Catatan kaki
- ^ www.metroplit-bishoy.org/files/Dialogues/Byzantine/CHRSTAGR.doc
- ^ http://www.orthodoxunity.org/article01.html