Sambongbangi, Kradenan, Grobogan

desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah

[[Kategori:Kradenan, Grobogan|Sambongbangi]]

Berkas:Peta Desa Sambongbangi.jpg
Peta lokasi Desa Sambongbangi
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenGrobogan
KecamatanKradenan
Kode Kemendagri33.15.07.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas8,70 km²
Jumlah penduduk±10.000 jiwa
KepadatanCukup padat
Situs webwww.sambongbangi.blogspot.com
Peta
PetaKoordinat: 7°8′11.00″S 111°9′49.00″E / 7.1363889°S 111.1636111°E / -7.1363889; 111.1636111


Sambongbangi adalah salah satu desa di kecamatan Kradenan,Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia.

Berkas:Desa Sambongbangi City.jpg
Peta Desa sambongbangi

Geografis

Desa Sambongbangi terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 20 meter di atas permukaan laut. Secara geologis, seluruh dataran terdiri dari endapan zat kapur yang terdapat pada ±50 m di bawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial, sedang dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 km. Di bawahnya terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun seluruhnya oleh endapan alluvium. Di wilayah bagian utara baru terdapat pada kedalaman 10-25 m, makin ke selatan permukaan keras semakin dangkal 8-15 m. Pada bagian tertentu juga terdapat lapisan permukaan tanah yang keras dengan kedalaman 40 m. Keadaan Desa Sambongbangi umumnya beriklim panas dengan suhu udara maksimum berkisar 32,7 °C - 34,°C pada siang hari, dan suhu udara minimum berkisar 23,8 °C -25,4 °C pada malam hari. Rata-rata curah hujan sepanjang tahun 237,96 mm, selama periode 2002-2006 curah hujan terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada tahun 2002 dan tertinggi sebesar 267,4 mm terjadi pada tahun 2005, dengan tingkat kelembaban udara mencapai 73,0 - 78,0 persen dan kecepatan angin rata-rata mencapai 2,2 m/detik - 2,5 m/detik.


Batas Wilayah

Desa Sambongbangi memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Desa Sengon Wetan
Timur Dukuh Cangkreng
Selatan Desa Banjar Banggi
Barat Desa Banjar Dowo

Dusun

  1. Dusun Krajan
  2. Dusun Belung Kulon
  3. Dusun Belung Wetan
  4. Dusun Bangi Wetan

Pemerintahan

Berkas:Kantor Kepala Desa Sambongbangi pancal15 .jpg
Kantor Kepala Desa Sambongbangi Jalan Diponegoro No. 63, Kradenan, Indonesia 58182
Berkas:Lambang Desa Sambongbangi (SDS).jpg
Bukan Logo Desa sambongbangi

Pemerintahan Desa Sambongbangi dipimpin oleh seorang kepala desa. Pemilihan Kepala Desa berlangsung delapan tahun sekali. Berikutnya untuk setingkat dusun dipimpin oleh Kasun dengan sebutan kamituwa setingkat RW, selanjutnya setiap dusun dibagi menjadi beberapa RT.

Daftar Kepala Desa dari beberapa periode:

  • Suyadi, bertempat tinggal di dusun Bangi Wetan, 1978 - 1985;
  • Mitro, bertempat tinggal di dusun Bangi Wetan, 1985 - 1992;
  • Suwadi, bertempat tinggal di dusun Krajan, 1992 - 1999;
  • Kusno, bertempat tinggal di dusun Belung Kulon, 1999 - 2005;
  • Suharto, bertempat tinggal di dusun Krajan, 2005 - sekarang

Pendidikan

Berkas:SDN 2 SAMBONGBANGI.jpg
SDN_2_SAMBONGBANGI

Desa Sambongbangi merupakan salah satu desa berpendidikan. Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni : membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti pengolahan, mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Dari pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya. Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa). Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain. Substansi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah membebaskan manusia dan menurut Drikarya adalah memanusiakan manusia. Ini menunjukan bahwa para pakar pun menilai bahwa pendidikan tidak hanya sekedar memperhatikan aspek kognitif saja tapi cakupannya harus lebih luas.


SEKOLAHAN DI DESA SAMBONGBANGI

* SDN 1 DESA SAMBONGBANGI
* SDN 2 DESA SAMBONGBANGI
* SDN 3 DESA SAMBONGBANGI
* SDN 4 DESA SAMBONGBANGI
  1. DARI SINILAH AWAL KITA MENGENAL HURUF

SDN 2 Desa Sambongbangi ini masih kuno dan tertinggal dengan sekolah-sekolahan lain di kecamatan kradenan,mengingat sarana dan prasarananya yang masih minim dan terbatas.

diharapkan semua member kususnya Alumni SDN 2 Desa Sambongbangi angakatan pertama hingga tahun 2010 yang masih bernafas untuk bisa menyumbangkan segala kemampuanya demi kemajuan SDN 2 Desa Sambongbangi.

SDN 2 Desa Sambongbangi memang kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah apalagi pemerintah pusat,maka mari kita bersama membangun SDN 2 Desa Sambongbangi sehingga memenuhi standarisasi nasional. iswanto 02:26, 23 Maret 2011 (UTC)

Kesehatan

Sebenernya apa sih kesehatan itu menurut Anda? Banyak orang yang memahami kesehatan itu adalah hanya secara fisik atau jasmani saja, mereka bilang sehat itu tidak sakit, badan terasa nyaman, enak, dan banyak lagi pendapat lainnya yang mayoritas hanya membahas tentang keadaan jasmaninya saja.

Padahal, perlu Anda ketahui, bahwa sehat itu punya pengertian yang jauh lebih luas dari sekedar keadaan fisik saja. Menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960 Bab I Pasal 2 yang dimaksud dalam Undang-undang ini ialah yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Kemudian dari UU tersebut diperjelas lagi dan lebih lengkap dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992 Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan kesehatan menurut Undang-undang ini adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Undang-undang ini juga sesuai dengan pengertian Kesehatan menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Mari kita coba lihat secara seksama, dalam UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960 Bab I Pasal 2, kesehatan dilihat dari tiga aspek, yaitu :

     1. Aspek Jasmani
     2. Aspek Rohani (Mental), dan
     3. Aspek Sosial

Kemudian di dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992 Bab I Pasal 1, kesehatan dilihat dari empat aspek. Selain tiga aspek di atas, dalam UU ini di tambah satu aspek lagi, yaitu :

     4. Aspek Ekonomi

Setelah Anda mengetahui apa arti kesehatan menurut Undang-undang, yang memang sesuai dengan pengertian kesehatan menurut WHO, Apakah Anda sudah merasa Sehat saat ini ?


Perhubungan

Infrastruktur

Sampai tahun 2000 panjang jalan di desa sanbongbangi secara keseluruhan baru mencapai 4.9% dari total luas wilayahnya dengan posisi idealnya mesti berada pada kisaran 15-20%. desa sambongbangi berjarak sekitar 5 km dari Daerah Khusus Kecamatan Kradenan saat ini dapat dicapai melalui

 1.jalan raya Kuwu-Sambongbangi
 2.jalan raya Kradenan-sambongbangi
 3.jalan raya Gabus-Sambongbangi
 4.jalan raya Sengon Wetan-Sambongbangi yang sudah dibangun sebelumnya.


Angkutan Kota dan Bus Kota

Untuk transportasi di dalam desa, masyarakat Sambongbangi biasanya menggunakan angkutan desaatau yang lebih akrab disebut Angkutan Kota atau angkot menjadi alat transportasi di desa ini. Sedangkan sebagai terminal bus antarkota dan provinsi di kota ini adalah terminal Wirosari.

Kereta Api

Desa Sambongbangi juga mempunyai stasiun kereta api (Satasiun Kradenan) yang setiap harinya melayani rute dari dan ke Jakarta, ataupun Semarang, Surabaya dan Yogyakarta


Seni Dan Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.



Perekonomian

Desa Sambongbangi secara tradisional merupakan kawasan pertanianpada umumnya. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan peranan penting akan pertumbuhan ekonomi Desa ini disamping terus berkembangnya sektor merantau. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Daerah (Suseda) 2006, 35.92 % dari total angkatan kerja penduduk Desa ini terserap pada sektor

     1.Teknik Sipil& Merantau 28.16 % 
     2.Perdagangan 15.92 % 
     3.Pertanian 19.18 %
     4.Sementara sisa 0.82 %,pada sektor lainnnya.


Berkas:Lapangan Desa Sambongbangi.jpg
Lapangan Desa sambongbangi

Biogas

Tak selamanya hal yang bersifat kotor itu tidak bermanfaat bagi kehidupan Satu contoh adalah Kotoran Sapi,kotoran sapi ternyata bisa kita manfaatkan sebagai kebutuhan kita sehari-hari. Kita sebagai masyarakat desa sambongbangi harus bisa mengembangkan Biogas menjadi sumber alternative kebutuhan. Mungkin selama ini kita pikir bahwa kotoran sapi hanya berguna sebagai pupuk,tapi setelah kita pelajari lebih jauh lagi ternyata banyak sekali kegunaannya. Hampir 70% warga Sambongbangi Rata2 berternak sapi,minimal satu kepala rumah tangga mempunyai satu ekor sapi. jadi sayang sekali jika kotoran sapi itu kita abaikan begitu saja. Padahal kandungan pada kotoran sapi tersebut sangat banyak sekali. Saya juga berternak sapi meski kehidupan saya sehari-hari di kota besar (BSD),tapi sapinya bukan di BSD melainkan di kampung,klo sapinya di BSD mau ditaruh dimana hehehe… Penasaran bagaimana cara mengembangkan BIOGAS tersebut, mari kita pelajari artikel dibawah ini,semoga bisa bermanfaat bagi kita semua amin.

Apa itu Biogas??

Biogas adalah salah satu sumber energi terbarukan yang bisa menjawab kebutuhan energi dan hasil samping berupa pupuk organik. Teknologi biogas berpotensi dikembangkan untuk memanfaatkan secara optimal limbah industri pertanian (minyak kelapa sawit, tapioka, pabrik gula, peternakan sapi) agar masalah pencemaran lingkungan dapat diminimalisir, sekaligus penerapan konsep nir limbah di bidang pertanian yang ramah lingkungan. Sejak tahun 2005, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian mulai merekayasa teknologi biogas.

Reaktor biogas

Reaktor biogas yang dikembangkan adalah tipe fixed dome dengan kapasitas 18 meter kubik atau dapat menampung 200 kilogram kotoran sapi/hari (10-20 ekor) dengan waktu retensi 45 hari. Reaktor ini mampu menghasilkan biogas sebanyak 6 metrik kubik per hari. Biogas yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai sumber energi pada kompor gas, lampu penerangan dan generator listrik skala rumah tangga. Hasil analisa kelayakan ekonomi memperlihatkan investasi layak dengan B/C Rasio 1,35 dan modal investasi kembali pada tahun keempat. Umur ekonomi reaktor biogas 20 tahun.

Biofuel

  • Biogas merupakan salah satu dari jenis biofuel, bahan bakar yang bersumber dari makhluk hidup dan bersifat terbarukan. Berbeda dari bahan bakar minyak bumi dan batu bara, walaupun proses awal pembuatannya juga dari makhluk hidup, namun tidak dapat diperbaharui karena pembentukan kedua bahan bakar tersebut membutuhkan waktu jutaan tahun. Biofuel sendiri merupakan salah satu contoh biomassa. Sesuai dengan namanya, Biogas adalah bahan bakar berbentuk gas.
  • Paling tidak, ada dua macam Biogas yang dikenal saat ini, yaitu Biogas (yang juga sering disebut gas rawa) dan Biosyngas. Perbedaan mendasar dari kedua bahan diatas adalah cara pembuatannya. Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik dengan bantuan bakteri anaerob pada lingkungan tanpa oksigen bebas. Energi biogas didominasi oleh gas metana (CH4) 60%-70%, karbondioksida 40%-30% dan beberapa gas lainnya dalam jumlah yang lebih kecil. Sedangkan Biosyngas (atau lebih sering disingkat Syngas atau Producer Gas) adalah produk antara (intermediate) yang dibuat melalui proses gasifikasi thermokimia dimana pada suhu tinggi material kaya karbon seperti batubara, minyak bumi, gas alam atau biomassa dirubah menjadi karbon monoksida (CO) dan hidrogen (O2). Apabila bahan bakunya batubara, minyak bumi dan gas alam, maka disebut Syngas, sedangkan jika bahan bakunya biomassa maka disebut Biosyngas. Biosyngas dapat digunakan langsung menjadi bahan bakar atau sebagai bahan baku untuk proses kimia lainnya.

Digester Reaktor Biogas

Digester Reaktor Biogas Pada prinsipnya, pembuatan Biogas sangat sederhana, hanya dengan memasukkan substrat (kotoran ternak) ke dalam digester yang anaerob. Dalam waktu tertentu Biogas akan terbentuk yang selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk kompor gas atau listrik. Penggunaan biodigester dapat membantu pengembangan sistem pertanian dengan mendaur ulang kotoran ternak untuk memproduksi Biogas dan diperoleh hasil samping (by-product) berupa pupuk organik. Selain itu, dengan pemanfaatan biodigester dapat mengurangi emisi gas metan (CH4) yang dihasilkan pada dekomposisi bahan organik yang diproduksi dari sektor pertanian dan peternakan, karena kotoran sapi tidak dibiarkan terdekomposisi secara terbuka melainkan difermentasi menjadi energi gas bio. Sebagaimana kita ketahui, Gas metan termasuk gas rumah kaca (greenhouse gas), bersama dengan gas CO2 memberikan efek rumah kaca yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global. Pengurangan gas metan secara lokal ini dapat berperan positif dalam upaya penyelesaian masalah global.

Potensi kotoran sapi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Biogas sebenarnya cukup besar, namun belum semua peternak memanfaatkannya. Bahkan selama ini telah menimbulkan masalah pencemaran dan kesehatan lingkungan. Umumnya para peternak membuang kotoran sapi tersebut ke sungai atau langsung menjualnya ke pengepul dengan harga sangat murah. Padahal dari kotoran sapi saja dapat diperoleh produk-produk sampingan (by-product) yang cukup banyak. Sebagai contoh pupuk organik cair yang diperoleh dari urine mengandung auksin cukup tinggi sehingga baik untuk pupuk sumber zat tumbuh. Serum darah sapi dari tempat-tempat pemotongan hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman, selain itu dari limbah jeroan sapi dapat juga dihasilkan aktivator sebagai alternatif sumber dekomposer. Jika dibandingkan dengan bahan bakar nabati lainnya, nilai kalori Biogas sangat tinggi, yaitu sebesar 15.000 KJ/Kg jika dibandingkan dengan arang (7.000 KJ/Kg), kayu (2.400 KJ/Kg) bahkan minyak tanah (8.000 KJ/Kg). Oleh sebab itu, aplikasi penggunaan biogas bisa dikembangkan untuk memasak dan penerangan (menghasilkan listrik).

Bagaimana Cara membuat Biogas dari kotoran sapi?

Sebagaimana telah diterangkan diatas, membuat biogas dengan kotoran sapi cukup mudah. Hanya dengan memasukkan kotoran sapi kedalam digester anaerob, dan mendiamkannya beberapa lama, Biogas akan terbentuk. Hal ini bisa terjadi karena sebenarnya dalam kotoran sapi yang masih segar terdapat bakteri yang akan men-fermentasi kotoran tersebut. Tanpa dimasukkan ke dalam digester pun biogas sebanarkan akan terbentuk pada proses dekomposisi kotoran sapi, namun prosesnya berlangsung lama dan tentu saja biogas yang dihasilkan tidak dapat kita gunakan. Ada tiga jenis digester yang telah dikembangkan selama ini, yaitu:

  1. Fixed dome plant, yang dikembangkan di china,
  2. Floating drum plant, yang lebih banyak dipakai di India dengan varian plastic cover biogas plant, dan
  3. Plug-flow plant atau balloon plant yang banyak digunakan di Taiwan, Etiopia, Kolombia, Vietnam dan Kamboja. Jenis ini juga yang banyak digunakkan oleh petani kita di daerah Lembang dan Cisarua.

Bagian-bagian pokok digester gas bio adalah:

  1. bak penampung kotoran ternak,
  2. digester,
  3. bak slurry,
  4. penampung gas,
  5. pipa gas keluar,
  6. pipa keluar slurry,
  7. pipa masuk kotoran ternak.

Fixed dome plant

Pada fixed dome plant, digesternya tetap. Penampung gas ada pada bagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut menekan slurry ke bak slurry. Jika pasokan kotoran ternak terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan slurry hingga meluap keluar dari bak slurry. Gas yang timbul digunakan/dikeluarkan lewat pipa gas yang diberi katup/kran. Keuntungan: tidak ada bagian yang bergerak, awet (berumur panjang), dibuat di dalam tanah sehingga terlindung dari berbagai cuaca atau gangguan lain dan tidak membutuhkan ruangan (diatas tanah). Kerugian: Kadang-kadang timbul kebocoran, karena porositas dan retak-retak, tekanan gasnya berubah-ubah karena tidak ada katup tekanan.

Floating drum plant

Floating drum plant terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa bergerak. Penampung gas ini akan bergerak keatas ketika gas bertambah dan turun lagi ketika gas berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya. Keuntungan: Tekanan gasnya konstan karena penampung gas yang bergerak mengikuti jumlah gas. Jumlah gas bisa dengan mudah diketahui dengan melihat naik turunya drum. Kerugian: Konstruksi pada drum agak rumit. Biasanya drum terbuat dari logam (besi), sehingga mudah berkarat, akibatnya pada bagian ini tidak begitu awet (sering diganti). Bahkan jika digesternya juga terbuat dari drum logam (besi), digeseter tipe ini tidak begitu awet.

Baloon plant

Konstruksi balloon plant lebih sederhana, terbuat dari plastik yang pada ujung-ujungnya dipasang pipa masuk untuk kotoran ternak dan pipa keluar peluapan slurry. Sedangkan pada bagian atas dipasang pipa keluar gas. Keuntungan: biayanya murah, mudah diangkut, konstruksinya sederhana, mudah pemeliharaan dan pengoperasiannya. Kerugian: tidak awet, mudah rusak, cara pembuatan harus sangat teliti dan hati-hati (karena bahan mudah rusak), bahan yang memenuhi syarat sulit diperoleh.


demikian info tentang kegunaan atau manfaat dari pada kotoran sapi,jika anda punya sapi mulai saat ini jangan lagi disia - siakan lg kotoranya... bila perlu dijual aja klo tidak sempat mengembangkannya. terima kasih.

Olahraga

Masyarakat Desa Sambongbangi dan sekitarnya merupakan pengemar fanatik untuk PERSIS Sambongbangi, yaitu sebuah klub sepak bola yang bermain di kompetisi Liga Super Indonesia, klub ini menggunakan Stadion Sambongbangi sebagai markas dan tempat untuk laga kandang, Selain itu di desa ini terdapat juga beberapa klub sepak bola lain yang bermain di kompetisi Divisi Tiga Liga SOLPES.