Keuskupan Bandung
Keuskupan Bandung adalah keuskupan sufragan dari Keuskupan Agung Jakarta. Wilayahnya meliputi 24.500 km2 dari sebagian Jawa Barat, berpusat di Bandung. Umat keuskupan Bandung sekitar 105.000, yang tersebar dalam 23 paroki dan dilayani oleh 80 imam. Saat ini tahta Uskup Bandung sedang kosong. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta ditetapkan sementara waktu sebagai administrator Keuskupan Bandung, setelah uskup sebelumnya, Johannes Pujasumarta ditunjuk menjadi Uskup Agung Semarang. Meliputi umat Katolik yang berada di Jawa Barat bagian timur, meliputi Bandung, Purwakarta, Karawang, Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar.
Keuskupan Bandung Dioecesis Bandungensis | |
---|---|
Lokasi | |
Kantor pusat | Bandung |
Statistik | |
Luas | [convert: nomor tidak sah] |
Paroki | 23 |
Imam | 80 (2007) |
Umat | 101.229[1] |
Informasi | |
Pendirian | 3 Januari 1961 |
Katedral | Santo Petrus, Bandung |
Kepemimpinan kini | |
Uskup | (saat ini kosong, diisi Uskup Agung Jakarta sebagai administrator) |
Vikaris jenderal | R.D. Paulus Wirasmohadi Soerjo |
Sekretaris jenderal | R.P. Ignatius Eddy Putranto, OSC |
Ekonom | R.D. Antonius Sulastijana |
Situs web | |
http://keuskupanbandung.org |
Berkas:Lambang keuskupan Bandung.jpg
Sejarah
Perkembangan awalnya berasal dari Cirebon yang sudah mempunyai gereja pada 1878. Bandung sendiri pada waktu itu masih merupakan stasi, yang baru berkembang sejak tahun 1906. Arah menuju keuskupan diawali dengan pembentukan Prefektur Apostolik Bandung, dipisahkan dari Vikariat Apostolik Batavia (Jakarta) pada 20 April 1932, dan pembinaannya diserahkan Kongregasi Suci Pewartaan Iman (Propaganda Fide) kepada Ordo Salib Suci (OSC). Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik pada 16 Oktober 1941. Menjadi keuskupan (diosis) bersamaan dengan pendirian hirarki Gereja Katolik yang mandiri di Indonesia pada 3 Januari 1961.
Arah Karya
Melalui musyawarah pastoral, Keuskupan Bandung hendak mewujudkan Gereja ba-gai-ma-du, yaitu singkatan dari Gereja yang terlibat, bergairah, murah hati dan peduli; serta Gereja yang ta-man-ba-di, singkatan dari bertangan, beriman, berhati dan berbudi.
Gembala
Prefek Apostolik
- Giacomo Umberto Goumans, OSC (1932-1941);
Vikaris Apostolik
- Giacomo Umberto Goumans, OSC (1941-1952)
- Pierre Marin Arnstz, OSC (1952-1961);
Uskup
- Mgr Pierre Marin Arnszt (1961-1984)
- Mgr Alexander Soetandio Djajasiswaja (1984-2006)
- Mgr Johanes Maria Trilaksyanta Pujasumarta (2008–2010)
Paroki
Keuskupan Bandung terdiri dari 23 paroki dengan rata-rata 1.200 umat per paroki. Jumlah imam Praja (diosesan) 27 orang, dan imam tarekat religius 53 orang (Statistik 2007). Gereja-gereja di keuskupan ini antara lain:
Wilayah Kacimeka
- Paroki Katedral Bandung (1903)
- Stasi: Hati Kudus Yesus (Kapel St. Borromeus)
- Paroki Santa Odilia, Cicadas, Bandung (1937)
- Stasi: Kebon Kangkung (St. Stefanus)
- Stasi: Arcamanik
- Stasi: Ujung Berung
- Stasi: Cinunuk
- Paroki Santa Melania, Bandung (1976)
- Paroki Salib Suci, Kamuning, Bandung (1929)
Wilayah Palem Suci
- Paroki Santa Maria Fatima, Lembang, Bandung (1967)
- Paroki Santo Laurensius, Sukajadi, Bandung
- Paroki Santo Ignasius, Cimahi (1930)
- Stasi: Padalarang
- Stasi: Cirata
- Stasi: Batujajar
- Stasi: Sodong (Kota Baru Parahyangan)
- Paroki Santa Perawan Maria Tujuh Kedukaan, Pandu, Bandung (1935)
- Stasi: Sukawarna
Wilayah Sarimawartoba
- Paroki Sumber Sari (Santo Gabriel), Bandung (2001)
- Paroki Margahayu (Santo Martinus), Bandung (1994)
- Stasi: Pangalengan
- Stasi: Kaca-Kaca Dua
- Stasi: Ciwidey (St. Thomas Rasul)
- Paroki Waringin (Santo Mikael), Bandung (1937)
- Paroki Mohammad Toha (Santo Paulus), Bandung (1939)
- Stasi: Dayeuhkolot (St. Fransiskus Xaverius)
- Stasi: Majalaya (St. Yusuf Pekerja)
- Stasi: Manggahang (Ratu Semesta Alam)
- Paroki Buah Batu (Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria), Bandung (1983)
Wilayah Kata Bapa
- Paroki Kristus Raja, Karawang (1963)
- Stasi: Resinda (St. Martinus)
- Stasi: Cikampek (St. Maria)
- Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi, Pamanukan (1962)
- Paroki Kristus Sang Penabur, Subang (1950)
- Stasi: Kalijati
- Stasi: Jalan Cagak
- Stasi: Kaliwadas
- Paroki Salib Suci, Purwakarta (1968)
Wilayah Timur
- Paroki Santo Yusuf, Cirebon (1878)
- Stasi: Majalengka (St. Maria)
- Stasi: Jamblang (Gembala Yang Baik)
- Stasi: Kadipaten (Kristus Bangkit)
- Stasi: Jatiwangi (Kristus Raja)
- Stasi: Arjawinangun (St. Yohanes Rsul)
- Paroki Bunda Maria, Dukuh Semar, Cirebon (1994)
- Stasi: Capar
- Stasi: Sindanglaut
- Stasi: Losari
- Stasi: Babakan
- Stasi: Ciledug
- Paroki Kristus Raja, Cigugur, Kuningan (1965)
- Stasi: Cisantana
- Stasi: Talahab
- Stasi: Cibunut
- Stasi: Susuru
- Stasi: Winduhaji
- Stasi: Sukamulya
- Stasi: Wedangtemu
- Stasi: Kramatmulya
- Stasi: Kuningan
- Stasi: Kancana
- Stasi: Pugag
- Paroki Santo Mikael, Indramayu (1960)
- Stasi: Dagan
- Stasi: Losarang
- Stasi: Eretan
- Stasi: Jatibarang
- Stasi: Tugu
- Stasi: Totoran
- Stasi: Haurgeulis
- Stasi: Jatibarang
Wilayah Selatan
- Paroki Hati Kudus Yesus, Tasikmalaya (1947)
- Stasi: Ciawi
- Stasi: Ciamis
- Stasi: Cinutug
- Stasi: Langensari
- Stasi: Banjar
- Stasi: Nagaraherang
- Stasi: Cipatujah
- Stasi: Pangandaran
- Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tak Bernoda, Garut (1934)
- Stasi: Pameungpeuk (Stela Maris)
- Stasi: Sumedang
Referensi
- Menuju Gereja Lebih Hidup, Pedoman Umat Katolik Keuskupan Bandung 2000-2004