Gereja Bethel Tabernakel

gereja di Indonesia
Revisi sejak 15 November 2006 12.24 oleh Jagawana (bicara | kontrib) ({{rapikan}})

Lahirnya Gereja Bethel Tabernakel

Pada awalnya di tahun 1955, sebuah gereja di Jl. Majapahit 43-45 Surabaya yang digembalakan oleh Pdt. Gershom Soetopo yang saat itu masih berada di bawah naungan Gereja Injil Sepenuh (GBIS) yang berpusat di Jakarta, telah mengadakan kursus Alkitab bagi para calon Hamba Tuhan atau pelayan-pelayan sidang. Kursus ini menghasilkan beberapa hamba Tuhan seperti Pdt. Yahya Gunawan Wibisono (Bandung), Pdt. Pieterz (Ambon) dsb. Sedangkan angkatan selanjutnya menghasilkan Pdt. Rahuel Hendry Hendrata (Madiun) dan lainnya.

Gagasan kursus Alkitab ini kemudian mengalami kemajuan pesat dan mendapat tanggapan baik dari banyak pihak, oleh sebab itu kursus Alkitab tersebut diadakan tiap tahun pada bulan April sampai Oktober. Setelah kursus Alkitab ini berjalan 2 tahun maka beberapa hamba Tuhan Gereja Injil Sepenuh awal 1957 mengadakan pertemuan di Jl. Majapahit 43-45.

Mereka berkumpul untuk membicarakan tentang kemungkinan didirikannya sebuah badan persekutuan baru. Kala itu diputuskan untuk membentuk Tim Pekabaran Injil "Gerakan Memperluas Pengajaran Tabernakel". Sesuai dengan nama tim tersebut, maka tim PI ini bertujuan untuk memperluas pengajaran Tabernakel di semua gereja-gereja dan disingkat dengan nama Tim PI GMPETES. Sejak itu para Hamba Tuhan yang bergabung dalam tim tersebut mulai bekerja memperluas pelajaran Tabernakel di gereja masing-masing. Perluasan ini mendapat kemajuan pesat, sebab Allah ikut bekerja di dalam pelajaran Firman-Nya.

Pada awal bulan Mei 1957, Tim PI GMPETES membentuk panitia pertemuan dengan ketua panitia Pdt. Go Hong Sing dan penulis Pdt. Martin Luther Simbira. Undangan pertemuan ini disampaikan kepada hamba-hamba Tuhan seluruh Indonesia. Pertemuan itu dilaksanakan di Jl. Majapahit 43-45 Surabaya.

Akhirnya, dalam pertemuan yang dihadiri lebih dari 70 hamba Tuhan, pada saat menjelang malam tanggal 29 Mei 1957, di kediaman Pdt. Gershom Soetopo, yaitu di Jl. Majapahit 43-45 Surabaya, Badan Persekutuan Gereja Bethel Tabernakel (GBT) dengan resmi didirikan sekaligus membentuk pengurus. Dengan suara bulat, terpilihlah menjadi pengurus harian umum adalah Pdt. P. J. Kesek sedangkan wakil Ketua merangkap sekretaris adalah Pdt. Pangemanan dan sebagai bendahara adalah Pdm. Pdt. Kwek Thwan hay. Namun pengurus ini hanya berseifat sementara saja, karena baru pada bulan Sptember 1957, saat Konggres I diadakan, disahkan pengurus permanen dengan masa bakti selama dua tahun.

Sedangkan beberapa Hamba Tuhan yang masuk dalam Badan Persekutuan yang baru ini, secara otomatis pula memisahkan diri dari GBIS sebagai induknya. Sekitar 70 hamba Tuhan menggabungkan diri dalam Badan Persekutuan GBT dengan sukarela. Para Hamba Tuhan ini dengan tekun melayani pekerjaan Tuhan, meski menemui berbagai hambatan dan rintangan dalam upaya memasyurkan nama Tuhan.

Disadur dari buku "Sejarah Gereja Bethel Tabernakel"