Gaharu (pohon)
Gaharu | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | A. malaccensis
|
Nama binomial | |
Aquilaria malaccensis | |
Sinonim | |
A. agallocha[1][2], |
Gaharu atau Aquilaria malaccensis adalah sejenis pohon anggota suku gaharu-gaharuan (Thymelaeaceae). Jenis ini dapat dijumpai di Banglades, Bhutan, India, Indonesia, Iran, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Thailand. Tumbuhan ini, karena nilai ekonominya, terancam punah karena rusaknya habitat.[3]
Nilai ekonomi
Aquilaria malaccensis adalah sumber utama gaharu (agarwood)[4], suatu produk rempah-rempah berbentuk kayu dengan resin beraroma wangi yang dipakai sebagai campuran parfum dan setanggi.[1] Produksi resin ini unik karena harus dirangsang oleh infeksi kapang parasit dari kelompok Ascomycetes: Phaeoacremonium parasitica,[5] yang berdinding sel gelap. Warna dinding sel ini bertanggung jawab terhadap warna hitam kayu gaharu yang terinfeksi.
Catatan kaki
- ^ a b c Broad, S. (1995) "Agarwood harvesting in Vietnam" TRAFFIC Bulletin 15:96
- ^ a b c d Anonymous (November 2003) "Annex 2: Review of Significant Trade: Aquilaria malaccensis" Significant trade in plants: Implementation of Resolution Conf. 12.8: Progress with the Implementation of Species Reviews (CITES PC14 Doc.9.2.2) Fourteenth meeting of the Plants Committee, Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, Windhoek, Namibia
- ^ Barden, Angela (2000) Heart of the Matter: Agarwood Use and Trade and CITES Implementation for Aquilaria malaccensis [1] TRAFFIC International, Cambridge, ISBN 1-85850-177-6
- ^ Ng, L.T., Chang Y.S. and Kadir, A.A. (1997) "A review on agar (gaharu) producing Aquilaria species" Journal of Tropical Forest Products 2(2): pp. 272-285
- ^ sebelumnya Phialophora parasitica Crous, P. W. et al. (1996) "Phaeoacremonium gen. nov. associated with wilt and decline diseases of woody hosts and human infections." Mycologia 88(5): pp. 786–796