Karikatur

gambar yang diberikan menunjukkan fitur subjeknya dengan cara yang disederhanakan atau dilebih-lebihkan
Revisi sejak 27 Juni 2011 15.46 oleh Sentausa (bicara | kontrib) (sejarah)

Karikatur adalah gambar yang menampilkan kembali suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut.[1] Kata karikatur berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau tambahan.[2] Karikatur selalu digambarkan untuk menimbulkan kelucuan, walaupun kadang kala agak sinis. Karikatur dapat juga digunakan untuk menonjolkan watak orang yang digambarkannya. Golongan yang sering menjadi objek karikatur adalah orang-orang terkenal seperti politisi dan artis.[3] Orang yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis.

Karikatur disandingkan dengan orang yang digambarkannya.

Karikatur dibedakan dari kartun karena karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun. Namun demikian, kartun dapat mengandung karikatur, misalnya dalam kartun editorial.[1][4] Karikatur dalam kartun semacam itu hanya merupakan elemen yang digunakan untuk memperjelas pesan yang disampaikan.[2]

Sejarah

 
Lembaran karikatur karya Annibale Carracci

Walaupun gagasan mengenai karikatur tampaknya sudah dimiliki oleh peradaban-peradaban kuno seperti Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno,[5] seni karikatur seperti yang dikenal sekarang berasal dari pelukis-pelukis Italia abad ke-17, terutama Carracci bersaudara, Agostino dan Annibale.[6] Annibale diyakini sebagai orang pertama yang menggunakan istilah ritrattini carichi (potret yang dilebih-lebihkan). Pada mulanya, karikatur dibuat sebagai lelucon iseng oleh para seniman di studio untuk menghibur dirinya sendiri atau kawan-kawannya, dengan menggambar patron ataupun subjek lukisannya secara berlebihan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Suprana, J. (2009), Naskah-Naskah Kompas Jaya Suprana, Jakarta: Elex Media Komputindo, hlm. 14–15  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  2. ^ a b Waluyanto, H.D. (2000), "Karikatur sebagai karya komunikasi visual dalam penyampaian kritik sosial", Nirmana, 2 (2): 128–134 
  3. ^ Hosack, K. (2011), Apa Itu Seni? Lukisan dan Kartun, diterjemahkan oleh S. N. Abdul Rahman, Kuala Lumpur: Institut Terjemahan Negara Malaysia, hlm. 19  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  4. ^ Nurhadiat, D. (2004), Pendidikan Seni Rupa SMP 1, Jakarta: Grasindo, hlm. 55  (lihat di Penelusuran Buku Google)
  5. ^ Wright, T. (1875), A history of caricature and grotesque in literature and art, London: Chatto and Windus  (lihat versi digitalnya di Internet Archive)
  6. ^ Matthews, R.T.; Mellini, P. (1982), In ‘Vanity Fair’, London: Scolar Press, hlm. 20  (lihat di Penelusuran Buku Google)

Pranala luar