Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia.
Kota Bandar Lampung | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Bandar Lampung Kota Tapis Berseri | |
Koordinat: 5°25′46.6″S 105°15′45.26″E / 5.429611°S 105.2625722°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Lampung |
Tanggal berdiri | 1999 |
Dasar hukum | PP No. 24 tahun 1983 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Herman HN., M.M. |
Luas | |
• Total | 192,96 km2 (74,50 sq mi) |
Populasi (2010)[1] | |
• Total | 879,651 |
• Kepadatan | 4,558,7/km2 (11,807/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 721 |
Kode Kemendagri | 18.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BDL |
DAU | Rp. 625.925.720.000,- |
Situs web | www.bandarlampungkota.go.id |
Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Kota Bandar Lampung memiliki wilayah seluas 192,96 km²[2][3]
Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Pemerintahan
Sebelum tanggal 18 Maret 1964 provinsi Lampung merupakan keresidenan, dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi provinsi Lampung dengan ibukotanya Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983 dan tahun 1999 berubah menjadi kota Bandar Lampung.
Dengan Undang-undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan. Kemudian berdasarkan SK Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan Mendagri nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung, maka kota Bandar Lampung terdiri dari 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan.
Sejak berdirinya kota Bandar Lampung upaya peningkatan potensi-potensi yang ada terus dilakukan dengan upaya peningkatan pembangunan daerah yang dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang lebih terpadu dan terarah agar sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Perkembangan pembangunan yang digerakkan pemerintah, swasta dan masyarakat, sebagian dilakukan dalam rangka deregulasi dan debirokratisasi sebagai terobosan terhadap tatanan yang ada untuk mempercepat terapainya pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta persiapan menghadapi era globalisasi.
Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang walikota. Saat ini, jabatan walikota Bandar Lampung dijabat oleh Drs. H. Herman HN., M.M. dengan jabatan wakil walikota dijabat oleh Thobroni Harun. Wilayah Kota Bandar Lampung dibagi menjadi 13 kecamatan.
Proyek dan Pembangunan Bandar Lampung
Bandar Lampung mungkin belum seterkenal kota-kota besar lain di Indonesia, tapi beberapa pembangunan di kota ini sudah cukup menjanjikan. Berikut beberapa Proyek di bandar Lampung :
- Fly Over Dalam Kota ( 7 buah ) - Usulan
- Kota Baru Jati Agung - Sedang dibahas pemerintah provinsi Lampung
- Novotel Lampung 15 fl - Selesai
- Bambu Kuning Square 3 lantai - Selesai
- Rusunawa Keteguhan 4 lantai - Sedang dikerjakan
- Terminal Baru Rajabasa - Sedang dikerjakan
- Darmabangsa International School 5 lantai - Selesai
- Gedung Ditjen Pajak Bengkulu dan Lampung 7 lantai - Selesai
- Plasa Lotus Extension - Selesai
- Ki-Maja icon 1 & 2 - Selesai
- CBD Way Halim|Way Halim Auto Parts - Selesai
- The Dome ( Futsal Indoor Stadium ) - Selesai(kini menjadi tempat futsal terbesar di Lampung
- BNI Plaza 5 lantai - Selesai
- Jalan Tol Terbanggi Besar - Bandar Lampung - Bakauheni yang dihubungkan dengan JSS - Usulan
- RSUD Bandar Lampung - Selesai dan telah diresmikan
Kependudukan
Kota ini memiliki luas 207,50 km² dengan populasi penduduk sebanyak 879.651 jiwa (sensus 2010), kepadatan penduduk 4.597 jiwa/km² dan tingkat pertumbuhan penduduk 3,79 % per tahun.
Sejarah
Provinsi Lampung beribukota di Bandar Lampung, untuk perkantoran gubernur Lampung di Teluk Betung Utara, namun belakangan ini sedang dibuat rancangan perkantoran gubernur yang akan dipindahkan ke kota baru di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (tak jauh dari Bandar Lampung).
Sebenarnya nama Bandarlampung ini baru digunakan pada 1990-an, sebelumnya ibukota Lampung bernama Tanjungkarang. Tanjungkarang ini berdekatan dengan pusat keramaian lainnya bernama Telukbetung. Jadi sebenarnya 2 daerah ini terintegrasi, saling berhubungan, berpaut satu sama lainnya.
Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang/paling ujung, karnea itulah di marka jalan, Telukbetung-lah yang dijadikan patokan batas jarak ibukota provinsi. Kemudian pada 1990-an kedua daerah ini termasuk daerah Panjang digabungkan menjadi satu dengan nama Bandarlampung. Dengan demikian Tanjungkarang dan Telukbetung merupakan bagian/kecamatan di dalam Kota Bandarlampung
Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) merupakan wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandarlampung, mengingat ketiganya sudah tidak ada batas pemisahan yang jelas atau tiga kota yang telah menjadi satu.
Transportasi
Pelabuhan
Di kota ini terdapat pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi.
Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 2 jam.
Jalan tol
Sampai saat ini belum ada jalan tol di Provinsi Lampung, namun akan dibangun jalan tol Babatan-Tegineneng yang direncanakan melewati kota ini.
Bandara
Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Raden Inten terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota.Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara bertaraf internasional untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti.
Stasiun kereta api
- Stasiun Tanjung Karang (yang terbesar dan melayani penumpang)
- Stasiun Labuhan Ratu
- Stasiun Srengsem (khusus kereta batu bara)
Angkutan umum di kota
- Angkutan Kota (ANGKOT)
- Tanjung Karang - Rajabasa berwarna biru muda.
- Tanjung Karang - Way Kandis (ada juga yang bertujuan ke kompleks KORPRI Sukarame) berwarna kuning muda/krem.
- Tanjung Karang - Permata Biru Sukarame berwarna abu-abu - hijau.
- Tanjung Karang - Kemiling berwarna merah.
- Tanjung Karang - Teluk Betung berwarna ungu.
- Rajabasa - Kemiling berwarna kuning tua.
- Rajabasa - Natar (angkot perbatasan) berwarna coklat
- Bus Damri
- Tanjung Karang - kompleks KORPRI Sukarame
- Tanjung Karang - Rajabasa
- Tanjung Karang - Teluk Betung
- Bus Bukit Barisan
- Rajabasa - Panjang
- Bus Rapid Transit
BRT ini direncanakan menggantikan angkurtan kota (angkot) yang kendaraannya rata-rata sudah tua dan berkapasitas sedikit. Rencana trayek :
- Kemiling - Sukaraja
- Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja
- Rajabasa - Sukaraja
- Rajabasa - Panjang
- Rajabasa - Pasar Cimeng
- Kemiling - Ir. Sutami
- Lempasing
Pendidikan
Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Berikut meruapakan jumlah satuan pendidikan menurut Data Pokok Pendidikan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (DAPODIK DISDIKJAR) Kota Bandar Lampung.
Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA)
Kota Bandar Lampung memiliki 299 TK/RA. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 4 diantaranya berstatus negeri (4 TK) dan 205 lainnya berstatus swasta (204 TK dan 25 RA).
Sekolah Dasar/Madrasah Iftida'iyah (SD/MI)
Kota Bandar Lampung memiliki 314 TK/RA. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 217 diantaranya berstatus negeri (205 TK dan 12 MI) dan 97 lainnya berstatus swasta (47 SD dan 50 MI).
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)
Kota Bandar Lampung memiliki 143 SMP/MTs. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 36 diantaranya berstatus negeri (34 SMP dan 2 MTs) dan 107 lainnya berstatus swasta (84 SMP dan 23 MTs).
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Kota Bandar Lampung memiliki 69 SMA/MA. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 19 diantaranya berstatus negeri (17 SMA dan 2 MA) dan 50 lainnya berstatus swasta (39 SMA dan 11 MA).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kota Bandar Lampung memiliki 42 SMK. Dari keseluruhan TK/RA yang ada, 7 diantaranya berstatus negeri dan 35 lainnya berstatus swasta.
Perguruan Tinggi (PT)
Kota Bandar Lampung memiliki 42 perguruan tinggi yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri (Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung) dan 40 perguruan tinggi swasta (19 akademi, 16 sekolah tinggi, dan 5 universitas). Universitas swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah: Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Saburai, dan Universitas Tulang Bawang).
Galeri
-
Salah satu sudut jalan di Bandar Lampung
-
Pagi di Teluk Lampung
-
Pelabuhan Panjang
Rujukan
Tautan luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Bandar Lampung |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |