Gereja Tiberias Indonesia
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Gereja Tiberias Indonesia (GTI), atau Tiberias Ministry adalah salah satu sinode gereja di Indonesia. Salah satu ciri khas dari GTI adalah pelayanan Kesembuhan Ilahi melalui perjamuan kudus dan minyak urapan.
Sejarah
Sebelum berdiri sendiri sebagai sebuah sinode, Tiberias merupakan salah satu jemaat yang tergabung dalam wadah sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI), sehingga disebut sebagai GBI Tiberias.
Tiberias sendiri berdiri pada 17 Agustus 1990. Gembalanya, Pdt. DR. Yesaya Pariadji menjual aset-aset berharganya untuk kemudian mendirikan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias. Pengkhotbah-pengkhotbah yang pernah berkhotbah di gereja ini pada awal perjalannya sangat banyak. Mulai dari Pdt. Erastus Sabdono, Pdt. John Hartmann, Pdt. Franky Pantouw, Pdt. Ara Siahaan, Pdt. Gilbert Lumoindong, Pdt. Yuda Mailoor. Bahkan sampai saat ini beberapa nama seperti Pdt. Petrus Octavianus, Pdt. Sudarmadji Said, Pdt. Josua Tumakaka, Pdt. Dolf Mailangkay, Pdt. John Adhiguna, Joseph Prince masih tercatat sebagai pembicara tetap di Tiberias.
Setelah adanya keputusan dari sinode GBI, bahwa nama-nama jemaat seperti Tiberias ini harus dihilangkan, kemudian Pdt. DR. Yesaya Pariadji. sebagai gembala sidang GBI Tiberias memisahkan diri dan membentuk sinode sendiri. Gereja Tiberias Indonesia mempunyai wadah pelayanan untuk kaum muda dengan nama Boanerges Youth Ministry, berpusat di Balai Sarbini, Jakarta.
Dan kini Gereja Tiberias ada di beberapa kota, antara lain Jakarta, Manado, Bandung, Surabaya, Batam, Makassar, Semarang Gereja Tiberias juga pernah mencoba membuka cabang di medan yaitu di yuki simpang raya , dan anak cabang di berastagi kabupaten karo tepatnya di desa gongsol. kelemahannya adalah gereja mencoba untuk mencari jemaat yang sudah kristen, bukannya mencari jiwa baru yang belum mengenal kristus. di berastagi gereja tersebut mengalami kemunduran akibat tidak adanya kesepahaman antara gembala dan pemilik gedung. di medan juga gereja mengalami kemunduran dan hantaman besar, bahkan ada pendeta yang memilih untuk menikah lagi setelah istrinya meninggal, daripada melayani jemaat. begitu juga pelayanan pemuda, banyak yang keluar masuk, karena tujuan melayani adalah untuk cari uang dan cari teman. gereja di yuki simpang raya akhirnya tak terpertahankan dan mundur menggunakan gedung sekolah. Tiberias adalah gereja yang memiliki pertumbuhan jemaat tercepat dalam sejarah gereja Indonesia. Gereja ini juga mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Duta Merlin dan Roxy), Sekolah Alkitab Tiberias, dll. Walaupun demikian, dari semua lulusan STT-nya, hanya sekitar dua orang yang kemudian menjadi pengkhotbah di Gereja Tiberias tersebut.
Pelayanan ibadah meliputi:
- Boanerges Kids (Sekolah Minggu)
- Boanerges Youth Ministry (Kaum Muda)
- KKR Kesembuhan Ilahi & Perjamuan Kudus
- KKR Pelepasan
- Pendalaman Alkitab Pria
- Pendalaman Alkitab Wanita
- Pelepasan Resesi Ekonomi
pengajaran yang di tekankan di gereja ini, tidak jauh berbeda dengan gereja karismatik lainnya. yang palling dominan adalah mengenai teologi kemakmuran. dimana yang menjadi ayat kesukaan ataupun ayat emas yang diandalkan pendeta ialah maleakhi 3:10. dimana isinya adalah ajakan supaya jemaat memberikan 10% dari pendapatan mereka ke Tuhan melalui gereja. Ajaran seperti ini adalah ajaran yang kontroversi dimana pendeta mengatakan semakin banyak anda menabur uang, maka semakin banyak anda akan memanen uang. Tuhan berjanji akan memberikan anda rumah jika anda mau memberikan 10% pendapatan anda kepada gereja Tiberias. Yang menjadi perdebatan teologia kristus, adalah bahwa di perjanjian baru tidak pernah Yesus membahas tentang perpuluhan. Yesus lebih menekankan ajaran kasih, bukan masalah keuangan. Jemaat sudah lebih kritis dalam memahami teologi. gilbert lumoindong termasuk pendeta yang suka menggemborkan maleakhi 3:10. yaitu tentang kewajiban untuk memberi uang kepada pendeta ataupun gereja sebanyak 10% penghasilan. gereja ini tidak pernah terbuka mengenai keuangannya kepada jemaat. karena gereja ini menerapkan prinsip otoritas, dimana ditekankan kepada jemaat supaya percaya 100% kepada pendeta dan jangan pertanyakan kemana uang yang diberikan jemaat. dan penekanan terutama adalah bila jemaat memberi kepada pendeta sama artinya memberi kepada tuhan
Tahun 2006, Pdt. Gilbert Lumoindong yang merupakan Ketua 2 Sinode Tiberias mengundurkan diri dari Tiberias karena dia menjadi gembala jemaat di GBI Glow Fellowship Centre
kemungkinan karena adanya keinginan untuk menyebarkan teologia kemakmuran
9 Agustus 2008, bertempat di Dome World Harvest Center, Lippo Karawaci Tangerang, Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia, Pdt. DR. Yesaya Pariadji ,diwisuda mendapatkan gelar Doctor of Ministry in leadership and transformation,dari Harvest International Theologial Seminary (HITS). Disertasi yang ditulis oleh Pdt. DR. Yesaya Pariadji untuk melengkapi persyaratan akademik di beri judul TINJAUAN HISTORIS PENDIRIAN & PERKEMBANGAN GEREJA TIBERIAS INDONESIA
Sakramen
Gereja ini mengakui lima sakramen, yaitu baptisan selam, perjamuan kudus, minyak urapan, penyerahan anak, dan pernikahan.