Melalui proses riset yang panjang sebelumnya. MaxKidz didirikan untuk membawa konsep yang berbeda dari ide pendidikan komputer lainnya yang ada di Indonesia yang rata-rata masih menekankan penguasaan aplikasi program komputer saja. Dan pada saa t itu pendidikan komputer untuk anak-anak di Indonesia masih sangat tertinggal dari negara-negaramaju. Anak-anak hanya dapat melakukan hal-hal umum kebanyakan dan sederhana bukan yang lebih spesifik dibidang khusus, misal: anak sebenarnya dapat dilatih untuk membuat game komputer atau membuat film animasi tiga dimensi. Sementara kebanyakan lingkungan sekitar kurang dapat mendukung untuk tercapainya prestasi khusus anak dibidang komputer. Melihat realitas tersebut Mr. Rudi sebagai pendiri MaxKidz menginginkan sebuah konsep baru bagi pendidikan komputer anak yang ada di Indonesia. Berbekal hasil risetnya bersama tim didukung disiplin ilmu dan sebagai profesional dibidang komputer, maka dari hasil riset MaxKidz di mixing dengan sistem Smart Edutainment – Quantum teaching dan konsep psikolog populer dunia Howard Garner dengan penelitiannya tentang Multiple Intelegences & Minds, dibuatlah sebuah konsep pendidikan komputer baru yang sangat menyenangkan dan mudah diterima anak dengan usia mulai 3 (tiga) atau 4 (empat) tahun. MaxKidz paham benar pentingnya membangun pola masa depan anak sejak dini. Untuk itu MaxKidz selain menciptakan atmosfir nyaman dan menyenangkan pada setiap class activity anak, MaxKidz dalam implementasinya juga menanamkan, mengembangkan pola berfikir anak, menggabungkan sistem pembelajarannya dengan konsep Multiple Intelligences (MI) dan Five Minds for the Future (Howard Garner), dengan spesialisasi materi komputer multimedia-animasi berbasis CGI (dua dimensi dan tiga dimensi). Yang pada waktu itu materi komputer seperti yang diajarkan di MaxKidz hanya diberikan pada mahasiswa atau anak SMK khusus, tetapi MaxKidz telah berhasil mengaplikasikan materi tersebut untuk diajarkan pada anak usia mulai 3 (tiga) tahun.

MaxKidz menerapkan iklim didalam kelas yang nyaman dan menyenangkan bagi anak dalam setiap kegiatan atau aktivitas saat learning activity berlangsung sehingga secara intrinsic akan dengan mudah terbuka daya kreatifitas dan anak dapat lebih cepat dalam menerima materi. Saat class activity berlangsung, diputarkan musik dengan irama khusus sebagai background yang secara intrinsik dapat mengaktifkan otak kanan anak sebagai sumber kreativitasnya. Dinding-dinding ruangan didisain dengan penuh gambar-gambar poster menarik, kelas multimedia lengkap dengan alat bantu mengajar kaya animasi dan warna, sehingga dengan suasana kelas penuh warna dapat membangkitkan rasa terbuka dan semangat anak-anak. Tim tutor yang selalu memberikan pujian kepada murid hingga pemberian bonus point target agar siswa semangat, aktif, kreatif, disiplin dan senang dalam class activitynya.

Setiap anak mempunyai kemampuan kognitif yang relatif independen, maka Maxkidz dalam mengelola anak-anak pada umumnya atau bagi anak-anak yang butuh pengelolaan khusus, misalnya: anak autis, hiperaktif, dll dalam pemilihan dan penyampaian materi/kurikulum, MaxKidz berfokus pada personal mind – personal intelegences si anak. Diharapkan dengan pola pengajaran terpadu pada kurikulumnya, akan tertanam secara inherent pada anak, sehingga mampu meningkatkan kinerja otak kiri dan kanan anak dengan bertahap dan maksimal, memacu motivasi intrinsik anak dan membangun kecerdasan ganda: terbangun kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan spasial-visual, kecerdasan kinestetik-jasmaniah, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis, unit kecerdasan yang saling berhubungan dalam memadukan ide-ide dalam mensintesis dan memecahkan masalah termasuk femomena baru, anak memiliki kesadaran merespek perbedaan diantara sesamanya, anak dapat memiliki pikiran etis, pemenuhan tanggungjawab seseorang sebagai pribadi dan sebagai bagian dari aktivitas. Dan yang terutama anak dapat mendisiplinkan pikiran dan memaksimalkan potensi anak lebih dini di suatu bidang. Sehingga akan dihasilkan output pada anak dengan kepribadian lebih percaya diri, aktif-kreatif, lebih terbuka dan responsif tehadap lingkungan, memiliki daya cipta – kreasi suatu ide, lebih mudah mengeksplorasi kekayaan imajinasi dan logikanya. Dengan pola pengajaran ini pula anak dipacu dalam meningkatkan logika pada daya kerja otak pada anak, membangun otonomi dinamis anak, meningkatkan pemahaman keterhubungan dengan orang lain, meningkatkan kebutuhan akan kompetisi.