Sungai Jagir

sungai di Provinsi Jawa Timur
Revisi sejak 28 Desember 2006 03.21 oleh 208.110.21.99 (bicara) (Halaman baru: Kali Jagir merupakan salah satu anak Sungai Brantas. Terletak disepanjang Jl. Jagir Wonokromo. Jaman dahulu, konon Kali Jagir berair jernih, sehingga banyak juga dimanfaatkan masyaraka...)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kali Jagir merupakan salah satu anak Sungai Brantas. Terletak disepanjang Jl. Jagir Wonokromo. Jaman dahulu, konon Kali Jagir berair jernih, sehingga banyak juga dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, atau sekedar berenang. Namun sayang, akibat pencemaran air Kali Jagir berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Surabaya telah memulai membersihkan Kali Jagir. Disungai ini juga terdapat Pintu Air peninggalan Penjajah Belanda yang saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan debit air Kali Jagir. Letak pintu air tersebut tepat disebelah Stasiun Kereta Api Wonokromo dan PDAM Surabaya. Air dari Kali Jagir juga diolah menjadi Air PAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Surabaya.

Dalam Kali jagir, terdapat juga berbagai macam sumberdaya, diantaranya ikan air tawar, yang terkenal salah satunya ialah Iwak Keting, ada juga udang, namun sayang belum dikelola oleh warga sekitar sebagai jenis usaha tambak. Setiap periode (beberapa bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau yang sering disebut warga sebagai "pengglontoran" ke aliran kali jagir, biasanya ini menyebabkan ikan, udang serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya mabuk, ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mendapat ikan tanpa bersusah payah, hanya dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan yang mabuk tadi.

Jika kita menyisiri kali jagir kearah timur,akan kita temui sebuah jembatan yang terkenal dengan nama "Tretek Ijo", yang berarti Jembatan Hijau. Kemungkinan nama ini diambil dari warna jembatan yang memang bercat hijau. Menurut mitos masayarakat sekitar, dibawah jembatan ini abanyak bercokol makhluk halus yang berwujud Buaya, namun berwarna putih, sehingga masyarakat menamakannya "Boyo Putih".

Melalui Kali Jagir inilah, seorang Tokoh yang dikenal sebagai "Pak Pesek" sang penyelamat dikenal banyak orang. Menurut cerita masyarakat sekitar, beliaulah yang mempawangi Kali Jagir, sehingga jika ada seseorang yang hanyut dikali jagir, beliau biasanya ditunjuk untuk mencari sang koban. Konon beliau memiliki kemampuan menyelam dalam waktu yang cukup lama