Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968

Revisi sejak 19 Januari 2012 02.06 oleh ArdBot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-analisa +analisis))

Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968 adalah penerbangan operator Merpati Nusantara Airlines pada 7 Mei 2011 yang mengalami kecelakaan di laut, dekat Bandar Udara Utarom, Kabupaten Kaimana.[1] Pesawat ini jatuh dari ketinggian 15.000 kaki, sekitar 400 meter sebelum landasan 19 bandar udara tersebut, diduga akibat cuaca buruk.[2][3]

Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968
Pesawat Merpati Nusantara Airlines Xian MA60, serupa dengan pesawat yang mengalami kecelakaan
Ringkasan kecelakaan
Tanggal7 Mei 2011
RingkasanJatuh ke laut, sedang diselidiki
LokasiKabupaten Kaimana, Papua Barat, Indonesia
Penumpang21
Awak4
Tewas25
Selamat0
Jenis pesawatXian MA60
OperatorMerpati Nusantara Airlines
RegistrasiPK-MZK
AsalBandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong
TujuanBandar Udara Utarom, Kabupaten Kaimana

Kronologi kecelakaan

Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong, pukul 12.40 WIT menuju Bandar Udara Utarom, Kabupaten Kaimana.[1]Ketika hendak mendarat, kota Kaimana dan sekitarnya sedang hujan deras, sehingga pesawat memutuskan berputar-putar (holding) di udara selama 15 menit sebelum mencoba kembali untuk mendarat. Pesawat kemudian diperkirakan jatuh pada pukul 14.05 WIT di sekitar 400 meter sebelum landasan 19 bandar udara tersebut, setelah sebelumnya kehilangan keseimbangan, yang pada akhirnya mengakibatkan pesawat tersebut terbelah dua dan tenggelam di Teluk Kaimana.[2] Akibat kecelakaan ini, 25 orang dinyatakan tewas.[4][5]

Kontroversi

Kecelakaan ini menimbulkan kontroversi di kalangan penerbangan. Banyak pihak, terutama pakar penerbangan mulai memperdebatkan kualitas pesawat Xian MA60, dan juga keputusan Merpati untuk membeli pesawat tersebut. Diduga, pembelian pesawat tersebut tidak sesuai prosedur yang berlaku. [6] Banyak pihak menduga bahwa pengadaan pesawat tersebut dipenuhi unsur kolusi dan mark-up[7]Banyak rumor menyatakan bahwa Merpati berencana menggrounded (menghentikan sementara penggunaan) armada MA60nya yang tersisa. Namun, isu ini dibantah Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.[8]

Penyelidikan

Pada 9 Mei 2011, kedua kotak hitam pesawat naas tersebut (FDR dan CVR), berhasil ditemukan[9], Untuk analisis, FDR atau perekam data penerbangan dikirim ke China untuk dianalisis, Ini dikarenakan enkripsi (perlindungan) datanya menggunakan bahasa China . Sementara, perekam suara kokpit dianalisis oleh KNKT. Laporan awal penyelidikan perekam suara kokpit menemukan adanya indikasi spatial disorientation (disorientasi spasial)[10][11].

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b "Pesawat Merpati Jatuh Diduga Akibat Cuaca Buruk". Tempo Interaktif. Diakses tanggal 2011-05-07. 
  2. ^ a b "Merpati Jatuh ke Laut, 27 Orang Tewas". KOMPAS. Diakses tanggal 2011-05-07. 
  3. ^ "Pesawat Merpati Jatuh di Kaimana". Metro TV News. Diakses tanggal 2011-05-07. 
  4. ^ http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/baru/pre/Preliminary_Report_PK-MZK_Merpati.pdf
  5. ^ http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/Recommendations/KNKT_001_9_V_REK.KU_11.pdf
  6. ^ "Pembelian Pesawat MA 60 Disinyalir Tidak Sesuai Prosedur". Metro TV News. Diakses tanggal 2011-05-09. 
  7. ^ "Ketua Serikat Pekerja BUMN Minta KPK Usut Mark Up Merpati‎". Tempointeraktif. Diakses tanggal 2011-05-19. 
  8. ^ "Mustafa: Tak Ada `Grounded` Pesawat MA-60". Metro TV News. Diakses tanggal 2011-05-09. 
  9. ^ "Putra Sulsel Temukan Kotak Hitam". Fajar Online. Diakses tanggal 2011-05-19. 
  10. ^ "Pakar:MA60 Jatuh Mungkin Karena Disorientasi". Vivanews.com. Diakses tanggal 2011-05-19. 
  11. ^ "Analisa Pakar Dari Rekaman Suara Pesawat MA60". Vivanews.com. Diakses tanggal 2011-05-19. 

Pranala luar