Candi Pari

bangunan kuil di Indonesia

Candi Pari adalah sebuah candi yang terletak sekitar 2 km ke arah barat laut pusat semburan lumpur PT Lapindo Brantas saat ini. Candi ini berada di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. Candi ini merupakan suatu bangunan persegi empat dari batu bata, menghadap ke barat dengan ambang serta tutup gerbang dari batu andesit batu alam.

Candi Pari, Sidoarjo

Dahulu, di atas gerbang ada batu dengan angka tahun 1293 Saka = 1371 Masehi. Merupakan peninggalan zaman Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk 1350-1389 M.

Candi Sumur

 
Candi Sumur, Sidoarjo

Candi Sumur berlokasi sekitar 100-200 m sebelah barat daya Candi Pari. Saat ini dalam keadaan rusak, tinggal sisa dari bagian dinding sebelah timur dan selatan, beserta lantai dan fondasi bangunan. Semuanya terbuat dari bata merah. Didirikan pada masa yang sama dengan Candi Pari dan keduanya termasuk dalam Cagar Budaya di Kabupaten Sidoarjo. Candi-candi tersebut diperiksa tanggal 16 Oktober 1906.

Penelitian

Menurut terjemahan laporan J. Knebel dalam “Repporten Van De Comissie In Nederlandsch Indie voor Oudheidkundig Onderzoek Op Java en Madoera1905-1906 yang dimuat dalam buku “Sedjarah Kabupaten Sidoardjo” yang disusun oleh Panitia Penggali Sejarah Kabupaten Sidoarjo, tahun 1969/1970, Candi Pari dan Candi Sumur dibangun untuk mengenang tempat hilangnya seorang sahabat/adik angkat dari salah satu putra Prabu Brawijaya dan istrinya yang menolak tinggal di keraton Majapahit di kala itu.

Lokasi Candi Sumur ini hanya berjarak +/- 100 meter dari Candi Pari. Berbeda dengan Candi Pari yang memiliki ukuran jauh lebih besar dan boleh dibilang berhasil direnovasi ulang, Candi Sumur tidaklah demikian. Ukuran Candi ini lebih kecil kira-kira hanya setengah dari Candi Pari dan hanya berhasil dipugar separuhnya saja. Tak heran ketika pertama kali melihat candi ini timbul tanda tanya akan bentuknya yang aneh tersebut. Sisi dinding yang tegak hanyalah sebagian saja yang tentunya hal ini rawan terhadap runtuhnya bangunan tersebut apabila dibiarkan begitu saja. Untuk menghindari dari runtuhnya bagian tersebut pada bagian dalam dibangun kerangka dari semen yang berfungsi sebagai penopang dan pengikat susunan badan candi yang masih ada. Kemungkinan besar tidak diketemukannya sisa-sisa batu pembentuk dinding candi, dan tidak adanya informasi yang bisa dijadikan sebagai referensi bentuk asal dari candi tersebut menyebabkan Candi Sumur ini direnovasi seperti apa yang bisa kita lihat sekarang.

Candi Sumur ini diperkirakan dibangun bersamaan dengan Candi Pari, dan seperti halnya Candi Pari, Candi Sumur juga terbentuk dari susunan batu bata merah bukan dari batu andesit yang umumnya kita jumpai pada candi-candi lain. Pada bangunan candi ini juga tidak ditemukan ukiran atau relief-relief yang mendhias dinding atau kaki candi. Bentuk unik hanya terlihat dari susunan anak tangga yang berada di sisi selatan candi. Anak tangga ini cukup "curam" dan tidak memiliki dinding tangga di bagian sisinya, sehingga perlu perhatian extra bila pengunjung ingin menaikinya dikarenakan bata penyusun anak tangga atau tempat berpijak kaki itu sendiri tidak tersusun rata dan rapi. Memang, meskipun Candi Sumur tampak jelas telah mengalami renovasi, namun batu-batu penyusun candi nampak belum diatur dengan rapi dan ditambah dengan batu-batu pengganti untuk sisi-sisi yang hilang. Bentuk candi yang berhasil direnovasi juga belum mampu memberikan gambaran secara lebih jelas dan pasti akan lekuk-lekuk badan dan sudut-sudut candi. Kajian ulang terhadap arsitektur bangunan Candi Sumur ini nampaknya perlu dilakukan secara lebih terperinci lagi, sehingga bagian-bagian yang berongga dari dinding candi bisa diisi dengan batu-batu pengganti yang nantinya akan memperjelas bentuk badan candi, seperti apa yang tengah dilakuakn terhadapa situs Batujaya - Karawang, Jawa Barat.

Anak tangga yang tanpa memiliki dinding/pegangan dibagian sisinya. Tampak jelas bahwa batu penyusun anak tangga tidak tersusun secara rapi, masih banyak terdapat bagian-bagian yang hilang sehingga memerlukan perhatian ekstra bila ingin menaikinya


Mungkin dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan Candi Pari dan memiliki ukuran yang lebih kecil, di lokasi Candi Sumur tidak terdapat pos penjaga yang biasa dipakai sebagai tempat menyimpan sisa-sisa bangunan candi maupun petugas/juru kunci candi. Sayang sekali saat saya menuju lokasi ini petugas yang biasa memberikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan candi, tidak sedang berada ditempat. Hanya ada seorang penduduk setempat yang menemani dan berusaha memberikan informasi yang dia ketahui. Informasi yang coba saya gali dari situs-situs di internet juga tidak ada yang mampu memberikan informasi lebih banyak tentang asal usul Candi Sumur ini, semua informasi yang ada hanya berkaitan dengan Candi Pari, dan tampaknya Candi Sumur memang lebih bersifat suplement/tamabahan dari keberadaan Candi Pari.



Pranala luar