Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Kendari.
Sulawesi Tenggara | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | UU 13/1964 |
Tanggal | 22 September 1964 |
Ibu kota | Kendari |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Nur Alam, SE |
Luas | |
• Total | 38.140 km2 (14,730 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.230.569 |
• Kepadatan | 58/km2 (150/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen, Hindu |
• Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kode Kemendagri | 74 |
Kode BPS | 74 |
DAU | Rp. 700.836.557.000,- |
Lagu daerah | Peia Tawa-tawa |
Situs web | www.sultraprov.go.id |
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' - 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' - 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).
Sejarah
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Bau-bau sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasar Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No. 13 Tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 (empat) kabupaten, yaitu: Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton dengan Bau-bau sebagai ibukota provinsi. Namun, karena suatu hal ibukota provinsi berganti menjadi di Kendari. Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 10 kabupaten dan 2 kota.
Demografi
Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990-2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004-2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004-2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.
Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
Perekonomian
Beberapa komoditi unggulan Sulawesi Tenggara, antara lain:
- Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkeh, kopi, pinang lada dan vanili
- Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
- Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
- Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
- Pertambangan, meliputi: aspal[1] , nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat
- Pariwisata, meliputi:
- Wisata sejarah, seperti:
- Benteng Keraton Buton, di Kota Baubau yang merupakan benteng terluas di dunia;
- Istana Malige, di Kota Baubau dengan arsitektur khas Suku Buton dan merupakan bangunan adat yang tidak menggunkan paku;
- Kasulana Tombi, di Kota Baubau yang merupakan bekas tiang bendera Kesultanan Buton yang umurnya lebih dari tiga abad;
- Masjid Agung Keraton Buton (Masigi Ogena), di Kota Baubau yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Sulawesi Tenggara;
- Kampua, di Kota Baubau yang merupakan mata uang Kerajaan dan Kesultanan Buton.
- Wisata budaya, seperti:
- Tenunan Buton di kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara;
- Tenun Ikat di Kabupaten Wakatobi;
- Tari Lariangi dari Kabupaten Wakatobi;
- Tari Balumpa dari Kabupaten Wakatobi;
- Pekande-kandea, upacara adat masyarakat Buton Raya (Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi);
- Pengrajin Besi, di Binongko, Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Posuo (Masyarakat Buton Raya);
- Upacara Adat Kabuenga, dari Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Karia, dari Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Mataa, dari Kabupaten Buton;
- Upacara Adat Tururangiana Andala, dari Pulau Makassar di Kota Baubau;
- Layang-layang tradisional Khagati, dari Kabupaten Muna;
- Tari Potong Pisang, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
- Aduan Kuda, dari Kabupaten Muna;
- Upacara Adat Religi Goraana Oputa, oleh masyarakat Buton Raya;
- Upacara Adat Religi Qunua, oleh masyarakat Buton Raya;
- Gambus dan Dole-dole, alat musik khas masyarakat Buton Raya;
- Atraksi Perahu Naga, di Kota Baubau;
- Tari Lulo Alu, dari Kabaena Kabupaten Bombana;
- Upcara adat Bangka Mbule Mbule di Kabupaten Wakatobi.
- Wisata alam, seperti:
- Taman Nasional Wakatobi, di Kabupaten Wakatobi yang merupakan surga bawah laut segitiga karang dunia yang memiliki spesies terumbu karang sebanyak 750 dari 850 spesies karang dunia;
- Pantai Nirwana, di Kota Baubau;
- Pantai Lakeba, di Kota Baubau;
- Gua Moko, di Kota Baubau;
- Gua lakasa, di Kota Baubau;
- Pantai Kamali, di Kota Baubau;
- Wantiro, di Kota Baubau;
- Hutan Tirta Rimba, di Kota Baubau;
- Batu Poaro, di Kota Baubau;
- Gua Kaisabu, di Kota Baubau;
- Lagawuna, di Kota Baubau;
- Air Terjun Samparona, di Kota Baubau;
- Hutan Lambusango, di Kabupaten Buton yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora dan fauna yang endemik diantaranya Anoa;
- Suaka Margasatwa Buton Utara, di Kabupaten Buton Utara;
- Cagar Alam Wakonti, di Kota Baubau;
- Permandian Bungi, di Kota Baubau;
- Kali Baubau, di Kota Baubau;
- Kolagana, di Kota Baubau;
- Sulaa, di Kota Baubau;
- Wisata Bawah Laut Basilika, di Kabupaten Buton yang merupakan kawasan pengembangan terpadu BASILIKA (Pulau Batauga, Pulau Siompu, Pulau Liwutongkidi dan Pulau Kadatua). Tujuannya adalah untuk mengembangkan objek wisata bahari (bawah laut) di kabupaten yang kaya dengan aneka wisata baharinya itu;
- Baubau Letter, di Kota Baubau;
- Sungai Tamborasi yang merupakan sungai terpendek di dunia yang terletak di Kabupaten Kolaka;
- Air Terjun Moramo, di Kabupaten Konawe Selatan;
- Goa Kobori, di Kabupaten Muna;
- Danau Napabale, di Kabupaten Muna;
- Kaburaburana, air terjun bertingkat di Kabupaten Buton.
- Pantai Batu Gong di Kabupaten Konawe
- Pantai Toronipa di Kabupaten Konawe
- Permandian Cekdam di kabupaten Konawe
- Pantai Nambo di Kota Kendari
Pemerintahan
Kabupaten dan kota
Daftar gubernur
Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Tenggara secara definitif sejak tahun 1964.[3][4] <onlyinclude>
Gubernur Sulawesi Tenggara | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | Jan Wayong | Independen | 27 April 1964 | 18 Juli 1965 | 1 tahun, 82 hari | I (1965) |
Lowong | |||
2 | Laode Hadi | Independen | 28 Juli 1965 | 5 Oktober 1966 | 1 tahun, 69 hari | II (1965) |
Jacob Silondae | |||
Konggoasa | ||||||||||
3 | Eddy Sabara (1927–1995) |
ABRI–Angkatan Darat | 24 April 1967 | 23 Juni 1978 | 11 tahun, 60 hari | III (1967) |
Lowong | |||
4 | Abdullah Silondae (1928–1981) |
Independen | 23 Juni 1978 | 1981 | 2–3 tahun | IV (1978) |
[ket. 1] | |||
5 | Alala (1937–2003) |
Independen | 23 September 1982 | 23 September 1987 | 5 tahun, 0 hari | V (1982) |
Zainal Arifin Sugianto | |||
23 September 1987 | 23 Desember 1992 | 5 tahun, 91 hari | VI (1987) |
Sudjatmiko | ||||||
6 | Laode Kaimoeddin (1935–2009) |
Independen | 23 Desember 1992 | 23 Desember 1997 | 5 tahun, 0 hari | VII (1992) |
D. Muchidin | |||
23 Desember 1997 | 18 Januari 2003 | 5 tahun, 26 hari | VIII (1997) |
Hoesein Effendy | [ket. 2] | |||||
7 | Ali Mazi (lahir 1961) |
Golkar | 18 Januari 2003 | 18 Januari 2008 | 5 tahun, 0 hari | IX (2003) |
Yusran A. Silondae | [ket. 3] | ||
8 | Nur Alam (lahir 1967) |
PAN | 18 Februari 2008 | 18 Februari 2013 | 5 tahun, 0 hari | X (2008) |
Saleh Lasata | |||
18 Februari 2013 | 18 Februari 2018[a] | 5 tahun, 0 hari | XI (2013) |
|||||||
(7) | Ali Mazi (lahir 1961) |
NasDem | 5 September 2018 | 5 September 2023 | 5 tahun, 0 hari | XII (2018) |
Lukman Abunawas | |||
9 | Andi Sumangerukka (Terpilih) (lahir 1963) |
PPP | 7 Februari 2025 | Belum dilantik | – | XIII (2024) |
Hugua akan menjabat |
[7] |
Pengganti sementara
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara.
Potret | Gubernur | Partai | Awal | Akhir | Durasi | Periode | Definitif | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tim Panca Tunggal | 5 Oktober 1966 | 19 Oktober 1966 | 14 hari | — | Transisi (1966–1967) |
|||||
Eddy Sabara (Penjabat) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Oktober 1966 | 1 April 1967 | 164 hari | ||||||
1 April 1967 | 24 April 1967 | 23 hari | ||||||||
1981 | 23 September 1982 | 0–1 tahun | IV (1978) |
Abdullah Silondae | [ket. 4] | |||||
Yusran A. Silondae (Pelaksana Tugas) |
Independen | 2006 | 2007 | 0–1 tahun | IX (2003) |
Ali Mazi | ||||
Zainal Abidin (Pelaksana Harian) |
Non Partisan | 18 Januari 2008 | 18 Februari 2008 | 31 hari | — | Transisi (2008) |
||||
Saleh Lasata (Pelaksana Tugas) |
PAN | 6 Juli 2017 | 18 Februari 2018 | 227 hari | XI (2013) |
Nur Alam | [8] | |||
Teguh Setyabudi (Penjabat) |
Non Partisan | 18 Februari 2018 | 5 September 2018 | 229 hari | — | Transisi (2018) |
[9] | |||
Andap Budhi Revianto (Penjabat) |
Non Partisan | 5 September 2023 | Petahana | 1 tahun, 97 hari | — | Transisi (2023–sekarang) |
- Catatan
- ^ Berstatus non-aktif dari 6 Juli 2017 hingga 18 Februari 2018, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Saleh Lasata[6]
- Keterangan
- ^ Wafat saat menjabat
- ^ Masa jabatan diperpanjang akibat terjadinya kerusuhan pasca pemilihan Gubernur
- ^ Diaktifkan kembali melalui Keppres N.059/P/2007 pada jabatannya semula sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan bahwa Ali Mazi tidak pernah berbohong kepada publik dan masyarakat Sultra[5]
- ^ Menggantikan Gubernur Abdullah Silondae yang wafat pada saat menjabat
Perwakilan di Jakarta
Anggota DPR dari Provinsi Sulawesi Tenggara
- Andi Rahmat (Fraksi Partai Demokrat)
- Yan Hendrizal (Ffraksi Partai Keadilan Sejahtera)
- Wa Ode Nurhayati (Partai Amanat Nasional)
- Umar Arsal Al Habsy (Partai Demokrat)
- Oheo Sinapoy (Partai Golkar)
Anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Tenggara
- La Ode Ida
- Drs. Kamaruddin MBA
- Abd. Jabbar Toba
- Hosein Effendy
Catatan kaki
- ^ Produsen Aspal Buton
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-12.
- ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 9 Maret 2016.
- ^ "Sejarah Sultra". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
- ^ "Ali Mazi Terbukti Tidak Bohong". Merdeka.com. 28 Juli 2007. Diakses tanggal 13 September 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mendagri Tunjuk Saleh Lasata Plt Gubernur Sultra". sultra.antaranews.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "ASR-Hugua Ditetapkan KPU Pemenang Pilgub Sultra 2024, Unggul 52,39 Persen". detiksultra.com. 8 Desember 2024. Diakses tanggal 9 Desember 2024.
- ^ "Nur Alam Ditahan KPK, Mendagri Beri Surat Tugas Plt ke Wagub Sultra". detik.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "Teguh Setyabudi Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Sultra". Kementerian Dalam Negeri. 19 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2018.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Profil Demografi Sultenggara
- (Indonesia) Profil Ekonomi Sultenggara
- (Indonesia) Profil Wisata Sultenggara
- (Indonesia) Ekonomi Regional Sultenggara
- (Indonesia) Statistik Regional Sultenggara
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Sulawesi Tenggara