Pasukan Gerakan Khas
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia. |
Pasukan Gerakan Khas (disingkat PGK) merupkan sebuah pasukan khusus antiteror berprofil tinggi dari pasukan Polis Diraja Malaysia, satuan gabungan antara personel Komando 69 dan Unit Tindakan Khas.
Sejarah Organisasi
Pada tanggal 20 Oktober 1997, pasukan khusus Komando 69 (ringkasnya VAT 69) dan Unit Tindakan Khas PDRM digabungkan dalam satu detasemen digelarnya Pasukan Gerakan Khas, diresmikan oleh Ketua Polisi Negara, Tan Sri (B) Norian Mai. Namun, namanya Pasukan Gerakan Khas ini dikekalkan dan kedua-dua detasemen ini dipisahkan semula pada tahun 2004 dan diberikan gelaran baru. Unit Tindakan Khas disebut Pasukan Gerakan Khas A dan Pasukan Gerakan Khas B merupkan gelarannya kepada Komando 69.
Pusat opersainya terletak di Ibu Pejabat Polis Bukit Aman, Kuala Lumpur dan dikepalai oleh Direktor Keselamatan Dalam Negeri/Ketenteraman Awam.
Berikutan saat terjadinya peristiwa 11 September 2001, detasemen ini diterjunkan dalam operasi antiteror bagi menanggulangi segala ancaman teroris masuk ke nagara ini. Di samping itu, mereka juga bergabung dengan pasukan elite Angkatan Tentera Malaysia seperti 10 PARA, Grup Gerak Khas, PASKAL dan PASKAU bagi menjaga keamanan dan kedamaian Malaysianya terjamin.
Tugas-Tugas Khusus
Detasemen ini dilatih meliputi: tempur CQB (Close Quarters Battle), menyelamat sandera, pendaratan bebas (HALO/HAHO), menjinak bahan peledak (EOD), perang bukan berlanjut, intelijen, penggunaan berbagai bahasa, tempur dan menyelamat di dalam bangunan, depot minyak, kapal dan bandara, tempur didalam kereta api, pangkalan udara dan pesawat terbang, pengintaian, repling, penembak jitu, pengoperasian unit K9, peningkatan kemampuan seni bela diri, karate do, teknik tempur polisi, latihan UDT (Underwater Demolition), penyelam tempur, tempur bermobil, latihan payung terjun dan latihan lainnya.
UTK memiliki kemampuan operasi seperti unit SWAT Amerika Serikat ini menjalankan operasi penumpasan aktiviti kriminal bersenapang di pekan dan bandara. Manakala Komando 69 melaksanakan operasi militer dihutan untuk menanggulangan ancaman kominis pada tahun 1969 hingga berakhirnya tempoh darurat pada tahun 1989 (20 tahun). Dilatih khusus oleh Special Air Service, prajurit Komando 69 melakukan latihan berbagai tempur dan misi pengintaian khas. UTK diberi baret maroon dan Komando 69 dianugerah baret kelabu, yaitu baret kebanggaan yang dianugerah detasemen ke 22 SAS.
Latihan Gabungan
Pasukan Gerakan Khas pernah beberapa kali melakukan latihan gabungan dengan British SAS, BRIMOB POLRI, STAR Singapura, ASASR, FBI HRT, US Green Beret dan US Special Operations Command Pacific (USSOCPAC).
Pada tangggal 10 Desember 2003, Ketua Polis Negara Tan Sri (B) Mohd Bakri bin Omar telah meresmikan program latihan gabungan antara USSOCPAC dengan detasemen ini serta paramiliter PDRM - Pasukan Gerakan Am di Sekolah Latihan Pasukan Gerakan Am (SLPGA), Ulu Kinta, Perak. Diakhir latihan, hanya 42 - 194 yang lulus dalam seleksi pasukan ini. Bagi seleksi pemilihan anggota Komando 69 pada bulan Mei hingga September 2006, hanya 44 - 91 personel berjaya dipilih.
Daftar Pangkat
Berikut adalah daftar pangkat dan jawatan yang dipakai oleh detasemen ini sepertinya militer yang lain.
- Komandan=Assisten Commisioner (ACP) kepada Deputy Comissioner (DCP).
- Ketua Batalyon=Assisten Superintendent (ASP) kepada Superintendent (Supt).
- Ketua Kompeni=Inspektor kepada Cif Inspektor
- Ketua Skuad/Ketua Platun=Sersan kepada Sub Inspektor.
Perlengkapan
Sesuai kualifikasinya sebagai pasukan khusus PDRM, Pasukan Gerakan Khas dibekali dengan persenjataan dan perlengkapan bantuan bagi operasi antiteror. Disedianya daftar persenjataan dan perlengkapan PGK.
Senjata
Pistol | Shotgun | SMG | Senapang Serbu | S/P/Jitu |
---|---|---|---|---|
Glock 18, 19 | Franchi SPAS-12 | HK MP5 A3 | Colt M4A1 SOPMOD | Acc-Int. PM |
HK USP Compact | Franchi SPAS-15 | HK MP5A5 | Colt M16A1 | HK 417 Sniper1 |
HK Mark 23 Mod 0 | Mossberg 500 | HK MP5-N | Colt M16A2 | HK PSG-1 |
Sig Sauer P226 | Remington M870 | HK MP5-K | HK 416 Commando1 | Sig SSG 2000 |
Sig Sauer P228 | Remington M1100 | HK MP5SD2 | HK G36C | |
Sig Sauer P2022 | Winchester M12 | HK MP7 PDW1 | HK XM8 Commando1 | |
Steyr M-9 | HK UMP .451 | |||
STI Int - 5.0 | ||||
Vektor SP1 | ||||
Yavuz 16 Compact |
1Diawal tahun 2007, dipercayai PDRM akan dibekalkan sistem senapang baru oleh Heckler & Koch seperti HK MP7 PDW, HK UMP .45, HK 416 Commando, HK 417 Sniper dan HK XM8 Commando kepada Pasukan Gerakan Khas dan detasemen lainnya.
Peralatan Sokongan
Data Perlengkapan Sokongan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Grened | Grened Cahaya | Gas Pemedih Mata | Perisai Taktikal | Teropong B/Malam | |
T - Baton | Borgol Flexi | Topeng Gas | Taser | Penyembur Lada | |
Kamera Optik | Lampu Suluh | Battering Ram | Ves Kalis Peluru | Bahan Ledakan C4 | |
Tangga Gempur | Peluru Tambahan | Topi Balistik | Laser Designators | AIMPOINT | |
A/Pertolongan Cemas | Borgol | T/Inframerah | Peluru K/kacang | Alat Menjinakan Bom |