Kalikudi, Adipala, Cilacap
<title>DESA KALIKUDI</title>
Berkas:Kalikudi dari satelit.PNG
Desa kalikudi, Sebuah desa di kecamatan Adipala – Kabupaten cilacap, jawa tengah – Indonesia. Desa ini merupakan desa yang cukup terpencil yang terletak di utara Adipala dan di sebelah tenggara Maos. Di desa ini sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan sebagian besar dari wilayah desa ini adalah area persawahan. Karena itu desa ini menjadi salah satu daerah penghasil beras terbesar di Cilacap.
Alangkah kaya desa ini… Akan tetapi kesejahteraan masyarakat di desa ini justru kurang baik. Itu semua karena akses transportasi yang kurang baik. Desa ini di lalui jalur jalan raya utama Sampang-Adipala, akan tetapi jalan raya ini kini kondisinya kurang terawat.
Di desa ini juga terkenal dengan kehidupan adat tradisional yang masih kental. Tradisi leluhur jawa, sampai saat ini masih di pertahankan oleh para tetua desa. Di desa ini juga terdapat peninggalan leluhur berupa dua buah banguna pasemuan dan tujuh buah panembahan. Dengan panembahan pusat (terbesar) yang berdiri di sudut barat laut dusun pejaten. Panembahan terbesar ini disebut juga depok.
Sejarah kenapa di beri nama depok adalah karena pada jaman dahulu ada orang sakti yang bertapa di tempat ini. Beliau bertapa (ndeprok/duduk) melayang di atas sumur yang ada di tempat tersebut. Kini sumur tersebut dikenal sebagai sumur suci, yang mana air sumur sumur tersebut bisa menyambuhkan berbagai macam wabah penyakit dan menangkal santet atau jampi-jampi. Di tempat ini juga terdapat pohon besar yang sudah berumur ratusan tahun.
Nama desa kalikudi memiliki makna tersendiri. Kali berarti sungai kecil, sedangkan kudi artinya adalah senjata (sejenis golok) tradisional dari masyarakat pribumi di sini. Sejarah kenapa diberi nama desa kalikudi yaitu pada jaman dahulu, ada seorang pria leluhur desa ini membuat kali dengan kudi. Beliau menggali dan menggali membuat sungai dari perbatasan desa kelapagada, melintasi desa (yang kini disebut kalikudi) hingga akhirnya penngalian terhenti karena di depan kali galian beliau ia menemukan sungai alam, dan beliau pun menghubungkan kaligaliannya dengan sungai alam tersebut hingga menjadi kali bercabang.
Kemudian beliau beristirahat di bawah pohon rindang yang ada di lokasi tersebut. Beliau tertidur, kemudian selang bberapa lama beliau terbangun dan kemudian pulang ke tmpat asalnya. Dalam tengah perjalanan, beliau baru ingat sesuatu… Kudi miliknya (yang dipakai untuk menggali kali) tertinggal di bawah pohon tempat istirahatnya. Karena sudah tanggung hampir sampai rumah, beliau membiarkan kudi miliknya di tempat itu, dan beliau menamai tempat itu sebagai ketanggung, dan desa yang di lalui kali buatannya beliau namai sebagai Desa Kalikudi
By Agus Sutardi