Juliana dari Belanda

Ratu Belanda (1948–1980)
Revisi sejak 22 Maret 2004 19.11 oleh Meursault2004 (bicara | kontrib) (Artikel Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ratu Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau (30 april 1909 Den Haag - 20 maart 2004 Soestdijk) adalah Ratu Kerajaan Belanda dari 4 September 1948, sampai tanggal 30 April 1980, ulang tahun beliau yang ke 71, ketika putrinya Ratu Beatrix naik takhta.

Juliana menikah dengan Bernhard zur Lippe Biesterfeld (Prins Bernhard pada tanggal 7 Januari 1937 dan mendapatkan empat anak Beatrix (1938), Irene (1939), Margriet (1943) dan Marijke (1947) yang namanya kemudian diganti menjadi Christina.

Ratu Juliana mengambil alih takhta dari ibunya Ratu Wilhelmina antara tahun 1947 – 1948. Ratu Julianalah yang menandatangani dokumen peralihan dan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

Berkas:KoninginJuliana.jpg
Ratu Juliana

Di antara rakyat Belanda, beliau sangat populer karena gaya yang tidak terlalu formal. Tetapi putrinya malah lebih formal daripada beliau yang diwarisinya dari bapaknya; Prins Bernhard.

Ratu Juliana pernah ke Indonesia pada tahun 1972 sambil membawa oleh-oleh antara lain naskah manuskrip Kakawin Nagarakretagama yang termasyhur itu. Naskah lontar ini berasal dari Lombok dan dirayah tentara KNIL pada tahun 1894.

Meski telah mengundurkan diri dari politik sejak tahun 1980, beliau masih aktif di bidang sosial sampai tahun 1995. Lalu pada hari Sabtu dinihari tanggal 20 Maret 2004, beliau menghembuskan nafas terakhir pada usia 94 tahun.


Lihat pula: