Gagal Berpisah (Non Disjunction) Gagal berpisah adalah kegagalan kromosom atau kromatid memisah menuju kutub pembelahan. Gagal berpisah terjadi pada saat anafase meiosis, baik anafase I maupun anafase II. Gagal berpisah berakibat pada mutasi kromosom yaitu perubahan jumlah kromosom. Pada hewan dan manusia, gagal berpisah bersifat merugikan, namun pada tumbuhan sering merupakan tujuan manusia untuk mendapatkan buah yang besar dan tanpa biji (buah poliploid), misalnya dengan memberikan hormon giberelin atau zat kimia kolkisin. Jumlah kromosom pada sel soma manusia ada 46 terdiri atas 44 autosom dan 2 gonosom, yaitu pada wanita 44A + XX dan pada pria 44A + XY. Hasil meiosis pada oogenesis (pembentukan ovum) normal adalah 22A + X dan pada spermatogenesis 22A + X dan 22A + Y. Bila terjadi peristiwa gagal berpisah akan terbentuk ovum 22A+XX, 22A+O, 23A+X, dan lain-lain. Bila gagal berpisah terjadi pada spermatogenesis dapat terbentuk spermatozoa 22A+XY, 22A+XX, 22A+YY, 22A+O dan lain-lain. Sindrom yang terjadi adalah sindrom Turner (22AA+XO), Sindrom Klinefelter (22A+XXY), sindrom pria super (22AA+XYY), Sindrom Down (45A+XY, +a21), dan lain-lain.