Gladiresik Music Lab

Revisi sejak 17 September 2012 09.15 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Gladiresik Music Lab adalah lab pertama di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan musik.[1] Konsepnya adalah mendidik murid untuk memiliki dasar bermusik yang solid dalam waktu yang relatif singkat, sehingga mudah berkembang dan mengantisipasi perubahan era musik di profesinya kelak sebagai musisi profesional. Gladiresik Music Lab mengutamakan pengarahan disiplin secara lengkap bagi musisi dari sudut pengetahuan, sikap, dan mental di studio, session atau pertunjukan, malah sampai dengan kehidupan sehari-harinya. Kami menyebut Gladiresik Music Lab (GML) sebagai Lab (laboratorium) dan tidak menyebutnya sebagai sekolah musik apalagi kursus. Hal ini disebabkan karena kemungkinan total jam belajar musik di Indonesia masih belum mencapai persyaratan sebuah akademi, tapi fasilitas belajar yang disediakan GML jauh lebih lengkap dari sekedar kursus.

Gladiresik Music Lab
Logo GML


Logo Gladiresik Music Lab.

 
Informasi
MotoTrue Basic Brings Excellence
Moto dalam bahasa Indonesia
Kemurnian pengetahuan dasar membawa total keberhasilan
JenisMusic Lab
Didirikan2006
Lokasi, ,
Situs web[1]

Latar Belakang

Didirikan pada tahun 2006 atas prakarsa Todung Pandjaitan (bassis) dan Donny Suhendra (gitaris). Berdua mereka menyusun kurikulum yang digunakan sebagai sistem pendidikan di GML. Selanjutnya turut bergabung dan mendukung GML sejumlah musisi berpengalaman seperti Andy Ayunir (keyboardis), Fajar Satritama (drummer), dan Amiroez. Berlima mereka menjabat sebagai Staff Ahli Gladiresik Music Lab. Gladiresik Music Lab (GML) bukan hanya sekedar memasyarakatkan musik, tapi lebih spesifik lagi misinya untuk mengindustrikan pendidikan musik. Otomatis kepentingannya lebih ditujukan kepada publik secara mayoritas. Diambil dari arti kata gladiresik sendiri yang berarti sebuah kunci sukses pertunjukan, Gladiresik membuat konsep tema pendidikan musik yang lebih menekankan pada basic bermusik dan diaplikasikan selanjutnya dalam bentuk praktek (music lab). Oleh karena itu GML menyusun strategi program belajar-mengajar yang mudah dimengerti oleh siswa/i yang sekedar hobby, maupun siswa/i yang bertujuan profesional di Industri musik.

Sesuai dengan fungsinya sebagai lab musik, kurikulum GML dibentuk seperti manual operasional alat musik/vokal. Fokus arahannya lebih kepada praktek bermusik dalam bentukan ensemble (team), daripada bermusik secara individu. Dengan mengusung motto TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE (Kemurnian pengetahuan dasar membawa total keberhasilan) Gladiresik menerjemahkan pembelajaran dari dasar dengan tujuan mempermudah pengembangan bermusik hingga akhirnya memunculkan sisi kreatifitas dari siswa/i gladiresik dengan cara memberikan kontribusi melengkapi fungsi bidang pengetahuan bermusik itu sendiri.

Efektifitas & Efisiensi penggunaan waktu dalam standard belajar-mengajar musik juga menjadi perhatian khusus bagi GML, dengan menjaga kesinambungan tahapan program belajar-mengajar di setiap divisi musik, dan sekaligus keseragaman tahapan program antara divisi musik (Drum, Bass, Gitar, Keyboard, dan Vokal). Sementara arahan pembelajarannya lebih terspesifikasi pada pembentukan session player dan studio player.

 
logo GML

Logo ini dirancang oleh pendiri dan pemiliknya Todung Pandjaitan. Istilah “gladiresik” berasal dari dua suku kata “gladi” dan “resik”. Logo Gladiresik Music Lab ini dibentuk dengan kesatuan huruf G dan R sebagai singkatan dari gladiresik. Gladiresik adalah bentuk persiapan awal di lokasi sebelum pertujukan. Merupakan inti dari suksesnya sebuah pertunjukan. Hal mana yang sering dilupakan oleh musisi Indonesia dalam pelaksanaannya. Dengan demikian nama Gladiresik ini ditujukan untuk mempertahankan budaya gladiresik di lokasi setiap sebelum pertunjukan, sebagai tanggung-jawab profesi dan respek terhadap penonton.

Motto

TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE artinya adalah kemurnian pengetahuan dasar membawa total keberhasilan. Slogan yang menjadi pedoman belajar-mengajar di Gladiresik Music Lab. Sejatinya, untuk belajar musik dibutuhkan 12 jam sehari selama setahun. Namun, yang terjadi di Indonesia, jadwal belajar musik hanya berlangsung satu jam dan seminggu sekali. Wajar, jika para pengajar musik tidak cukup waktu untuk memberikan materi pendidikan yang lengkap kepada para siswa/i. Akibatnya, kita temukan banyak musisi dengan pengetahuan ”bolong” di sana-sini. Hal ini umumnya, disebabkan karena mereka lemah di soal pengetahuan dasar.

Panji

Gladiresik Music Lab menggunakan perbedaan warna sebagai bendera untuk penegasan filosofi di antara lima divisi (jurusan) yang tersedia. Perbedaan warna dan filosofi tersebut sesuai dengan fungsi dan karakter dan peran alat musik maupun musisinya terhadap musik, yaitu :

  • Divisi Drum – Merah – Beat & Rhythm
  • Divisi Bass – Hijau – Groove & Dinamika
  • Divisi Gitar – Kuning – Harmonisasi & Multi Effects
  • Divisi Keyboard – Biru – Harmonisasi Analog & Digital
  • Divisi Vokal – Oranye – Vokal & Performance

Kurikulum

FPC (Full Program Class)

Ilmu pengetahuan musik secara internasional terbagi atas teori, tehnik, sight-reading, dan ear-training. Untuk mempermudah dan mempercepat masa belajar dan mengajar, kebijaksanaan Gladiresik Music Lab menyusun setiap materi latihan yang mewakili keempat kebutuhan tersebut di atas.

Full Program Class berlaku untuk 5 (lima) divisi musik di GML :

  1. Divisi Drum
  2. Divisi Bass
  3. Divisi Guitar
  4. Divisi Keyboard
  5. Divisi Vocal.


KATEGORI LEVEL
Level C
Fokus pendidikan di segi pola-fisik, yaitu, tehnis pembentukan bunyi. Merupakan susunan tehnis fingering bagi divisi alat musik, atau susunan tehnis vokal :bagi Divisi Vokal. Dilengkapi dengan BUKA WAWASAN untuk membebaskan siswa/i dari paranoid terhadap TEORI, dan masalah attitude yang biasanya muncul dari kesalahan persepsi.
Level B
Fokus pendidikan di segi pola-pikir, yaitu, aturan main musik. Dilengkapi dengan kewajiban mengikuti kegiatan STUDENT GATHERING yang menggabungkan semua divisi untuk melatih aplikasi TEORI ke TEHNIK, atau singkatnya, sebagai ajang praktek bermusik secara bersama.
Level A
Fokus pendidikan di segi back to nature, yaitu, mengembalikan konsep-logika (rumus) ke asalnya, yaitu, naluri. Melatih refleks pelaksanaan teori dan tehnik untuk mewujudkan ekspresi. Ditujukan untuk melepas siswa/i dari kekakuan yang bersifat teoritis.
KEGIATAN WAJIB DAN RUTIN
  • Student Gathering
Menggabungkan seluruh divisi untuk merealisasikan dan merasakan tindak pelaksanaan musik secara bersama.
  • Student Briefing
Menggabungkan seluruh divisi untuk mendiskusikan strategi bermusik, sekaligus mengerti tingkat kesulitan yang mungkin muncul dalam perpaduan antara alat musik.
  • Student Monitoring
Penelitian ulang oleh Head Instructor terhadap kronologis belajar-mengajar di GML dari sisi kurikulum dan pengajaran, berdasarkan tingkat kemajuan siswa/i.

EPC (Exclusive Program Class)

Program ini ditujukan bagi siswa/i yang ingin memasterkan detail materi musik tertentu sebagai bekal untuk menembus industri musik secara profesional. Terdiri atas program-program yang spesifik disusun kasus demi kasus sesuai kebutuhan siswa/i. Mencakup masalah Teori, Tehnik, Sight-Reading, Ear-Training, sampai dengan hal yang bersifat general seperti Amplifikasi, Multi-Effects, Digital & Analog, dan lain sebagainya yang bersangkutan dengan kepentingan industri musik.

Sebagai salah satu contoh, di sisi alat musik bass terdapat beragam tehnik bass. Slap Bass Technique, Walking Bass Technique, dan lain sebagainya. Program ini mendetail masing-masing ragam technique tersebut, misalnya, Slap Bass Technique dibahas secara spesifik dari awal hingga akhir. Sehingga dari sudut waktu program-program ini relatif singkat untuk menggali sekian banyak detail materi dari setiap kasus.

Ada juga kemungkinan seperti, siswa/i dari luar kota yang tidak punya banyak waktu untuk tinggal di Jakarta. GML juga menyediakan pendidikan kurikulum Full Program Class yang dilangsungkan setiap hari, sehingga bisa diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan kurang dari 2 (dua) bulan.

Di sisi lain melalui Exclusive Program Class ini GML juga menyediakan paket pendidikan yang bersifat Master Class. Di susun sedemikian rupa bagi siswa/i atau musisi profesional sekalipun yang ingin melengkapi pengetahuan musiknya secara total.

Juga untuk kasus yang masih sering kita temui hingga kini, siswa/i hanya ingin belajar dari tokoh musik tertentu seperti Donny Suhendra, Indra Lesmana, dan lain sebagainya. Pendidikan di sini total berdasarkan pengalaman pribadi tokoh musik tersebut, yang akan dijadwalkan khusus dari sudut waktu dan kemungkinannya, mengingat padatnya tingkat kesibukan seorang tokoh musik.

Masih banyak lagi system pendidikan yang dikemas secara exclusive di sini untuk menyesuaikan kebutuhan siswa/i yang bisa anda teliti lebih lanjut.

SPC (Special Program Class)

Mengenal dan melatih musik sejak dini adalah kewajiban. Kehidupan adalah tentang keseimbangan logika dan naluri. Sedangkan musik lebih dari pada sekedar keseimbangan di dua sisi. Musik adalah harmonisasi, yaitu, keseimbangan dari segala sisi. Pelaksanaan musik mengaktifkan seluruh panca-indra manusia secara fisikal maupun non-fisikal. Tidak hanya sampai di situ saja, bahkan selera juga mutlak menjadi tuntutan. Dengan demikian, tidak bisa diragukan lagi bahwa musik adalah alat pelatihan harmonisasi yang paling lengkap.

Gladiresik Music Lab (GML) melalui Special Program Class (SPC), menunjukan totalitasnya dalam memasyarakatkan musik, dengan melengkapi system belajar-mengajar musik sampai dengan yang sifatnya non-industry. Kebutuhan yang sifatnya lebih personal dan sosial dari segi apresiasi. Susunannya terbagi atas beberapa kategori sebagai berikut :

  • Kids
Mengingat pentingnya melatih musik sejak dini, GML menyusun program khusus untuk anak2, juga bagi remaja yang belum mencapai ketentuan umur di Full Program Class (FPC) dan Exclusive Program Class (EPC), yaitu, di bawah umur 12 tahun.
  • Hobby
Sebuah jawaban bagi yang tidak membutuhkan pendidikan formal musik yang bersifat teoritis. Misalnya, menggarap sebuah lagu tertentu secara instan, dan kebutuhan musik lain yang bersifat instan.
  • Alat Musik Khusus
Bagi yang berminat terhadap jenis alat musik di luar susunan Full Program Class (FPC) seperti brass, perkusi, dll. Juga yang bersifat classical seperti piano, biola, dll. Sampai dengan yang sangat traditional seperti alat musik ethnic Indonesia maupun luar negeri, dsb.

DMC (Digital Music Class)

Melengkapi kemajuan teknologi musik yang berangsur pindah dari sistem analog ke sistem digital di segi composing, programming, dan recording, sekaligus melengkapi kebutuhan DJ untuk berkarya (produksi) di segi remix, dll.

Fasilitas

  • Studio latihan
Gladiresik Music Lab melengkapi pendidikannya dengan ruang studio latihan sebagai lab untuk melatih pelaksanaan musik secara bersama (ensemble).
  • Distro
Untuk melengkapi kebutuhan penunjang belajar dan mengajar musik, Gladiresik Music lab menyediakan toko. Sesuai dengan trend masa kini sebutan toko diubah menjadi distro.
  • Warnet
Untuk kepentingan referensi, data, dan informasi yang dibentuk sebagai perpustakaan di masa lampau, Gladiresik Music Lab menyediakan warnet, sehingga murid mudah memperoleh referensi, data, dan informasi yang dibutuhkan.
  • Resto
Kembali lagi dengan penggunaan istilah yang lebih sesuai dengan trend masa kini, juga tersedia resto (kantin) untuk kebutuhan konsumsi.

Staff Ahli

Catatan Kaki

Pranala luar