Yahya

Nabi dalam Islam
Revisi sejak 23 Agustus 2012 21.30 oleh MerlIwBot (bicara | kontrib) (bot Membuang: en:Giovanni Battista (human decision))

Yahya bin Zakariyya (bahasa Arab:يحيى ) (sekitar 1 SM - 31 SM)[1][2] adalah Nabi Islam yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun.[3][4]. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 28 M dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak 4 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Damaskus Syiria.

Biografi

Kisah Yahya

Nabi Yahya tidak banyak diuraikan dalam Qur'an. Hanya dijelaskan ia dikaruniai hikmah dan ilmu semasa kanak-kanak. Ia hormat pada orang tuanya, dan tidak sombong ataupun durhaka. Ia pintar dan tajam pemikirannya. Ia beribadah siang malam sehingga tubuhnya kurus kering, wajahnya pucat, dan matanya cekung.

Di kalangan bani Israil, dia dikenal sebagai ahli agama dan hafal Taurat. Ia berani mengambil keputusan, tidak takut dihina orang, dan tidak menghiraukan ancaman penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran. Ia menganjurkan orang bertobat, dan sebagai tanda, ia memandikan orang yang bertobat di sungai Jordan, yang sebenarnya adalah mandi besar, dan disebut pembaptisan dalam ajaran Kristen.

Yahya Menentang Herodes

Pada masa itu, Herodes seorang penguasa Palestina merencanakan akan menikah dengan kemenakannya sendiri yaitu Hirodia. Hirodia sendiri merasa senang jika diperistri oleh seorang raja. Yahya melarang pernikahan ini karena bertentangan dengan syariat kitab Taurat dan Zabur. Seluruh istana pun gempar, mereka setuju dengan pendapat Yahya. Sehingga membuat raja menjadi malu dan murka, kemudian ia dan Hirodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya dengan cara apapun. Dikisahkan bahwa Yahya belum pernah menikahi seorang wanita, karena dia sudah terbunuh di usia muda dan dianggap sebagai nabi yang telah mati syahid.

Yahya dalam Qur'an

Menurut Qur'an, Yahya atau Yohanes (dalam Kristen) adalah anak Zakariya, dan kelahirannya dikabarkan oleh Malaikat Jibril. ([Qur'an Maryam:7], [Qur'an Ali Imran:39]). Yahya diberi hikmah semenjak masih kanak-kanak (19:12). Dia mematuhi orang tuanya dan bukan orang sombong lagi durhaka ([Qur'an Maryam:13]). Yahya dipuji di dalam Quran dan Allah memberkahi hari ketika dia dilahirkan. ([Qur'an Maryam:15]).

Yahya disebut sebagai orang yang benar, mulia. ([Qur'an Al-An'am:85], 3:39). Ia diutus untuk menyampaikan firman Allah (3:39).

Kisah Yahya diceritakan kembali oleh Ja'far pada Raja Abyssinia sebelum Migrasi ke Abyssinia [5].

Pranala luar

Referensi