Telur asin
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan. Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari). Telur asin dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, nasi lengko dan lain-lain. Masyarakat nelayan sering mempergunakan telur asin untuk bekal di saat mereka menangkap ikan.
Bahan-bahan
- Telur asin
- Garam
- Air
- Tanah (serbuk batu-bata)
Cara pembuatan
- Siapkan telur asin mentah yang ingin diasinkan
- Masukkan serbuk batu-bata pada wadah pengadonan
- Berilah air secukupnya, jangan terlalu kental atau cair
- Taburkan garam secukupnya, sesuai selera. Semakin banyak garam, telur akan lebih awet.
- Aduklah hingga rata
- Setelah adonan selesai, bungkuslah satu persatu telur asin dengan adonan tersebut, lalu masukkan ke tempat penyimpanan
- Setelah disimpan selama 7 hari, kupaslah secara perlahan serbuk batu-bata yang menempel pada telur. Jangan lupa telur asin dicuci terlebih dahulu
- Rebuslah telur asin hingga matang
- Telur asin siap disajikan atau diedarkan kepada para pelanggan
Sentra telur asin
Di Indonesia, daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil telur asin terbanyak adalah Kabupaten Brebes, {Jawa Tengah) dan sekitarnya. Produksi telur asin di daerah itu untuk memenuhi permintaan dari berbagai kota antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan lain-lain. Maka tak mengherankan, wirausaha peternakan itik di wilayan itu sangat banyak, bahkan mendapat perhatian khusus dari pemerintah.