Telur asin

variasi makanan khas Tiongkok
Revisi sejak 4 Maret 2007 14.16 oleh Igho (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Telur asin''' adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan. Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tid...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan. Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30 hari). Telur asin dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi jamblang, nasi lengko dan lain-lain. Masyarakat nelayan sering mempergunakan telur asin untuk bekal di saat mereka menangkap ikan.

Bahan-bahan

  1. Telur asin
  2. Garam
  3. Air
  4. Tanah (serbuk batu-bata)

Cara pembuatan

  • Siapkan telur asin mentah yang ingin diasinkan
  • Masukkan serbuk batu-bata pada wadah pengadonan
  • Berilah air secukupnya, jangan terlalu kental atau cair
  • Taburkan garam secukupnya, sesuai selera. Semakin banyak garam, telur akan lebih awet.
  • Aduklah hingga rata
  • Setelah adonan selesai, bungkuslah satu persatu telur asin dengan adonan tersebut, lalu masukkan ke tempat penyimpanan
  • Setelah disimpan selama 7 hari, kupaslah secara perlahan serbuk batu-bata yang menempel pada telur. Jangan lupa telur asin dicuci terlebih dahulu
  • Rebuslah telur asin hingga matang
  • Telur asin siap disajikan atau diedarkan kepada para pelanggan

Sentra telur asin

Di Indonesia, daerah yang dikenal sebagai sentra penghasil telur asin terbanyak adalah Kabupaten Brebes, {Jawa Tengah) dan sekitarnya. Produksi telur asin di daerah itu untuk memenuhi permintaan dari berbagai kota antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan lain-lain. Maka tak mengherankan, wirausaha peternakan itik di wilayan itu sangat banyak, bahkan mendapat perhatian khusus dari pemerintah.