Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang

universitas di Indonesia

Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang terdapat di Tangerang, Kota Tangerang, Banten

Universitas Islam Syekh - Yusuf

Jenis Perguruan Tinggi Swasta
Rektor [DR. H. Mas Iman Kusnandar]
Lokasi Tangerang, Banten
Situs Resmi http://www.unistangerang.ac.id
==Sejarah Singkat==

Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang adalah Perguruan Tinggi pertama yang didirikan di Tangerang, merupakan pelopor pendidikan tinggi untuk daerah ini. Adapun Nama Syekh Yusuf yang diabadikan menjadi nama Universitas, secara singkat riwayat sebagai berikut:

Syekh Yusuf adalah seorang ulama, sekaligus seorang pejuang dan pahlawan nasional. Lahir tanggal 3 Juli 1626 di Lakiung Makasar. Ba paknya Bernama Sultan Alaudin Raja Gowa ke 14 (1593-1693). Sedang ibunya bernama Siti Aminah, Puteri seorang Lurah. Pada usia 18 tahun Syekh Yusuf meninggalkan kerajaan Gowa menuju Banten. Setelah menetap di Banten selama 5 Tahun, Beliau perhi ke negeri Yaman untuk menuntut Ilmu Tarekat kepada Syekh-Abi Abdullah. Sebagai seorang pemuda yang haus ilmu, Syekh Yusuf kemudian melanjutkan studinya dibeberapa kota di negeri Arab, kurang lebih selama 15 Tahun. Selama dalam perantauan tersebut nama Syekh Yusuf terkenal sebagai ulama yang sangat bijak.

Kemashuran nama Syekh Yusuf diketahui oleh sultan Banten, Sultan Ageng Tirtayasa. Pada Tahun 1664 Syekh Yusuf dipanggil oleh Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengajar putera-puteri Sultan di Banten. Syekh Yusuf kemudian kawin dengan puteri Sultan Ageng Tirtayasa yang bernama Syarifah. Pada tahun 1682 Belanda menyerbu Banten. Waktu itu Syekh Yusuf diangkat menjadi adipati. Ketika Sultan Banten ditangkap oleh Belanda pada tahun 1680 , perjuangan melawan Belanda pun diteruskan dan dipimpin langsung oleh Syekh Yusuf. Semangat kepahlawanan dan kegigihan Syekh Yusuf sangat ditakuti oleh Belanda. Meski begit Belanda terus berusaha untuk menangkap Syekh Yusuf.

Pertempuran antara Syekh Yusuf dengan pasukan penjajah Belanda yang cukup besar dan bersejarah terjadi di Muara Sungai Citanduy. Waktu itu, seorang tentara Belanda, Van Happel, menyamar menjadi seorang Arab yang membawa lari puteri Syekh Yusuf yang bernama Asma dan menjadikannya sebagai sandera. Melalui puterinya yang menjadi itu. Melanda mengetahui tempat persembunyian Syekh Yusuf, sehingga terjadilah perlawanan sengit yang akhirnya karena kekuatan tidak sebanding terpaksa Syekh Yusuf menyerah pada tanggal 1683. Syekh Yusuf dibuang ke Seylon (Sri Langka) bersama anggota keluarga dan pengikutnya. Ditempat pembuangan Syekh Yusuf terus berjuang mengembangkan syiar agama islam dan menentang penjajahan Belanda.

Tahun 1694 Syekh Yusuf dipindahkan ke Afrika Selatan bersama 49 anggota keluarga dan pengikutnya. Syekh Yusuf wafat di Afrika Selatan pada tahun 1699. Jenazahnya dimakamkan di Afrika Selatan , tetapi kemudian dipindahkan kerangkanya ke makasar dan dimakamkan di daerah kelahirannya, di Desa Lakiung Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Itulah sekilah sejarah perjuangan Syekh Yusuf.

Situasi Tangerang pada tahun 1966 demikian bergolak dengan dengan adanya pemberontakan G 30S/PKI. Pada waktu itu, kekuatan sosial yang ada di Tangerang khususnya yang mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Pelajar yang dikordinir oleh Himpunan Warga Mahasiswa Tangerang (HIWAMATA) bersama-sama kekuatan ABRI dan masyarakat yang ada di Tangerang bersama-sama bahu membahu membantu menumpas sisa-sisa pemberontakan tersebut sehingga stuasi Tangerang tetap aman dan kondusif.

Pada watu itu, Tangerang bidang pendidikan masih sangat memperihatinkan. Janganpun mempunyai perguruan tinggi, sekolah menengah pertama pun baru ada pada tahun 1951 dengan didirikannya SMP Mardi Siswa yang merupakan cikal bakal berdirinya SMP Negeri 1 Tangerang. Walaupun sebelumnya pernah ada gagasan dari para alumni Akademi Militer Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi namun tidak sempat terealisasi.

Dalam kondisi semacam itu, para pemuda Tangerang yang akan melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi mengalami kesulitan karena harus pergi ke kota besar diluar Tangerang yang tentu saja memerlukan biaya besar.

Dengan latar belakang tersebut dan didorong dengan semangat patriotik, para pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa(KAMI) pu tergugah dan akhirnya berupaya mencoba menggoreskan pena untuk mengukir sejarah baru bagi kabupaten Tangerang, yaitu dengan merintis berdirinya sebuah perguruan tinggi yang pertama dalam sejarah Tangerang.

Gagasan berdirinya perguruan tinggi di Tangerang dicetuskan dan diprakarsai oleh mahasiswa yang kuliah di Jakarta ialah : Muh. Astary, M. Thamrin HR dan M.Sanny Iskandar. Dan Ketiga orang inilah yang disebut sebagai Para Pendiri Universitas Islam Syekh - Yusuf Tangerang (UNIS Tangerang).