Rumpun bahasa Saluan-Banggai
Rumpun bahasa Saluan-Banggai adalah grup dari bahasa-bahasa yang berhubungan dekat yang dituturkan di bagian timur provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.
Saluan-Banggai | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Wilayah | Sulawesi, Indonesia | ||||||||
Penutur | |||||||||
| |||||||||
Kode bahasa | |||||||||
ISO 639-3 | – | ||||||||
LINGUIST List | saba | ||||||||
Glottolog | salu1251 [1] | ||||||||
Portal Bahasa | |||||||||
Bahasa-bahasa
- Timur: Balantak
- Barat
- Andio
- Banggai
- Saluanik: Bobongko, Saluan
Bahasa Saluan,..... Bahasa ini asalnya dari Suku Bangsa LOINANG yang hidup dalam pedalaman Gunung Tompotika, sekitar Tahun 1500 M. Bangsa Loinang telah membentuk sebuah Kerajaan di pesisir utara Sulawesi Bagian Timur, yaitu Kerajaan TOMPOTIK dengan rajanya bergelar mianu tutui (yang benar, yang nyata) LALOGANI. Setelah diruntuhkan oleh pasukan Tobelo dan sekutunya Sultan Ternate Baab Bullah (1570), rajanya mianu tutui Lalogani gugur dalam pertempuran tersebut, rakyatnya di giring ke Tilamuta, Gorontalo, anak-anaknya mianu tutui Mangamben ke Kintom, mianu tutui Tongkoi ke Lingketeng, dan mianututui Lakauta ke Pakohan yang kemudian membentuk persekutuan baru dengan nama LOINANG Barat. Loinang Barat ini kemudian menyebar ke pesisir pantai yang mereka sebut "MALALUAN" (berpindah ke tempat lain), yang kemudian saat ini dikenal dengan bangsa SALUAN (1700 M). Bahasanya Madi (tidak). Ada perbedaan ucapan Bahasa asli (Loinang) di pedalaman dengan bahasa Saluan (Loinang) di pesisir, misalnya, menyebut Garam = Timuson (Saluan-Loinang pesisir) = an tete (asli Loinang pedalaman). Demikian pula untuk menyebut Tembakau = Tigo (Saluan-Loinang pesisir) = Lumut (asli Loinang Pedalaman). Lihat hasil penelitian LP3M Insan Cita, Haryanto Djalumang Luwuk Banggai......
Pranala luar
Bahasa Saluan telah diteliti oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Direktorat Jenderal Departemen Pendidikan dan Olah Raga pada Tahun 1982, oleh Rozali Latief, dkk., mereka meneliti Struktur Bahasa saluan, kemudian pada tahun 1996, Departemen ini meneliti Sastra Lisan Saluan, Namun, belum meneliti asal-usul Bahasa Saluan, sehingga saat ini diketahui bahasa Saluan yang berada di pesisir, bukan bahasa Saluan yang dipedalaman. Dari Lembaga Penelitian UNTAD Palu juga telah meneliti Klitika Bahasa Saluan, oleh Taqiyuddin Bakri, tapi masih Bahasa Saluan di pesisir. Sebagaimana hasil Penelitian LP3M Insan Cita Luwuk, Bahasa Saluan berasal dari rumpun tertua Loinang, yang kemudian dikembangkan oleh anak, cucuk dan keturunannya di pedalaman Lingketeng mianututi (yang nyata, yang benar) Tongkoi, pedalaman Kintom mianututui Mangamben, pedalam Pakohan sampai Simpang, Nuhon manututui Lakauta. Ketika mereka Malaluan (pindah dari pegunungan ke pesisir pantai), bangsa Loinang ini di sebut Saluan, telah turun dan migrasi, bahasanyapu mengalami bergeseran nilai.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Saluan-Banggai". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.