Klaten (kota)
Kota Klaten adalah kota sekaligus ibukota Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Jumlah penduduknya 123.463 jiwa pada tahun 2010 dengan luas 33,72 km² yang terbagi atas 3 kecamatan, sehingga Kota Klaten digolongkan dalam kategori kota sedang. Kota Klaten merupakan bekas kota administratif yang keberadaannya secara administratif dipertahankan hingga sekarang sebagai ibukota Kabupaten Klaten, karena sekarang tidak ada lagi Kecamatan Klaten yang dahulu menjadi ibukotanya.
Geografi
Kota Klaten terletak di tenggara Gunung Merapi, gunung berapi yang teraktif di pulau Jawa. Secara geografis, Kota Klaten terletak di koordinat 7°70389′S 110°601804′E / 1180.150°S 10140.067°E Coordinates: latitude minutes >= 60
Coordinates: longitude minutes >= 60
{{#coordinates:}}: lintang salah berketinggian 150 mdpl. Keadaan iklim Kota Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya, dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350 mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8 mm).
Pembagian Administrasi
Kota Klaten terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 29 desa dan kelurahan. Jika wacana pemekaran Kota Klaten terealisasi, maka wilayah ini akan menjadi wilayah pemerintahan kota. Kecamatan di Kota Klaten:
Sejarah
Kota Klaten dibentuk berdasarkan PP 41/1986[1] dan PP 33/2003. Cikal bakal kota ini adalah dari Kecamatan Klaten yang kemudian dimekarkan sebagai kota administratif dengan menggandeng beberapa kecamatan di sekelilingnya. Pada tanggal 17 september 1986, Presiden Soeharto mengumumkan dibentuknya Kota Administratif Klaten yang juga sebagai bagian dari Kabupaten Klaten. Dalam statusnya menjadi kotif, Kota Klaten berkembang cukup pesat. Beberapa perumahan dibangun di area pinggir kota, sementara di pusat kota dibangun Plasa Klaten, renovasi Pasar Kota Klaten, dan penataan wajah kota. Namun setelah masuk era reformasi, status kota administratif dihilangkan, dan Kota Klaten tetap sebagai ibukota Kabupaten Klaten dengan hanya menghilangkan status kota administratifnya berdasarkan PP 33/2003.
Wacana pemekaran wilayah Kota Klaten menjadi sebuah pemerintahan kota sendiri terlepas dari kabupaten induknya sudah mulai bermunculan walau belum begitu menjamur, mengingat bekas kotif lain seperti Jember dan Purwokerto juga bergerak menuju terbentuknya daerah otonom baru. Sayangnya, pembangunan di Kota Klaten sejak era reformasi tidak begitu tampak. Perlu adanya pembangunan bersifat perkotaan untuk dapat mewujudkan Kota Klaten sebagai kota yang mandiri.
Kota Klaten juga menjadi salah satu penyumbang cikal bakal berdirinya Universitas Gadjah Mada, karena beberapa fakultas di UGM seperti Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi merupakan hasil leburan dari beberapa sekolah tinggi kesehatan di Kota Klaten, dengan laboratorium di RSUP Soeradji Tirtonegoro (dahulu RS Tegalyoso).[2]
Ekonomi
Secara garis besar, Kota Klaten bukan merupakan kota industri maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri hanya terpusat di Jl. Diponegoro (Jl. Lingkar Selatan). Kota Klaten sempat booming dengan perdagangan tanaman hiasnya, terutama Anthurium, yang juga merebak di Kabupaten Karanganyar. Kota yang terletak di antara Yogyakarta dan Solo ini sebagai kota transit antara dua kota besar terebut. Pusat keramaian ekonomi tersebar di beberapa pasar-pasar tradisional dan pasar modern.
Bahasa dan Budaya
Bahasa masyarakat Kota Klaten yang digunakan umumnya adalah bahasa Jawa, karena letaknya yang diapit oleh 2 kota besar bekas ibukota kerajaan berbudaya Jawa. Mayoritas penduduknya adalah penganut Islam, kemudian Kristen, Katolik, dan sebagian kecil Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu.
Pariwisata
Bangunan Unik
- Menara Air Jonggrangan di Klaten Utara, menara air setinggi 147 meter.
- Rumah Bukit Kapur di Klaten Tengah, rumah tua di atas bukit kapur peninggalan zaman Hindia-Belanda.
- Monumen Juang 45 di Jl. Veteran, Klaten Utara
- Tugu Perwari di simpang tiga Tegalyoso, Klaten Selatan
Kolam Renang
- Tirta Harapan di Jl. Ki Ageng Pemanahan, Ngingas, Klaten Utara
- Depo Kompleks TNI, Klaten Selatan
- Setran, Gergunung, Klaten Utara
Pusat Perbelanjaan
- Plasa Klaten, Jl. Pemuda 75, Klaten Tengah
- Laris Swalayan, Jl. Pemuda, Klaten Tengah
- Mitra Swalayan, Jl. Pemuda, Klaten Tengah
- Sami Laris Swalayan, Jl. Rajawali, Klaten Tengah
- Paris Fhasion, jl.Pemuda, Klaten Selatan
- Pasar Klaten, Jl. HOS Cokroaminoto, Klaten Tengah
- Pasar Srago, Jl. Borobudur, Klaten Tengah
- Pasar Ngepos, Jl. Cempaka, Klaten Tengah
- Pasar Hewan Plumbon, Jl. Perintis Kemerdekaan, Klaten Utara
- Pasar Hewan Kliwonan, Jl. Veteran, Barenglor, Klaten Utara
Car Free Day
Kini di sepanjang Jalan Pemuda, Klaten Tengah, tiap Minggu pagi mulai pukul 06.00 - 09.00 digunakan untuk Hari Bebas Kendaraan (Car Free Day). Ini merupakan aplikasi survei dari Kota Solo yang berhasil mengadakan CFD di sana. Para warga beramai-ramai berolah raga di sepanjang jalan. Berbagai jajanan khas Kota Klaten dijajakan. Ada pula pedagang pakaian, mainan, pernak-pernik, hingga tanaman. Pameran otomotif pun juga tersedia. Di sebelah selatan Jl. Pemuda terdapat blok pendidikan bagi satuan pendidikan yang ingin mempromosikan institusinya di CFD. Senam pagi juga dihelat di simpang tiga BRI Klaten.
Pendidikan
Latar belakang Kota Klaten yang dulunya merupakan kota pelajar, walaupun kini bukan merupakan kota pelajar, namun prestasinya tetap dapat dibanggakan. Sekolah-sekolah di Kota Klaten merupakan salah satu sekolah favorit di Jawa Tengah. Perguruan tinggi yang ada di Kota Klaten antara lain Universitas Widya Dharma, STIKES Muhammadiyah Klaten, Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten, STAIM Klaten, dll.
Sekolah menengah atas yang ada di Kota Klaten:
- SMA Negeri 1 Klaten, Jl. Merbabu 13, Klaten Selatan
- SMA Negeri 2 Klaten, Jl. Angsana, Klaten Selatan
- SMA Negeri 3 Klaten, Jl. Perintis Kemerdekaan, Klaten Utara
- MA Negeri 1 Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig, Klaten Utara
- SMK Negeri 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 22, Klaten Utara
- SMK Negeri 2 Klaten, Kampung Senden, Ngawen
- SMK Negeri 3 Klaten, Jl. Merbabu 11, Klaten Selatan
- SMK Negeri 4 Klaten, Jl. Mataram 5, Klaten Utara
Sekolah menengah pertama yang ada di Kota Klaten:
- SMPN 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 20, Klaten Utara
- SMPN 2 Klaten, Jl. Pemuda Selatan 4, Klaten Tengah
- SMPN 3 Klaten, Jl. Andalas 5, Klaten Tengah
- SMPN 4 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 26, Klaten Utara
- SMPN 5 Klaten, Jl. Kendalisodo, Klaten Tengah
- SMPN 6 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 18, Klaten Utara
- SMPN 7 Klaten, Jl. dr. Suradji Tirtonegoro, Klaten Selatan
- MTsN 1 Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig 7, Klaten Utara
Kota Klaten juga menyumbang berbagai prestasi di kancah nasional maupun internasional, seperti paduan suara Vocalista Angel yang bermarkas di kota ini kerap menjuarai lomba paduan suara tingkat internasional.
Olah Raga
Terdapat 1 stadion dan 2 GOR. Stadion Trikoyo terletak di Jl. Merbabu, Klaten Selatan. GOR Gelarsena dan GOR SMAN 3 (bekas GOR SPG) berada di Jl. Mayor Sunaryo, Klaten Utara. Aktivitas olah raga di kota ini utamanya adalah sepak bola, futsal, dan badminton. Namun di Kota Klaten juga terdapat Lapangan Panahan Krido Busoro di Jl. Manahan, Klaten Utara. Dari lapangan panahan ini beberapa kali tercetak atlet panahan Jawa Tengah, yang juga beberapa kali sebagai tempat latihan atlet panahan nasional.
Kuliner
Makanan khas dari kota ini adalah ayam panggang & ayam bakar yang sudah terkenal. Banyak warung-warung makan yang menyediakan menu ini. Selain itu, sop ayam juga menjadi ikon Kota Klaten. Hampir di tiap sudut jalan dapat dijumpai penjaja sop ayam. Yang terkenal adalah sop ayam Pak Min Klaten.
Transportasi
Terdapat angkutan kota (angkot) dengan beberapa jalur trayek yang melayani wilayah Kota Klaten dan sebagian di kecamatan sekelilingnya. Angkot terpusat di Terminal Angkutan Kota di Jl. Rajawali, Klaten Tengah. Bus-bus baik yang melayani dalam provinsi (AKDP) maupun antarprovinsi (AKAP) terpusat di Terminal Klaten, Klaten Utara. Sementara di sisi selatan kota terdapat sub-Terminal Bendogantungan, Klaten Selatan. Banyak bus-bus yang berbandar di Terminal Klaten, karena Terminal Klaten merupakan terminal tipe A yang melayani transportasi antarkota, antarprovinsi, dan antarpulau. Beberapa travel minibus juga berpusat di sini. Stasiun Klaten dan Stasiun Ketandan merupakan 2 stasiun yang ada di Kota Klaten. Kapasitas Stasiun Klaten bukan sebagai stasiun besar, namun sering kali terjadi membludaknya penumpang akibat animo masyarakat yang besar terhadap moda transportasi ini. Banyak pelajar yang memanfaatkan bus sekolah yang beroperasi setiap pagi sebelum jam masuk sekolah. Selain itu, juga ada mobil antar-jemput bagi warga yang biasanya tinggal di perumahan. Becak dan andong tetap terjaga kelestariannya. Becak masih dengan mudah dapat ditemukan di persimpangan jalan. Andong kini hanya terdapat di Terminal Angkutan Kota.
Akomodasi
Kota Klaten yang merupakan salah satu kota transit menyediakan banyak pilihan tempat menginap, seperti Hotel Bima, Hotel Arjuna, dan Hotel Perdana Raya.
Adapun hotel berbintang 2 di Klaten adalah Grand Tjokro Hotel yang terletak di Jl. Pemuda Selatan 42, Klaten Tengah. Hotel ini berdiri pada bangunan 6 lantai yang terdiri dari 54 kamar, ruang pertemuan, dan tempat karaoke keluarga, serta memiliki fasilitas yang memadai untuk sebuah hotel berbintang.
Media Lokal
Televisi
Klaten TV yang berpusat di Ngingas, Klaten Utara, sempat mengudara di kanal 7 VHF, namun menghilang karena terkendala perizinan frekuensi.
Surat kabar
Surat kabar yang beredar di Kota Klaten antara lain:
- Koran Klaten adalah surat kabar yang terbit di Klaten.
- Koran Joglopos
Radio
Stasiun Radio yang ada di Kota Klaten diantaranya adalah RSPD, RWK FM, Candisewu FM, Salma FM, IC FM, Arjuna FM, X-Radio FM, S-MUT FM, dan lain-lain.
Referensi
- ^ "PP 41/1986". ditjenpum.go.id.
- ^ "Sejarah UGM". ugm.ac.id.