Yunani-Armenia (linguistik)
Bahasa Yunani-Armenia atau Greko-Armenia atau juga dikenal dengan nama Helleno-Armenia, merujuk kepada sebuah hipotesis bahwa bahasa Yunani dan bahasa Armenia memiliki leluhur yang sama pada masa pasca bahasa proto-Indo-Eropa (PIE). Persamaan antara keduanya bisa dipadankan dengan bahasa Italo-Keltik. Stadium hipotetis Proto-Yunani-Armenia harus ditarikhkan pada awal milenium ke-3 SM, hanya berbeda sedikit dengan bahasa PIE akhir atau bahasa Yunani-Arya.
Hipotesa ini muncul pertama kalinya dengan Pedersen (1924), yang mencatat banyaknya kata-kata kerabat antara bahasa Yunani dan bahasa Armenia. Jumlah ini lebih besar daripada persamaan bahasa Yunani dengan bahasa-bahasa Indo-Eropa lainnya. Meillet (1925, 1927) lalu meneliti persamaan morfologis dan fonologis lainnya, dan menyatakan bahwa moyang bahasa Yunani dan bahasa Armenia merupakan dialek satu sama lain yang dekat letak geografisnya. Hipotesa Meillet menjadi populer setelah penerbitan Esquisse (1936). Solta (1960) tidak sejauh mereka dengan menyatakan adanya stadium Proto-Yunani-Armenia, namun ia menarik kesimpulan bahwa karena adanya kekerabatan dari segi leksikon dan morfologi, bahasa Yunani secara jelas adalah dialek terdekat bahasa Armenia. Hamp (1976:91) mendukung tesis Yunani-Armenia, dan mengantisipasi dengan adanya bahasa Helleno-Armenia (maksudnya bahasa proto). Clackson (1994:202) di sisi lain lebih berhati-hati dan melihat bahwa bukti-bukti yang dipakai sebagai penunjang sub-kelompok Yunani-Armenia kurang meyakinkan. Ia cenderung memasukkan bahasa Armenia ke rumpun Yunani-Arya.