Suir Syam
dr. Amran Nur, M.Kes, MMR (lahir 3 Desember 1949) adalah Wali Kota Padangpanjang saat ini, yang masa jabatannya akan berakhir pada 2013.
Suir Syam | |
---|---|
Wali Kota Padang Panjang | |
Masa jabatan 2008 – 2013 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 3 Desember 1949 Padangpanjang, Sumatera Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PAN, PKS, dan PBB[1] |
Almamater | UGM |
Profesi | Direktur[1] |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan
Suir Syam lahir pada 3 Desember 1949 di Bukit Kanduang, Nagari Gunung, yang kini masuk ke dalam Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia merupakan anak dari pasangan Syamsuddin dan Upiak Dahniar. Sebagai anak satu-satunya, setelah tiga orang kakaknya meninggal dunia dalam jarak yang tidak berapa lama, kelahiran Suir Syam oleh kedua orang tuanya beserta kaum kerabatnya yang lain benar-benar disambut dengan suka cita. Khusus bagi ayahnya, Syamsuddin benar-benar gembira dan bersyukur atas kelahiran Suir Syam, karena sebagai seorang yang berpendidikan sampai kelas tujuh di Thawalib, Padang Panjang, Syamsuddin berharap anaknya ini kelak menjadi seorang yang berilmu pengetahuan tinggi yang taat kepada agama. Ibunya sendiri, Amai Upiak Dahniar, secara diam-diam berharap agar kelak Suir Syam setelah dewasa bisa meniru sifat ayahnya yang tenang, yang tak suka menyombongkan diri, yang hormat kepada siapa saja, yang tak mudah meledak-ledak atau emosi sekalipun hatinya disakiti dan memiliki prinsip sangat teguh. Pekik tangis Suir Syam begitu terlahir serasa menjadi tetesan air embun penyejuk jiwa dari rasa sakit melahirkan bagi Amai Upiak Dahniar. Kalau nanti menjadi seorang pemimpin di tengah-tengah masyarakat, Amai Upiak Dahniar berharap agar Suir Syam menjadi pemimpin penyejuk jiwa bagi masyarakatnya, yang bisa tempat berteduh dari kepanasan dan bisa pula tempat penenang dari kegelisahan. Kendatipun Syamsuddin hanyalah seorang petani, Amai Upiak Dahniar amat bangga dengan kepribadian suaminya dan, ia menginginkan agar anaknya kelak meneladani kepribadian ayahnya pula.
Sebagai seorang yang lahir dalam lingkungan agama yang kuat, terutama sekali yang dilatarbelakangi ayahnya yang seorang lulusan perguruan Thawalib, sejak kecil Suir Syam sudah disirami cahaya agama. Mengaji kitab suci Al-Quran, sudah ia mulai di Surau Wakaf, yang terletak beberapa meter dari rumah gadang tempat ia dilahirkan. Suir Syam mengaji di surau ini dulunya malam hari. Sepulang sekolah, sehabis shalat Zuhur, Suir Syam langsung ke sawah membantu orang tuanya bekerja. Kadang ia membantu mencangkul atau menyabit rumput untuk kerbau peliharaannya. Shalat Asar ia kembali sejenak ke surau. Setelah matahari hampir terbenam ke balik perbukitan Bukit Kanduang, Suir Syam dan kedua orang tuanya pulang ke rumah. Sehabis mandi, segera ia memakai kain sarung, baju seadanya dengan kopiah hitam penutup kepala, pergi bersama teman-temannya yang lain ke surau. Sehabis shalat Magrib, ia langsung belajar mengaji. Ketika datang waktu shalat Isya, anak-anak mengaji akan istirahat sejenak guna melaksanakan shalat Isya berjamaah. Sehabis shalat, langsung mengaji kembali, sebelum pulang ke rumah masing-masing. Sehabis makan, anak-anak lelaki akan kembali ke surau, pergi tidur.
Referensi
- ^ a b "PROFIL WALIKOTA PADANG PANJANG PERIODE 2008 - 2013". Padangpankangkota.go.id. Diakses tanggal 2013-2-4.