E.S. Ito

Novelis dan penulis skenario Indonesia
Revisi sejak 14 Februari 2013 12.43 oleh Septi septiawan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Penulis | name = E.S. Ito | image = | imagesize = | caption = | pseudonym = | birth_name = Eddri Sumitra | birth_date = {{b...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

E.S. Ito, (lahir 21 Juni 1981) adalah seorang novelis Indonesia. Dalam novel-novelnya, ia hanya menerakan sekilas identitasnya: "E.S. Ito lahir pada seribu sembilan ratus delapan puluh satu. Ibunya adalah seorang petani, bapaknya adalah seorang pedagang."

E.S. Ito
LahirEddri Sumitra
(1981-06-21)21 Juni 1981
Indonesia Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
GenreSejarah

Novel pertamanya Negara Kelima terbit pada tahun 2005. Ia mengaku, butuh waktu dua tahun untuk menyelesaikan karyanya ini. Ia harus mengejar berbagai referensi yang begitu bejibun guna mendukung karyanya, termasuk melakukan wawancara dengan ahli-ahli sejarah. Untuk dokumen-dokumen penting berbahasa Belanda, ia memanfaatkan jasa alih bahasa dari teman-temannya sendiri, karena ia sendiri hanya menguasai bahasa Inggris.[1]

Novel keduanya, Rahasia Meede terbit pada tahun 2007. Novel ini bercerita tentang perburuan harta karun peninggalan dari era VOC yang dilakukan oleh berbagai pihak dari Indonesia dan Belanda.

Kehidupan

E.S. Ito merupakan gabungan dari singkatan namanya, Eddri Sumitra dan nama kecilnya di rumah. Ia adalah putra Minang tulen, kelahiran Magek, Kabupaten Agam yang tak begitu jauh dari Kota Bukittinggi. Ia menghabiskan masa kecilnya bersama keluarganya di Magek hingga SMP. Setelah itu, ia mengenyam pendidikan ketentaraan di SMA Taruna Nusantara di Magelang. Menurut teman-temannya, "anaknya biasa aja, gak terlalu menarik perhatian." Minatnya pada sejarah sudah tampak semasa SMA. Lulus dari SMA Taruna Nusantara, Eddri tidak berminat untuk meneruskan studinya di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) sebagaimana layaknya siswa-siswa taruna lainnya. Alasannya, "saya tipikal pembangkang. Tak mau nanti asal nembak orang!" Itu sebabnya, Eddri memutuskan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebelum akhirnya fokus menjadi penulis. Ia pernah tercatat sebagai Koordinator Bidang I BEM UI dan Wakil Mahasiswa untuk Tim Evaluasi Pendanaan dan Alternatif Pendanaan UI (2003).[2]

Referensi