Didymus Si Buta
Didymus Si Buta adalah seorang penulis spiritual, teolog, dan penafsir Alkitab.[1] Sejak berusia 4 tahun dia sudah mengalami kebutaan.[1] Didymus sangat menentang Manikheisme dan Arianisme.[1] Tafsiran-tafsirannya terhadap Kitab Suci memberikan sumbangan berharga bagi tradisi eksegesis Yunani.[1] Sejak lama, ia telah menghapalkan argumen-argumen teologis dan filosofis ketika teks-teks Alkitab dibacakan kepadanya.[1] Sementara, pemurnian manusia itu sendiri sudah dimulai dengan air baptis.[2] Mengenai pemahaman tentang apokatastasis atau pemulihan segala sesuatu baik dalam wujud asli atau rohani, Didymus berpegang pada ajaran Origenes.[2] Menurutnya, tidak ada orang yang berdosa yang akan hidup pada masa mendatang karena dosa akan segala berakhir.[2] Ia bahkan memandang malaikat-malaikat yang sebelumnya telah jatuh tetap memiliki kerinduan untuk diselamatkan dan memang mereka ditebus oleh Kristus.[2] Ia yakin bahwa hukuman Allah terhadap manusia tujuannya adalah untuk mendidik, melatih dan menguji manusia.[2] Dari Origenes pula Didymus mengikuti gagasan api penyucian. Manusia akan dimurnikan oleh api rohani yang berasal dari Allah.[2] Sementara, pemurnian manusia itu sendiri sudah dimulai dengan air baptis.[2]