Safa dan Marwah

seri televisi Indonesia tahun 2009
Revisi sejak 6 April 2013 14.09 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q7398346)

Safa dan Marwah adalah salah satu sinetron yang ditayangkan oleh RCTI yang diproduksi oleh Sinemart pada tahun 2009 sampai 2010, dan ditayangkan mulai hari Senin, 28 September 2009 dan tamat hari Rabu, 19 Mei 2010 sebanyak 232 Episode. Sinetron ini dibintangi antara lain oleh Nikita Willy, Risty Tagor, Rionaldo Stockhorst, Christian Sugiono, Riza Shahab, Bobby Joseph dan Citra Kirana setiap hari pukul 19.00 WIB. Sinetron ini disutradarai oleh Desiana Larasati dan skenarionya ditulis oleh Dewi Sita.

Safa dan Marwah
SutradaraDesiana Larasati
PemeranNikita Willy
Risty Tagor
Rionaldo Stockhorst
Riza Shahab
Citra Kirana
Mieke Amalia
Umar Lubis
Bobby Joseph
Inggrid Kansil
Cut Memey
Christian Sugiono
Lagu pembukaBiarkan Aku Jatuh Cinta, ST 12
Lagu penutupBiarkan Aku Jatuh Cinta, ST 12
Negara asal Indonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. episode232 episode
Produksi
ProduserLeo Sutanto
Lokasi produksiJakarta
Durasi90 menit
Rumah produksiSinemart
Rilis asli
JaringanRCTI
RilisSenin, 28 September 2009 –
Rabu, 19 Mei 2010

Pemain

Pemain Utama

Pemain Tanjung

Plot

Marwah (Risty Tagor) adalah seorang gadis cantik, sedikit tomboy, tegar dan baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, Siti (Mieke Amalia), di desa nelayan. Marwah tidak pernah menyadari kalau Siti bukanlah ibu kandungnya. Yang ia tahu adalah Marwah ingin membantu ibunya menemukan adiknya, anak Siti yang selalu dirindukan oleh Siti.

Berbeda dengan Marwah, Safa (Nikita Willy) adalah gadis lemah lembut, cantik jelita, baik hati, soleha, dan kaya raya. Tipikal wanita idaman semua laki-laki. Safa tinggal bersama orang tuanya, Zainal (Umar Lubis) dan Ratih (Inggrid Kansil), serta kakaknya yang jahil, Ilham (Rionaldo Stockhorst). lepas dari semua kekurangan keluarganya, Safa sangat menyayangi orangtua dan keluarganya, Safa tak tahu bahwa dia sama sekali tak punya hubungan darah dengan mereka semua.

Suatu saat, Marwah pindah ke Jakarta setelah mendapat beasiswa dari salah satu kampus terkemuka. Di sanalah ia bertemu dengan Safa yang menjadi kembang di kampus itu. Akhirnya persahabatan pun mulai tumbuh di antara Safa dan Marwah. Mereka berdua tak pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya. Marwah kagum sekali pada Safa yang walaupun memiliki segalanya, tetap ingat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kekurangan. Begitu juga sebaliknya, Safa mengagumi Marwah yang ikhlas dan sukarela untuk mengajar ngaji di Masjid tempatnya biasa memberikan donasi.

Kedekatan mereka berdua membuat Siti berkesempatan bertemu dengan Safa. Bukan main bergetarnya hati Siti saat bertemu dengan Safa. Naluri keibuannya tak bisa dibohongi, walaupun otaknya tak mengerti apa yang terjadi di dalam hatinya. Perhatian siti pun jadi melimpah ruah pada Safa. Perasaanya kuat sekali mengatakan bahwa Safa adalah anaknya yang dulu hilang karena dijual ke keluarga kaya. Hal ini tentu saja membuat heran Marwah. Hati Marwah yang selalu bersih pun mendapatkan ujian. Sanggupkah dia menghindarkan dirinya dari perasaan iri melihat ibunya, satu-satunya orang yang dia miliki ternyata merasakan perasaan yang jauh lebih berarti pada Safa?

Safa dan Marwah kemudian sama-sama berkenalan dengan Adil (Riza Shahab), seorang mahasiswa perantau yang soleh, pintar, dan sangat tampan. Di saat yang berbeda-beda keduanya sama-sama terpikat oleh Adil yang begitu sempurna di mata mereka. Tetapi keduanya sama-sama tak berani menunjukkan perasaan mereka karena, walaupun hanya anak miskin, Adil ternyata merupakan idola kampus karena ketampanan, wibawa, pesona dan kesolehannya.

Tanpa Ilham atau Safa ketahui, ternyata ayah mereka, Zainal, adalah suami Siti yang dikabarkan hilang saat melaut ketika Siti mengandung anaknya (Safa). Zainal menikahi Ratih yang telah punya seorang anak diluar nikah, yakni Ilham. Zainal dan Ratih pun membeli bayi perempuan yang mereka jadikan anak dan dinamai Safa. Safa sebenarnya adalah putri kandung Zainal.

Ketika Ilham membuka lemari, ada beberapa hadiah yang ada di dalam lemari. Ilham pun menjadi curiga bahwa ia bukan anak kandung dari Zainal dan Ratih. Ratih menjadi curiga dengan sikap Zainal. Oleh karena itu, Ratih bertanya kepada Zainal siapa wanita yang berselingkuh dengannya, Zainal memberitahu bahwa sebenarnya ia menikahi Ratih karena disuruh oleh Ayahnya Ratih. Oleh karena itu, Ratih meminta kepada Zainal agar mereka cerai. Namun, beberapa saat kemudian Ratih meninggal.

Ayah Ello pun yakin bahwa anak kandungnya adalah Ilham. Oleh karena itu, ia melakukan pendekatan kepada Safa dan Ilham agar mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dan usaha pun tidak sia-sia. Ternyata, Ilham adalah anak kandungnya dari Ayah Ello.

Ratna ingin menguasai harta saudaranya yaitu Ratih. Maka, ia melakukan berbagai cara agar harta Ratih jatuh ke tangannya. Salah satunya, dengan memberitahu bahwa Zainal atau Kang Usep dulu menikah. Karena dalam surat wasiat tersebut disebutkan apabila Zainal berkhianat, ia harus diusir. Ratna melakukan kerjasama dengan Keluarga Pak Rajaf agar dapat menguasai harta Ratih. Ia menjanjikan membagi harta tersebut kepada Keluarga Pak Rajaf. Namun, setelah rencana berhasil, Ratna tidak membagikan harta tersebut kepada Keluarga Pak Rajaf. Lalu, balas dendam pun terjadi antara Keluarga Pak Rajaf dan Ratna.

Pada suatu saat, Ratna membanting Bu Zalimah dengan batu besar. Zalimah pun tewas. Pada awalnya, banyak orang menduga bahwa pelakunya adalah Safa. Namun, Bu Siti mengaku bahwa ia yang sudah membunuh Bu Zalimah karena tidak tega anaknya dipenjara. Pak Kadir yang tahu bahwa Bu Ratnalah yang sudah membunuh. Sementara itu, Ratna akan memberi bukti tentang kasus pembunuhan Bu Zalimah asalkan memberi sebagian harta. Dan pada akhirnya Pak Rajaf dan Atika mengetahui rencana tersebut. Lalu, dia akan membuat pernyataan kalau Bu Siti sudah bebas, Keluarga Pak Zainal harus menyerahkan hartanya kepada Bu Ratna.

Ratna memberitahu bahwa Pak Rajaf dan Atika harus membunuh Safa agar bisa mendapatkan uang. Terjadi kecelakan angkot, banyak orang mengira bahwa Safa sudah mati. Padahal, ia masih hidup dan menjadi incaran Pak Rajaf dan Atika. Safa pun berusaha menghindar namun akhirnya tertangkap. Bu Siti pun berusaha membebaskan Safa. Namun, usahanya gagal. Ia malah dibuang. Ketika seseorang menemukan Bu Siti, langsung dibawa ke UGD. Setelah beberapa kali berusaha kabur, akhirnya Safa bisa keluar dan orang sudah tidak mengira bahwa Safa sudah mati.

Atikah diperkosa oleh orang yang tidak dikenal. Namun, Atikah mengaku bahwa Ilham yang sudah memperkosanya. Akhirnya Ilham dipenjara. Bu Susana mengalami gangguan jiwa.

Penghargaan

Tahun Award Kategori Hasil
2010 Panasonic Gobel Awards 2010 Program Drama Seri Nominasi
2011 Panasonic Gobel Awards 2011 Program Drama Seri Nominasi

Pranala luar