Willem-Alexander dari Belanda
Raja Belanda ,Willem-Alexander, Pangeran Oranye (Willem-Alexander Claus George Ferdinand; lahir 27 April 1967) Raja Belanda yang naik tahta pada tanggal 30 April 2013 adalah putra tertua dari Ratu Beatrix dan Pangeran Claus. Ia adalah pewaris tahta Kerajaan Belanda sejak tahun 1980. Ia juga pemimpin dari Wangsa Amsberg sejak kematian ayahnya pada tahun 2002. Ia bergabung dalam pelayanan militer dan mempelajari sejarah di Universitas Leiden. Pangeran Willem-Alexander saat ini tertarik pada persoalan pengelolaan air internasional dan olahraga. Ia menikahi Putri Máxima pada tahun 2002 dan memiliki tiga anak perempuan, yakni Putri Catharina-Amalia (lahir 2003), Putri Alexia (lahir 2005), dan Putri Ariane (lahir 2007).
Willem-Alexander | |||||
---|---|---|---|---|---|
Raja (selanjutnya) | |||||
Pasangan | Máxima Zorreguieta Cerruti (menikah tahun 2002) | ||||
Keturunan Detail | Putri Catharina-Amalia Putri Alexia Putri Ariane | ||||
| |||||
Wangsa | Dari ibu: Wangsa Oranye-Nassau Dari ayah: Wangsa Amsberg | ||||
Ayah | Pangeran Claus dari Belanda | ||||
Ibu | Beatrix dari Belanda | ||||
Agama | Kristen (Gereja Reformasi Belanda) |
Kehidupan awal
Pangeran Willem-Alexander lahir pada tanggal 27 April 1967 di University Medical Center di Utrecht, Belanda. Ia adalah putra pertama dari Ratu Beatrix dari Belanda dan Pangeran Claus dari Belanda,[1] dan merupakan cucu pertama dari Ratu Juliana dari Belanda dan Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld. Sejak lahir, Willem-Alexander memiliki gelar Pangeran Belanda (bahasa Belanda: Prins der Nederlanden), Pangeran Oranye-Nassau (Belanda: Prins van Oranje-Nassau), dan Jonkheer dari Amsberg (Belanda: Jonkheer van Amsberg).[1] Ia dibaptis sebagai anggota dari Gereja Reformasi Belanda[2] pada 2 September 1967[3] di Gereja Saint Jacob di Den Haag.[4] Orangtua baptisnya antara lain Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld, Pangeran Ferdinand von Bismarck, Perdana Menteri Jelle Zijlstra, dan Ratu Margrethe II dari Denmark.[3]
Pangeran memiliki dua adik, yakni Pangeran Friso dari Oranye-Nassau yang lahir pada tahun 1968, dan Pangeran Constantijn dari Belanda yang lahir pada tahun 1969. Ia tinggal bersama keluarganya di kastil Drakesteijn di desa Lage Vuursche dekat Baarn, sejak ia lahir sampai tahun 1981, sampai mereka pindah ke istana Huis ten Bosch di Den Haag. Ibunya, Beatrix menjadi Ratu Belanda pada tahun 1980, setelah neneknya, Juliana, turun tahta. Dia kemudian menerima gelar turun-temurun Pangeran Oranye, sebagai pewaris tahta Kerajaan Belanda[1] yang terdiri dari negara-negara otonom Belanda, Aruba, Curaçao dan Sint Maarten.
Pendidikan dan pelatihan militer
Pangeran Willem-Alexander mengikuti Sekolah Dasar Nieuwe Baarnse di Baarn pada tahun 1973-1979. Lalu ia melanjutkan ke tiga sekolah menengah yang berbeda: Lyceum Baarns di Baarn pada tahun 1979-1981, Eerste Vrijzinnig Christelijk Lyceum di Den Haag pada tahun 1981-1983, dan Atlantic College di Wales (1983-1985).[1][5]
Setelah lulus sekolah menengah, ia melakukan dinas militer di Angkatan Laut Kerajaan Belanda dari Agustus 1985 sampai Januari 1987. Dia menerima pelatihan di Koninklijk Instituut voor de Marine. Pada tahun 1988, ia menerima pelatihan tambahan di kapal HNLMS Van Kinsbergen dan menjadi seorang letnan (tingkat junior).[6]
Dari tahun 1987, Pangeran Willem-Alexander mempelajari sejarah di Universitas Leiden dan menerima gelar akademis pada tahun 1993. Disertasi akhirnya mengenai respon Belanda atas keputusan Perancis di bawah Presiden Charles de Gaulle untuk meninggalkan struktur komando NATO yang terintegrasi.[1]
Pekerjaan dan tugas kerajaan
Pangeran Willem-Alexander lebih tertarik pada masalah pengelolaan air. Ia adalah anggota kehormatan dari Komisi Dunia tentang Air untuk Abad ke-21 dan pendukung Kemitraan Air Global, badan yang dibentuk oleh Bank Dunia, PBB, dan Kementerian Pembangunan Swedia. Ia juga diangkat sebagai Ketua Dewan Penasihat Sekretaris Jenderal PBB tentang Air dan Sanitasi pada tanggal 12 Desember 2006.
Pangeran adalah anggota dari Raad van State, dewan tertinggi pemerintahan Belanda yang diketuai oleh ibunya, Ratu Beatrix. Sebagai bagian dari tugas kerajaan, ia memegang komisi di Angkatan Darat Belanda (sebagai brigadir), Angkatan Laut (sebagai komandan) dan Angkatan Udara (sebagai komodor).
Ia adalah pendukung Komite Olimpiade Belanda hingga 1998 saat ia diangkat menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Untuk merayakan ulang tahun ke-100 Olimpiade Musim Panas 1928 yang diadakan di Amsterdam, ia telah menyatakan dukungannya dengan mengajukan tawaran untuk Olimpiade Musim Panas 2028.[7]
Kegiatan waktu luang
Pangeran adalah seorang pilot pesawat dan olahragawan. Pada tahun 1989, Pangeran terbang sebagai seorang relawan untuk Yayasan Pendidikan dan Penelitian Medis Afrika (AMREF) di Kenya. Untuk memastikan jam terbangnya cukup selama setahun untuk mempertahankan lisensi, ia juga secara teratur menerbangkan pesawat kerajaan Belanda ketika ia dan perjalanan keluarganya pergi ke luar negeri.
Dengan menggunakan nama "W.A. van Buren", salah satu nama keluarga yang kurang terkenal dari Wangsa Oranye-Nassau, ia berpartisipasi dalam New York City Marathon, tempat dimana bibinya, Putri Christina, dan beberapa sepupunya tinggal. Di Belanda, ia adalah peserta dalam maraton seluncur es Elfstedentocht.
Pangeran terlihat sedang menyoraki tim nasional sepak bola Belanda selama menjadi tuan rumah Euro 2000 dan selalu mengenakan rompi oranye. Ia tertawa gugup dan tak percaya saat Belanda gagal mengeksekusi penalti kedua dalam waktu normal melawan Italia di semi-final.
Pangeran Willem-Alexander dan istrinya pergi ke Afrika Selatan untuk mendukung tim nasional selama Piala Dunia FIFA 2010, dan ditayangkan di televisi seluruh dunia sedang mengenakan pakaian bertema oranye.[8]
Pernikahan
Pada tanggal 2 Februari 2002, ia menikahi Máxima Zorreguieta Cerruti (lahir 17 Mei 1971) di Beurs van Berlage, Amsterdam. Máxima adalah seorang wanita Argentina keturunan Spanyol dan Italia yang sebelum pernikahan mereka, ia bekerja sebagai seorang bankir investasi di Kota New York. Pernikahan mereka memicu kontroversi yang signifikan karena sebelumnya, ayah pengantin wanita berperan dalam kediktatoran militer Argentina.
Pangeran adalah keturunan langsung dari Anne, Putri Kerajaan dan Putri Oranye, putri sulung dari Raja George II dari Britania Raya. Namun, di bawah Undang-Undang Kedudukan Inggris, Pangeran Willem-Alexander menyerahkan hak (jauh)nya atas suksesi tahta Kerajaan Inggris, karena ia menikah dengan seorang Katolik Roma.
Anak
- Yang Mulia Putri Catharina-Amalia Beatrix Carmen Victoria lahir 7 Desember 2003
- Yang Mulia Putri Alexia Juliana Marcela Laurentien lahir 26 Juni 2005
- Yang Mulia Putri Ariane Wilhelmina Máxima Inés lahir 10 April 2007
Gelar, penghargaan dan lambang
Gelar
- Yang Mulia Pangeran Willem-Alexander dari Belanda, Pangeran Oranye-Nassau, Jonkheer van Amsberg (1967-1980)
- Yang Mulia Willem-Alexander, Pangeran Oranye, Pangeran Belanda, Pangeran Orange-Nassau, Jonkheer van Amsberg (sejak 1980)
Ketika ibunya, Ratu Beatrix, menjadi ratu Belanda, Pangeran Willem-Alexander memperoleh gelar "Pangeran Oranye" sebagai pewaris tahta baru Belanda. Dia secara resmi bergaya sebagai Yang Mulia Pangeran Oranye.[9]
Ia adalah pewaris pria pertama bagi tahta Belanda sejak Pangeran Alexander, putra dari Raja William III, yang meninggal pada tahun 1884. Pangeran Willem-Alexander telah mengindikasikan apabila ia menggantikan ibunya, ia akan mengasumsi tahta di bawah nama kekuasaan William IV.[10] Jika ia naik tahta, ia akan menjadi raja laki-laki pertama Belanda sejak tahun 1890.
Pangkat militer
- Wajib militer - Angkatan Laut Kerajaan Belanda
- Ensign (Agustus 1985 - Januari 1987)
- Letnan (kelas junior) (1988)
- Angkatan Laut Kerajaan Belanda - Cadangan
- Letnan (1988-1995)
- Letnan Komandan (1995-1997)
- Komandan (1997-2001)
- Kapten di Laut (2001-2005)
- Komodor (sejak 27 April 2005)
- Angkatan Udara Kerajaan Belanda - Cadangan
- Pemimpin Skuadron (1995-2005)
- Komodor Udara (sejak 27 April 2005)
- Tentara Kerajaan Belanda - Cadangan
- Mayor, Pasukan Khusus dan Pengawal Pemburu Resimen (1995-1997)
- Letnan Kolonel (1997-2001)
- Kolonel (2001-2005)
- Brigadir Jenderal (sejak 27 April 2005)
- Marechaussee Kerajaan - Cadangan
- Brigadir Jenderal (sejak 27 April 2005)
Lambang
Leluhur
Referensi
- ^ a b c d e Pangeran Oranye. Wangsa Belanda. Diakses pada 19 Juli 2007.
- ^ Doop Willem-Alexander. Nederlandse Omroep Stichting. Diakses pada 13 Desember 2009.
- ^ a b 40 meest gestelde vragen. Wangsa Belanda. Diakses pada 13 Desember 2009.
- ^ Doopplechtigheid Prins Willem-Alexander in Sint Jacobskerk. Radio Netherlands Worldwide. Diakses pada 13 Desember 2009.
- ^ Z.K.H. prins Willem Alexander Claus George Ferdinand, prins van Oranje, prins der Nederlanden, prins van Oranje-Nassau, jonkheer van Amsberg (Willem-Alexander, Alexander). Parlement.com. Diakses pada 10 Februari 2010.
- ^ Karir militer. Wangsa Belanda. Diakses pada 17 Desember 2009.
- ^ Netherlands May Bid For 2028 Games – Website Gamesbids.com
- ^ FIFA World Cup Broadcast, CBC Television, Netherlands vs. Uruguay, Tuesday, July 6, 2010.
- ^ Who's who: The Prince of Orange – Official website of the Dutch Royal House
- ^ Interview with Paul Witteman, September 1997 – Website Racchvs.com
Pranala luar
- (Inggris) Pangeran Oranye, biografi di situs web resmi Wangsa Belanda
Willem-Alexander dari Belanda Cabang kadet Wangsa Amsberg Lahir: 27 April 1967
| ||
Belanda | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Alexander, Pangeran Oranye |
Pangeran Oranye 1980–kini |
Petahana Penerus: Putri Catharina-Amalia dari Belanda |
Didahului oleh: Beatrix dari Belanda kemudian menjadi Ratu Beatrix |
Pewaris tahta Belanda sebagai Putra mahkota 1980–kini | |
Hanya gelar saja | ||
Didahului oleh: Pangeran Claus dari Belanda |
— TITULER — Pemimpin Wangsa Amsberg 2002–kini |
Petahana Penerus: Pangeran Friso dari Oranye-Nassau |