Ibrani 7 (disingkat Ibr 7) adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini berisi 28 ayat.
  • Berisi ulasan mengenai keimaman Yesus berkaitan dengan Melkisedek dan Harun.

Struktur

Pembagian isi pasal:

Ayat 1

Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.[5]

Melkisedek hidup sezaman dengan Abraham, seorang Kanaan yang menjadi raja Salem dan imam Allah (Kejadian 14:18). Abraham memberikan persepuluhan kepadanya dan diberkati olehnya (Ibrani 7:2–7). Penulis Surat Ibrani memandangnya sebagai lambang Yesus Kristus yang juga merupakan Imam dan Raja (Ibrani 7:3). Keimaman Kristus adalah "menurut peraturan Melkisedek" ({Ibrani 6:20) yang berarti bahwa Kristus sudah ada sebelum dan lebih mulia daripada Abraham, Lewi, dan para imam Lewi.[6]

Ayat 2

Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.[7]

Ayat 3

Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.[8]

Ayat ini tidak berarti bahwa Melkisedek benar-benar tidak mempunyai ayah dan ibu atau tidak mempunyai kerabat atau bahwa ia seorang malaikat. Ayat ini hanyalah menunjukkan bahwa Alkitab tidak mencantumkan daftar keturunannya dan tidak mengatakan apa-apa mengenai awal dan akhir hidupnya. Oleh karena itu, ia melambangkan Kristus yang abadi, yang keimaman-Nya tidak pernah berakhir (Ibrani 7:24–25).[6]

Ayat 14

Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.[9]

Ayat 27

Yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia (Yesus Kristus) mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.[10]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Ibrani 11:32
  4. ^ Ibrani 13:23
  5. ^ Ibrani 7:1
  6. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Ibrani 7:2
  8. ^ Ibrani 7:3
  9. ^ Ibrani 7:14
  10. ^ Ibrani 7:27

Lihat pula

Pranala luar