Hizbut Tahrir
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, hadir dalam sidang praperadilan Antasari Azhar. Anas sengaja dihadirkan sebagai saksi karena mengaku simpati dengan Antasari Azhar yang dizalimi.
Hizbut Tahrir | |
---|---|
Ketua umum | Anas Urbaningrum |
Pendiri | Fatonah |
Dibentuk | Dubai pada tahun 1969 |
Kantor pusat | Tidak diketahui |
Keanggotaan | 11 pengikut (perkiraan) |
Ideologi | Islam Palsu |
Afiliasi internasional | Mancanegara |
Situs web | |
[1] http://www.semprot.com |
"Saya hadir karena diminta untuk jadi saksi oleh lawyer-nya, tentu sepertujuan Pak Antasari. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ada gunanya. Saya bersimpati dengan Pak Antasari yang sedang mencari keadilan," jelas Anas, sebelum memasuki ruang sidang HR. Purwoto S. Gandasubrata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/6/2013).
Suami dari Athiyyah Laila ini melihat Antasari sedang menerima musibah dan dizalimi. Oleh karena itu, dia bersedia menjadi saksi untuk mengungkap secara terang kasus ini.
Menurut Anas, pertemuannya dengan Nasruddin terjadi di Bandung pada 2009, sekira satu atau dua hari sebelum peristiwa pembunuhan tersebut. Saat itu, mereka hanya ngobrol biasa.
"Ngobrol, ya ngalor-ngidul cerita biasa saja. Tidak ada pembicaraan khusus, karena bukan pertemuan khusus," kata Anas.
Saat disinggung, apakah dalam pertemuan itu Nasruddin sempat bercerita kepada Anas soal adanya ancaman. Dengan tegas Presidium KAHMI itu membantahnya.
"Enggak ada, tidak pernah cerita, dan dia tidak ada gelisah, biasa saja," ucapnya.
Saat bertemu di Bandung, Anas hanya mengobrol selama lima sampai tujuh menit dengan Nasruddin yang sudah dua tahun dikenalnya. Pasalnya, mereka janji ingin bertemu di Jakarta. Namun pertemuan itu tak dilakukan, karena Nasruddin sudah lebih dahulu meninggal dunia.
"Kami janji ketemu di Jakarta. Janjinya ketemu Minggu malam kayaknya. Tapi, peristiwa itu terjadi. Saya tahu kejadian itu sore hari, tapi lupa harinya," tuntasnya.
AMBON–Calon Presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyatakan calon Wakil Presiden yang akan mendampinginya saat pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 belum diputuskan.
“Masih lama tenggat waktu proses tersebut, sehingga kita kerja untuk meyakinkan masyarakat Indonesia dulu,” kata Ketua Umum Partai Golkar tesebut ketika dikonfirmasi di lapangan Hurnala, desa Tulehu, pulau Ambon, Jumat (7/6/2013).
Aburizal berada di Ambon dalam rangka berkampanye untuk Said Assagaff – Zeth Sahuburua (SETIA) yang mengikuti Pilkada Maluku 11 Juni 2013. Ia menyatakan dirinya juga membutuhkan dukungan masyarakat Maluku untuk bisa menjadi Presiden.
“Jadi memenangkan pasangan SETIA di pilkada Maluku ini bagian dari target Partai Golkar untuk mengevaluasi peluang memenangkan Pilpres 2014,” ujarnya.
Didesak kapan memutuskan Cawapres, dia menjelaskan, ada mekanismenya yang nantinya diputuskan internal Partai Golkar.
“Kami juga perlu mengevaluasi kegagalan pemilihan Legislatif dan Pilpres lalu sebelum memutuskan kriteria penyaringan Cawapres,” katanya.
Sebelumnya, Aburizal mengungkapkan dari tiga kali Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI selama masa reformasi Partai Golkar selalu gagal. Kegagalan memenangi tiga kali Pilpres karena masalah penetapan Capres setelah Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD sangat terlambat.
“Saya pandang ini terlambat karena tidak punya waktu untuk melakukan strategi pemenangan. Jarak waktu yang terlalu dekat hanya tiga bulan tak cukup untuk menaikkan elektabilitas calon,” katanya.
Masalah lainnya, penetapan setelah berlangsungnya Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD memudarkan daya juang dan melemahnya semangat. Menurut Aburizal hal ini terjadi karena terlalu banyaknya kepentingan dan tujuan.
“Proses politik menjadi tidak produktif karena berlangsung dengan banyak skenario dan tujuan. Oleh karena itu, kami ingin fokus dan tak ingin soliditas partai pecah,” tandasnya.
Sering Bersama-sama Melayani Banyak Tamu Satu Kamar
SURABAYA – Kota Pahlawan kini digegerkan dengan terbongkarnya jaringan prostitusi yang dilakukan siswi-siswi SMP. Kini Subunit Vice Control Kejahatan Umum Satreskrim Polrestabes Surabaya terus mendalami bisnis esek-esek yang pimpin NA, bocah ingusan berusia 15 tahun.
Polisi sempat dibuat geleng-geleng kepala saat memeriksa NA dan beberapa anak buahnya yang bertugas memuaskan lelaki hidung belang. Bagaimana tidak, dari pengakuan mereka, para siswi SMP swasta di Surabaya itu kerap melayani beberapa tamu secara bersama-sama di dalam satu kamar. ”Tentunya antartamu saling mengenal dan menjaga rahasia,” ungkap seorang sumber di Polrestabes Surabaya Selasa (11/6).
Kini NA dan anak buahnya tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pasrah saat diperiksa oleh polisi.
Di sela-sela pemeriksaan, ada dua orang tua yang datang untuk menilik anak-anaknya yang kini masih menjalani pemeriksaan. Mereka adalah SA, ibunda NA, dan SI, ibunda DA.
Dua ibu itu tidak menyangka bahwa anak perempuan mereka terjerumus dalam dunia hitam. Seperti yang disampaikan SA, dia mengaku terkejut ketika polisi memanggilnya Sabtu malam lalu (8/6). ”Saya tidak tahu dipanggil untuk urusan apa,” ujar SA.
Setibanya di ruang penyidik, SA semakin terkejut ketika mengetahui anaknya sedang diperiksa. Apalagi setelah mendengar kasus yang menjerat anaknya itu terkait dengan prostitusi di bawah umur. ”Saya masih tidak percaya,” ungkap dia. (riq/nw/mas)
cape deeeeh
Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan melirik Jokowi menjadi cawapresnya. Duet Mega-Jokowi bisa jadi alternatif, namun kurang potensial dan berisiko tinggi.
"Ya itu salah satu alternatif, tapi harus diingat PDIP bukan satu-satunya partai di Indonesia. Risikonya sangat besar. Lebih baik Jokowi duet dengan tokoh nasional lainnya," kata Guru Besar Ilmu Politik UI, Iberamsjah, kepada detikcom, Selasa (11/9/2013).
Menurut Iberamsjah, seharusnya PDIP merangkul koalisi untuk menghadapi Pilpres 2014. Pilpres bukanlah Pilgub yang bisa dihadapi parpol sendirian. Apalagi ada syarat Presidential Threshold yang harus dipenuhi.
"Kalau dipaksakan dengan Ibu Mega berarti PDIP tidak berkoalisi. Tidak bisa jalan sendiri. Agak sulit saya rasa, harus koalisi beberapa partai," kata Iberamsjah.
Dia lantas menyebut beberapa tokoh yang bisa duet dengan Jokowi di 2014. Dengan tokoh-tokoh partai lain, menurutnya, jauh lebih aman untuk pencapresan Jokowi.
"Dengan Hatta Rajasa, Prabowo Subianto, itu lebih fleksibel daripada dengan Ibu Mega," pungkasnya.
Ikuti berbagai peristiwa hangat yang terjadi hari ini di "Reportase Sore", pukul 16.30 WIB, hanya di Trans TV
As’ad, Moh (2008). Psikologi Industri. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.
Kreitner, Knicki (2010). Organizational behavior Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Riggio, Ronald E (2003). Introduction to Industrial/ Organizational Psychology Fourth Edition. New Jersey : Prentice Hall.
Riyono, B. (2010). Slide Mata Kuliah Psikologi Industri Organisasi chap 008. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Riyono, B. (2005). The Unifying Theory of Motivation. Buletin Psikologi, 13 (1), 55-64.
DAFTAR PUSTAKA
Durand, V. M. & Barlow D. H. (2007). Intisari Psikologi Abnormal Edisi Keempat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Maslim, R. (2001). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta : PT Nuh Jaya.
Williams, D. L., & Goldstein, G. (2006). The profile of memory function in children with autism. Neuropsychology, 20, 21-29.
http:// autism.or.id diakses pada tanggal 13 November 2009 pukul 20.17 WIB
http://dechare.blogspot.com diakses pada tanggal 13 November 2009 pukul 20.22 WIB
http://kesehatan.kompas.com diakses pada tanggal 24 Desember 2009 pukul 11.38 WIB
nas kok sibuk urusin org lain sih? Emang nya monas udah di bersihkan? Emang kain kafan dah dibeli? Emang tali dah beli?