Pencet Sana Pencet Sini
Pencet Sana Pencet Sini adalah film drama komedi Indonesia yang diproduksi pada tahun 1994 dengan disutradarai oleh Agusti Tanjung dan dibintangi antara lain oleh Warkop DKI, Sally Marcellina, dan Taffana Dewi. Film ini adalah film terakhir Warkop DKI.
Pencet Sana Pencet Sini | |
---|---|
Sutradara | Agusti Tanjung |
Produser | Raam Soraya |
Pemeran | Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) Didin Syamsuddin Diding Zeta Malfin Shayna S. Parya Sally Marcellina Simon PS Taffana Dewi Pak Tile Tisna S. Brata S. Wadhy Yongky DP |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Soraya Intercine Films |
Tanggal rilis | 14 Maret 1994 |
Durasi | 80-menit. |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Sinopsis
Dono (Wahyu Sardono), Indro (Indrojoyo Kusumo) dan Kasino (Kasino Hadiwibowo) sangat ingin mempunyai mobil, tapi mereka tidak mempunyai uang. Maka kedatangan paman Dono, Dewo Sastro (Tisna S. Brata), dimanfaatkan untuk meminta mobil. Sayang Dewo Sastro sangat pelit, permintaan Dono tidak dikabulkan. Mereka ridak kehabisan akal. Dengan bantuan teman-temannya, diaturlah sandiwara penculikan Dono oleh penjahat sungguhan, Mata Satu (S. Parya) yang kebetulan kenalannya Indro. Penjahat meminta tebusan pada Dewo Sastro yang jumlahnya cukup untuk membeli mobil. Tapi oleh Mata Satu, tebusan yang diminta jauh lebih besar dari yang disepakati semula. Dono bahkan diculik sungguhan dan benar-benar akan dibunuh bila permintaannya tidak dikabulkan. Namun Dewo Sastro tetap tak mau menebus Dono. Terpaksa Kasino, Indro dan para teman wanitanya berusaha menyelamatkan Dono. Belakangan Dewo Sastro justru menghadiahkan mobil mewah pada Dono karena telah berhasil meringkus Mata Satu.[1] Ketika Dono, Kasino & Indro bersama para wanita mereka untuk merayakan keberhasilan, tiba-tiba mereka dihalangi 2 orang polisi (Pak Tile & Diding Boneng) yang sebenarnya merupakan orang gila dan # orang pemuda justru mengambil seragam polisi & mereka dihalangi 1 orang polisi yang diketahui juga merupakan orang gila. & Dono, bersama Kasino & Indro ditahan di Rumah Sakit Jiwa dan meteka berusaha kabur dan akhirnya petugas RSJ menangkap 2 orang gila tersebut dan 3 orang itu tadi sudah dibebaskan.
Referensi
- ^ Pencet Sana Pencet Sini, diakses pada 13 September 2009
Pranala luar
- (Indonesia) Resensi