Letnan Jenderal TNI Andi Geerhan Lantara (lahir 25 Mei 1956) adalah perwira TNI. Saat ini Geerhan Lantara adalah Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI). Sebelumnya ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjenad), Pangdam XII/Tanjungpura dan Pangdivif-2/Kostrad. Ia lulus dari Akademi Militer, Magelang pada tahun 1978 seangkatan dengan Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman, Kasad Jenderal TNI Budiman, mantan Pangdam Iskandar Muda dan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko, mantan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu, serta Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tisna Komara.

Andi Geerhan Lantara
Pengabdian Indonesia
PangkatLetnan Jenderal TNI
Kesatuan TNI Angkatan Darat

Tragedi Santa Cruz

Bersamaan dengan meletusnya "Peristiwa Santa Cruz", di Dili pada 12 Nopember 1991. Geerhan Lantara (masih berpangkat mayor) ditemukan terkapar di jalanan, karena baru saja ditikam peserta aksi. Pada saat itu, Mayor Geerhan yang berpakaian sipil (tapi membawaradio HT), berusaha menenangkan massa. Namun rupanya ada seorang peserta aksi yang sudah mengenalnya, bahwa Geerhan adalah seorang anggota TNI, dengan jabatan Wakil Komandan Batalyon Linud 700.[1][2]

Tsunami Aceh

Saat terjadi tsunami di Aceh 26 Desember 2004, Geerhan Lantara yang berpangkat kolonel tengah menjabat sebagai Komandan Korem 012/Teuku Umar yang berkedudukan di Meulaboh. Geerhan memainkan peran penting dalam menggerakkan pasukan TNI dalam melakukan aksi evakuasi awal korban tsunami.[3]

Riwayat Jabatan

  • Wadanyon Linud 700
  • Dangrup V/Kopassus
  • Danrem 012/Teuku Umar
  • Kasdam XVII/Cenderawasih
  • Wairjenad (2008)
  • Pangdivif 2/Kostrad (2010)
  • Pangdam XII/Tanjungpura (2010)
  • Irjenad (2011)
  • Irjen TNI (2012)

Referensi