Bandar Udara Internasional Kualanamu

bandar udara di Indonesia
Revisi sejak 11 September 2013 08.54 oleh 180.241.11.232 (bicara)

Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara untuk Kota Medan (ibu kota provinsi Sumatera Utara) yang merupakan bagian dari MP3EI, yang menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85-tahun. Lokasinya merupakan bekas area perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala Namu, desa Beringin, kecamatan Beringin, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara. Bandara Kuala Namu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini resmi beroperasi sejak pada tanggal hari Kamis, 25 Juli 2013 tepatnya mulai pagi ini sejak sekitar pada pukul 05:00 WIB & diupacara peresmian oleh Bapak Jendral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak pada tanggal hari Kamis, 19 September 2013 tepatnya mulai malam ini sejak sekitar pada pukul 20:00 WIB.

Bandar Udara Internasional
Kuala Namu

Kuala Namu International Airport
Berkas:Kuala-Namu.jpg
Apron Bandar Udara Kuala Namu
Informasi
JenisPublik
PemilikPemerintah Indonesia
PengelolaPT Angkasa Pura II
MelayaniIndonesia Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
LokasiIndonesia Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
DibukaKamis, 25 Juli 2013, 05:00 WIB (Soft Opening)
Kamis, 19 September 2013, 20:00 WIB (Grand Opening)
Maskapai penghubungGaruda Indonesia
Indonesia AirAsia (AirAsia)
Lion Air
Maskapai utamaIndonesia Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Peta
KNO di Sumatra
KNO
KNO
Lokasi Bandara di Sumatera
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
05/23 3.750 12.303 Aspal

Sejarah

Latar belakang pembangunan

Berkas:Kuala-namu-medan-new-airport.jpg
Maket rencana Bandara Kuala Namu.

Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak pada tanggal hari Rabu, 1 Januari 1992. Dalam kunjungan kerja ke Medan oleh Bapak Jendral Menteri Perhubungan Azwar Anas saat itu, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.

Persiapan pembangunan diawali pada tanggal hari Jumat, 1 Agustus 1997 namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada tanggal hari Senin, 5 September 2005 mulai pagi ini sejak sekitar pada sekitar pukul 09:40 WIB yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Polonia. Kecelakaan yang merenggut nyawa Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.

Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan. Pada tanggal hari Sabtu, 1 Juli 2006, baru 1.650-hektar lahan yang telah tidak bermasalah (telah diselesaikan sejak pada tanggal hari Selasa, 1 November 1994), sementara lahan yang dihuni 71-kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan, Pada tanggal hari Rabu, 1 November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.[1]

Perkembangan

Pada tanggal hari Selasa, 1 November 2011, bandara ini telah 70% selesai & direncanakan selesai 100% pada tanggal hari Kamis, 15 November 2012 yang termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api & jalan raya tol yang akan dibangun setelahnya.[2]

Pada tanggal hari Selasa, 1 Januari 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada tanggal hari Kamis, 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibuka secara resmi pada tanggal hari Kamis, 25 Juli 2013.[3]

Dibuka Pertama

Pra-Dibuka Umum

Pada tanggal hari Rabu, 24 Juli 2013, Bandar Udara Internasional Polonia mengakhiri aktivitasnya untuk penerbangan komersial di kota Medan. Penerbangan komersial dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Kuala Namu & Bandar Udara Internasional Polonia sekarang berganti nama resmi menjadi "Pangkalan Udara Soewondo" tetap akan melayani penerbangan militer oleh TNI-AU.

Dibuka Umum

Pada tanggal hari Kamis, 25 Juli 2013, Bandar udara internasional dari kota Medan dipindahkan dari Polonia resmi ditutup yang sudah berusia lebih dari 85-tahun dengan melakukan "Officially Closing Ceremony" & sekarang berganti nama resmi menjadi "Pangkalan Udara Soewondo" tepatnya mulai tengah malam ini sejak sekitar pada pukul 00:00 WIB, 5-jam kemudian dipindahkan ke Kuala Namu dibuka awal yang pertama dengan melakukan "Soft Opening" tepatnya mulai pagi ini sejak sekitar pada pukul 05:00 WIB.

Operasi

Pada tanggal hari Kamis, 25 Juli 2013, bandara ini resmi beroperasi dan Bandara Polonia ditutup untuk penerbangan komersial & hanya akan dipakai untuk penerbangan militer oleh TNI-AU.

Diresmikan

Grand Opening New Medan International Airport yang diadakan sejak pada tanggal hari Kamis, 19 September 2013 yang disiaran secara langsung tepatnya mulai malam hingga tengah malam ini sejak sekitar pada pukul 19:00 sampai dengan 00:00 WIB distasiun bergabung merelaikan 'simulcast' oleh Surya Citra Media (SCTV (terrestrial), Indosiar (terrestrial) & Nexmedia (berlangganan)) setelahkan sinetron Pesantren & Rock n' Roll Season 3 yang ditayangkan oleh SCTV & film televisi Kenapa Ayahku Jahat yang ditayangkan oleh Indosiar yang diperusahaan oleh Elang Mahkota Teknologi yang mengudara pertama kali selama 5-jam. Grand Opening ini yang dihadiri oleh artis-artis ternama papan atas untuk nusantara seperti: penyanyi pop seperti: Maudy Ayunda, Sheryl Sheinafia, Cindy Claudia Harahap, Rinto Harahap, Inka Christie, Lala Karmela, Bunga Citra Lestari, Intan Ayu Purnama, Angel Pieters, Zaskia Shinta, Siti Badriah, Helmalia Putri, Harvey Malaihollo, Adi Bing Slamet, Haddad Alwi, Sammy Simorangkir, Ridho Rhoma, Rhoma Irama, Siti Liza, Iwan Fals, Fitri Carlina, Inna Kamarie, Tina Toon, Alena, Checyl, Maia Estianty, Denada Tambunan, Aura Kasih, Nadia Vega, Tata Janeeta, Putri Ayu Silaen, Ayu Ting Ting, Sheza Idris, Melinda, Juwita Thofany Sanjaya, Ashanty, Nadya Fatira, Nikita Willy, Gretha Martini, Bella Saphira, Adinda Purnama Adi, Faby Marcelia & Rebecca Soejati Reijman, penyanyi grup band seperti: Vierratale, Setia Band, Jamrud, Noah, Ungu, Kotak, Mocca, Wali, Bimbo & Dewa 19 serta penyanyi boy & girl band seperti: Winxs, SM*SH, Blink, 7icons, Micel, Queen 5, Bexxa, Cherrybelle, Super 9 Boyz, S.O.S, Princess & S4 artis-artis ternama papan atas untuk luar negeri seperti: Sami Yusuf (Lebanon), Toni Braxton (Amerika Serikat), Avril Lavigne (Kanada), Victoria Beckham (Britania Raya), Jay Chou (Taiwan), Aaron Kwok (Hong Kong), Stefanie Sun (Singapura), Charice Pempengco (Filipina), Rain (Korea Selatan) & Emilia Rydberg (Swedia) juga para mencari bekat dari Little Miss Indonesia & SuperBoy Indonesia serta illusionist yaitu: Demian Aditya sampai diiringi musik yaitu: Addie Muljadi Sumaatmadja. Dibuka dengan tarian daerah & upacara adat yang berasal dari Sumatera Utara atau menonton panggung spektakuler digemari oleh SMA Negeri 1 Medan, SMA Negeri 2 Medan, SMA Negeri 3 Medan, SMA Negeri 4 Medan, SMA Negeri 5 Medan, SMA Negeri 6 Medan, SMA Negeri 7 Medan, SMA Negeri 8 Medan, SMA Negeri 9 Medan, SMA Negeri 10 Medan, SMA Negeri 11 Medan, SMA Negeri 12 Medan, SMA Negeri 13 Medan, SMA Negeri 14 Medan, SMA Negeri 15, SMA Negeri 16, SMA Negeri 17, SMA Negeri 18, SMA Negeri 19, SMA Negeri 20 & SMA Negeri 21 & yang dipembawa acara oleh Bella Shofie, 1-jam kemudian yang diupacara peresmian secara dibuka penuh oleh Bapak Jendral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono & Bapak Jendral Wakil Presiden Boediono didampingin oleh Ibu Jendral Presiden Direktur CEO Screenplay Productions Dian Khrisna Mukti, Bapak Jendral Presiden Direktur CEO MNC Hary Tanoesoedibjo, Bapak Jendral Pemimpin Redaksi Seputar Indonesia RCTI Arief Suditomo, Bapak Jendral Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Bapak Jendral Walikota Medan Rahudman Harahap, Bapak Jendral Presiden Direktur CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Bapak Jendral Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan, Bapak Jendral Menteri Komunikasi & Informatika Tifatul Sembiring, Bapak Jendral Menteri Agama Suryadharma Ali & Bapak Jendral Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meresmikan bandara ini untuk meresmikan oleh menandatangani prasasti, mengguntingkan pita, memukul gong klenteng resmi dibuka umum untuk Presiden, memain angklung resmi dibuka umum untuk Wakil Presiden, memukul lonceng klenteng resmi dibuka umum untuk Presiden Direktur CEO Screenplay Productions, memain bedug islam resmi dibuka umum untuk Presiden Direktur CEO MNC, Pemimpin Redaksi Seputar Indonesia RCTI, Gubernur Sumatera Utara, Walikota Medan, Presiden Direktur CEO Garuda Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi & Informatika, Menteri Agama & Menteri Badan Usaha Milik Negara dengan melakukan "Officially Opening Ceremony" tepatnya mulai malam ini sejak sekitar pada pukul 20:00 WIB.

Fasilitas dan infrastruktur

 
Interior ruang tunggu Bandara Kuala Namu

Tahap I bandara dapat menampung 8,1 juta-penumpang & 10.000-pergerakan pesawat per tahun,[4] sementara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang per tahun.

Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5-hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5-hektar & fasilitas kargo seluas 1,3-hektar. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landas pacu 3.750-meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747 & mempunyai 8-garbarata. Walaupun fasilitasnya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang terbesar di dunia saat ini yaitu Airbus A380. Bandara ini juga adalah bandara keempat di Indonesia yang bisa didarati Airbus A380 selain Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai & Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Maskapai penerbangan

Terminal penumpang

MaskapaiTujuanTerminal
AirAsiaBanda Aceh, Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru, SurabayaDomestik
AirAsiaBangkok-Don Mueang, Chiang Mai, Hat Yai, Johor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Phuket, Singapura Internasional
CitilinkBatam, Jakarta-Soekarno-Hatta Domestik
Firefly Kuala Lumpur-Subang, Penang Internasional
Garuda Indonesia Banda Aceh, Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Palembang, Pekanbaru[5] Domestik
Garuda IndonesiaJohor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Singapura Internasional
Garuda IndonesiaJeddah Haji
Indonesia AirAsiaBanda Aceh, Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru, SurabayaDomestik
Indonesia AirAsiaBangkok-Don Mueang, Chiang Mai, Hat Yai, Johor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Phuket, Singapura Internasional
Lion AirJohor Bahru, Kuala Lumpur, PenangInternasional
Lion AirBanda Aceh, Bandung, Batam, Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Pekanbaru, Surabaya Domestik
Malaysia AirlinesJohor Bahru, Kuala Lumpur, PenangInternasional
Manunggal Air ServiceSibolga, Sinabang Domestik
Merpati Nusantara Airlines Gunung Sitoli, Sibolga, Sinabang Domestik
Mihin LankaKolombo Internasional
Royal Brunei AirlinesBandar Seri Begawan Internasional
Saudi Arabian AirlinesJeddah Haji
Singapore AirlinesSingapura Internasional
Sky Aviation Gunung Sitoli, Sibolga, Silangit, Sinabang Domestik
Sriwijaya AirBanda Aceh, Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Pekanbaru Domestik
Sriwijaya AirPenang Internasional
Susi AirKutacane, Meulaboh, Padang Sidempuan, Pasir Pengaraian, Sibolga, Silangit, Sinabang, Singkil Domestik
SMACCarter: Dumai, Kutacane, Meulaboh, Padang Sidempuan, Sibolga Domestik
Thai Airways InternationalBangkok-Suvarnabhumi, Chiang Mai, Hat Yai, PhuketInternasional
Tigerair MandalaSingapura Internasional
Tigerair MandalaJakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru Domestik
ValuairSingapura Internasional
Wings AirGunung Sitoli, Lhokseumawe, Meulaboh, Padang Sidempuan, Sabang, Sibolga Domestik
Wings AirPenang Internasional

Terminal kargo

MaskapaiTujuan
Cardig Air Jakarta-Soekarno Hatta
Cargo Garuda Indonesia Abu Dhabi, Jakarta-Soekarno Hatta
Malaysia Airlines CargoJohor Bahru, Kuala Lumpur, Penang
Singapore Airlines Cargo Singapura
Transmile Air Services Kuala Lumpur

Transportasi Darat

Kereta Api

Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Araskabu di kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450-meter. Stasiun Araskabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22.96-kilometer. Diperkirakan jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu berkisar 30-menit. Stasiun ini sudah jadi & siap dioperasikan pada tanggal hari Kamis, 25 Juli 2013. Harga tiket kereta api Kuala Namu-Medan PP adalah RP80.000.00. Kereta api yang dipakai adalah KRDE buatan INKA. Direncanakan pada bulan September akan datang kereta dari Korea Selatan yang akan dilengkapi Wi-Fi service. Kereta api ini dioperasikan oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan PT Angkasa Pura II & PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini merupakan kereta api bandara pertama di Indonesia.

Bus

Bandara ini akan dilayani bus Damri dari dan ke Kota Medan dengan waktu tempuh sekitar 60-menit.

Mobil

Terdapat jalan arteri yang menghubungkan kota Medan & bandara. Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi saat ini sedang dalam tahap pembuatan. Direncanakan jalan tol ini akan selesai pada tahun 2014. Jalan tol ini adalah bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera.

Insiden

  • Pada tanggal hari Sabtu, 18 Mei 2013, sebuah pesawat Boeing 737-400 Malaysia Airlines yang seharusnya mendarat di Bandara Polonia, nyaris mendarat di Bandara Kuala Namu. Pesawat ini belum sempat mendarat, akan tetapi roda pesawat sudah dikeluarkan. Begitu pilot sadar bahwa bandaranya salah, ia langsung menerbangkan pesawat kembali. Pesawat ini mendarat di Bandara Polonia dengan selamat.

Rujukan