Pierre Tendean

pahlawan nasional Indonesia
Revisi sejak 17 Juni 2013 12.21 oleh DennyRG (bicara | kontrib) (←Suntingan 114.79.1.188 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot)

Kapten Czi (Anm.) Pierre Andreas Tendean (21 Februari 1939 – 1 Oktober 1965) adalah salah seorang korban pada peristiwa Gerakan 30 September dan merupakan pahlawan nasional Indonesia dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Pierre Tendean
Berkas:Pierre Tendean.jpg
LahirPierre Andreas Tendean
(1939-02-21)21 Februari 1939
Jakarta
Meninggal1 Oktober 1965(1965-10-01) (umur 26)
Jakarta

Beliau adalah ajudan dari Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution (Menko Hankam/Kepala Staf ABRI) pada era Soekarno. Abdul Harris Nasution lolos dari peristiwa penculikan tetapi anaknya, Ade Irma Suryani Nasution tewas tertembus peluru. Pierre Tendean sendiri ditangkap oleh segerombolan penculik dan dibunuh di Lubang Buaya. Ia diculik karena dikira adalah Jenderal Besar DR. A.H. Nasution.

Pierre adalah pria blasteran Minahasa - Perancis yang fasih berbahasa Jawa. Lulusan ATEKAD tahun 1961 ini bergabung dengan corps Genie (sekarang corps Zeni) dan posisinya dua tahun junior di bawah mantan Wapres Try Sutrisno.

Setelah lulus dari pendidikan militer, ia langsung mengajukan diri untuk bergabung dengan garis depan dalam peristiwa Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Wajah indo-nya membuat Pierre dengan mudah bolak balik Indonesia - Singapura sebagai intelijen untuk mengumpulkan data. Kurang lebih Pierre berhasil melakukan infiltrasi sebanyak 6 kali, yang terakhir nyaris membuatnya terbunuh

Saat ini sedang direncanakan tentang pembuatan film mengenai Pierre Tendean dengan judul Pierre.

Lihat juga

Pranala luar