Rumah Betang

rumah tradisional di Indonesia
Revisi sejak 16 Desember 2013 17.17 oleh Alamnirvana (bicara | kontrib)

Rumah Betang adalah rumah panjang yang merupakan rumah adat suku Dayak (Ngaju) di Kalimantan Tengah.[1]

Arsitektur Rumah Betang di Tumbang Anoi merupakan rumah panjang sebagai hunian kolektif masyarakat suku Dayak Ot Danum di perhuluan sungai Kahayan.
Berkas:Rumah-adat-kalimantan-tengah-kalteng-Rumah-betang-kalimantan-tengah-kalteng-pontianak-suku-dayak.jpg
replika Rumah Betang di Palangka Raya

Rumah betang mempunyai ciri-ciri yaitu; bentuk Panggung, memanjang. Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah searah dengan Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam, sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan pulang ke rumah di Matahari padam.

Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, rumah betang sudah tidak ada yang asli lagi, yang ada adalah yang sudah dibangun ulang. Di bagian paling hulu, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang. Di bagian hilir, rumah betang yang dibangun kembali ada di Desa Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir[2]. Bangunan ini dibangun tidak jauh dari rumah betang asli yang sudah runtuh, tapi masih ada sisa-sisa tiangnya.

Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ada rumah betang asli yang dibangun sejak tahun 1870[3][4]. Letaknya di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir. Rumah ini menghadap Sungai Kahayan dan memiliki pelabuhan yang siap menyambut kedatangan wisatawan melalui sungai.

Referensi

  1. ^ http://mahakam24.blogspot.com/2013/11/betang-rumah-adat-suku-dayak.html
  2. ^ http://www.kapuas.info/2012/12/rumah-betang-sei-pasah-sedang-dibangun.html
  3. ^ http://www.kapuas.info/2011/03/rumah-betang-di-desa-buntoi.html
  4. ^ http://mahakam24.blogspot.com/2013/11/rumah-betang-di-desa-buntoi.html